BAB 4

924 35 0
                                    

Pukul 4 pagi, pak fathir bangun untuk memastikan keadaan rasya dan membangunkan anaknya yang lain untuk sholat subuh berjamaah

"Masih panas suhu badannya." Ucap pak fathir sambil memegang kening Rasya. "Aku bangunin anak-anak aja untuk sholat subuh." Lanjut pak fathir sambil membenarkan selimut Rasya dan pergi keluar

Tok tok tok

"Adara, naura bangun nak. Sholat subuh." Ucap pak fathir sambil mengetuk pintu

"Iya pa, ini kita udah bangun." Ucap Naura dari dalam

"Yaudah, langsung ambil wudhu terus ke mushola ya." Ucap pak fathir sambil meninggalkan kamar anak perempuannya

Tok tok tok

"Gibran,irshad bangun yuk. Sholat subuh berjamaah." Ucap pak fathir

"Iya pa, ini gibran udah bangun. Mau bangunin irshad dulu." Ucap gibran

"Yaudah, papa tunggu dibawah ya." Ucap pak fathir

Gibranpun membangunkan irshad. Sedangkan, dilantai bawah eyang terkejut ada dokter salma yang baru juga keluar dari kamar tamu

"Nak salma, kok ada disini ?" Tanya eyang

"Iya bu, kemarin malam aku ditelfon mas fathir katanya Rasya pingsan jadi aku langsung kesini. Terus udah malam aku disuruh nginep sama mas fathir disini." Jelas dokter salma

"Ya Allah, terus keadaannya rasya gimana ?" Tanya eyang dengan khawatir

"Saya cek tadi saat mengganti infusnya masih panas bu, nanti selesai sholat subuh saya cek lagi." Ucap dokter salma

"Yaudah, sekarang kita sholat subuh dulu ya." Ajak eyang retno

{SKIP DI MUSHOLLA}

"Eh ada bu dokter cantik, kok ada disini bu ?" Ucap adara

"Iya, kemarin malam ibu ditelfon sama papa kalian. Katanya Rasya pingsan jadi ibu kesini." Jelas dokter salma

"RASYA PINGSAN!!!" Ucap mereka berempat

"Udah-udah sekarang kita sholat dulu nanti selesai sholat terus kalian siap-siap kesekolah baru boleh lihat rasya." Ucap pak fathir

Akhirnya mereka mulai sholat subuhnya dengan pak fathir yang menjadi imamnya. Setelah sholat subuh ke empatnya pergi ke kamarnya masing-masing untuk siap-siap pergi ke sekolah dan ingin melihat rasya. Dokter salma, eyang, dan pak fathir pun pergi menuju kamar rasya untuk mengecek keadaannya

"Demamnya masih tinggi mas." Ucap dokter salma setelah memeriksa rasya

"Apa kita bawa aja ke rumah sakit ya thir, ibu khawatir sama rasya." Ucap eyang

"Eungh.." lenguh rasya

"Alhamdulillah, nak akhirnya kamu bangun." Ucap pak fathir sambil mengelus rambut rasya

"Sya, apa yang kamu rasain sekarang ?" Tanya dokter salma

"Pusing kepala sya, sakit semua." Ucap rasya sambil memegang kepalanya

"Ke rumah sakit aja ya sayang, supaya lebih enak diperiksa disananya." Bujuk eyang

"Gak mau eyang, mau di rumah." Ucap rasya

"Sya, dengerin papa. Ke rumah sakit ya ini demam kamu gak turun-turun nak. Kalau di sanakan enak dokter salma bisa mantau kamu terus." Bujuk pak fathir lagi

"Rasya mau dirumah paa." Ucap rasya dengan ingin menangis

"Yaudah, dirumah tapi istirahat. Handphone sama laptop kamu papa sita dulu." Ucap pak fathir

Rasya yang mendengar itu hanya bisa menganggukan kepalanya. Dokter salma yang melihat itupun tersenyum dan menambah 1 lagi cairan dan menyuntikan obat di cairan infus. Tak lama terdengar dengkuran halus dari rasya. Mereka memutuskan keluar untuk bersih-bersih diri.

Tak lama kemudian, keempatnya masuk ke kamar rasya untuk mengecek keadaannya. Naura menyentuh kening rasya

"Panas banget guys rasya." Ucap naura

"Eh iya, ini di buat goreng ikan kayaknya bisa nih." Ucap gibran setelah ikut menyentuh kening rasya

"Eh, lu saudara lagi sakit juga bisa-bisanya." Ucap irshad sambil menepuk pundak gibran

"Eh ya maap." Ucap gibran✌️

"Udahlah, yuk kita keluar kasihan rasya tak kebangun denger suara cempreng lu pada." Ucap adara sambil membenarkan selimut rasya

Mereka akhirnya keluar dan langsung menuju meja makan. Sambil menunggu yang lain datang mereka asik dengan kesibukannya masing-masing yaitu bermain handphone

"anak-anak papa udah disini aja." Ucap pak fathir

"Oh iya dongg, kita kan rajin." Ucap adara dengan nada pede

"Ada Bu Dokter cantik, bu dokter sarapan disini aja ya ?" Ajak naura

"Gak usah, ibu mau langsung aja. Gak enak ibu udah dari kemarin disini." Ucap dokter salma

"Udah sarapan disini aja nak salma, ini bibi udah masak banyak juga. Gak udah ngerasa gak enak gitu." Ucap eyang

"Nahh, bener yang dibilang eyang, sekarang bu dokter ayo duduk." Ucap adara sambil mengajak bu salma duduk

Merekapun sarapan bersama, selesai sarapan anak-anak pergi ke sekolah. Dokter salma juga melepas infus dari tangan rasya dan berangkat ke rumah sakitnya, pak fathir ada urusan sebentar dikantor, eyang ke kamar rasya untuk menemani. Setelah, eyang ke kamar rasya, eyang melihat rasya masih tidur. Eyangpun meminta bibi untuk membuatkan bubur untuk rasya. 

Setelah buburnya jadi, ayang berniat unuk membangunkan rasya dan menyuapi

"Sayang rasya, bangun yuk makan dulu terus minum obat." Ucap eyang dengan lembut

"Eyang." Ucap rasya yang bangun tidur

"Makan dulu ya ini udah di buatin bibi bubur, sekarang makan dulu terus minum obat kalau mau tidur lagi gak papa nanti." Ucap eyang

"Pait eyang." Jelas rasya

"Sedikit aja yang penting ada yang masuk buat minum obat." Ucap eyang sambil memberikan pengertian

Pada akhirnya rasya mau makan tapi hanya sampai suapan ke lima, setelah itu rasya minum obat dan istirahat kembali. Eyang yang melihat itu pergi keluar sebentar untuk melihat tanaman di taman belakang rumah dan mencari angin

Oke segitu duluu, jangan lupa vote and komen yaa...

|| MAGIC 5 ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang