Malam haripun sudah tiba, keluarga pak fathir sudah siap-siap untuk makan malam dan berkumpul dimeja makan. Namun, rasya belum juga sampai di rumah
"Papa coba hubungi rasya dulu ya, kalian makan dulu aja." Ucap pak fathir sambil mencoba menghubungi rasya
"Assalamualaikum, hallo pa. Ada apa ?" Ucap rasya
"Waalaikumsalam, kamu dimana sya ? ini udah jam 8 loh dan kamu belum dirumah." Ucap pak fathir dengan nada khawatir
"Rasya masih disekolah pa, rasya luoa ngabari papa tadi. Sekarang papa sama yang lain makan aja dulu. Kalau udah sampai rasya nanti makan." Ucap rasya
"Ya Allah, bisa dilanjutin besok sya. Wajah kamu tadi pagi pucet banget lohh. Ya udah papa tunggu ya." Ucap pak fathir
"Iya pa, udah ya rasya tutup dulu. Assalamualaikum, pa." Ucap rasya mengakhiri telefonnya
"Waalaikumsalam." Ucap pak fathir sambil meletakkan handphone
"Gimana thir rasya?" Tanya eyang retno
"Masih disekolah bu, kita disuruh makan duluan sama rasya. Udah sekarang kita makan dulu aja. Nanti biar papa yang nunggu rasya." Ucap pak fathir sambil menenangkan yang lain
Merekapun makan malam. Selesai makan malam mereka masuk ke kamarnya masing-masing untuj mengerjakan tugas dan istirahat. Jam sudah menunjukan pukul 21.30 namun rasya belum pulang. Pak fathir menunggu rasya di ruang tamu. Saat hendak menelfon rasya pak fathur mendengar ada yang mengetuk pintu
Tok tok tok
"Assalamualaikum pa, eyang." Ucap rasya
"Waalaikumsalam, iya sebentar." Ucap pak fathir sambil menuju ke pintu
"Alhamdulillah akhirnya kamu sampai sya." Ucap pak fathir
Saat hendak mencium tangan pak fathir, rasya pun tidak sadarkan diri. Pak fathir menggendong rasya untuk dibaringkan ke kamarnya dan menelfon dokter keluarga
"Hallo, Sal. Bisa kerumah sekarang gak ? Ini rasya tiba-tiba pingsan." Ucap fathir
"Bisa-bisa aku kesana sekarang ya." Ucap dokter salma
Telfonpun dimatikan, pak fathir melepas sepatu dan jaket yang digunakan rasya. Bisa pak fathir lihat wajah rasya lebih pucat daritadi pagi dan suhu tubuhnya sangat tinggi. Tidak lama kemudian pak fathir mendengar ada suara yang mengetuk pintu
Tok tok tok
"Assalamualaikum, mas fathir." Ucap dokter salma
"Waalaikumsalam iya sebentar sal." Ucap pak fathir sambil menuruni tangga
"Dimana rasya ?" Tanya dokter salma
"Ada dikamarnya,sekarang kita naik aja." Jawab pak fathir
Dokter salma pun memeriksa rasya dan pak fathir berada di sebelah kanan rasya.
"Gimana sal ?" Tanya pak fathir yang melihat dokter salma sudah selesai memeriksa anaknya
"Rasya demam gara-gara kecapean sama asam lambungnya naik. Dia kurang istirahat sama pola makannya gak teratur. Ini aku infus aja, supaya tubuhnya gak terlalu lemas." Ucap dokter salma sambil memasang infus ditangan rasya
"Ya Allah, sya. Udah dikasih tau jangan cape-cape." Ucap pak fathir sambil mengelus rambut rasya
"Kamu tenang aja mas, rasya gak papa kok. Ini juga kemungkinan dia bangunnya besok." Ucap dokter salma menenangkan pak fathir
"Makasih ya sal, oh iya kamu nginep disini aja dikamar tamu udah jam setengah sebelas. Gak baik perempuan malem-malem. Tidur dikamar tamu aja sebelah kamar ibu, jadi kalau kamu mau ganti infusnya rasya jadi gampang." Ucap pak fathir
"Ini gpp mas ? Takutnya ada fitnah atau yang gak-gak gitu? Udah gak papa aku pulang aja." Ucap dokter salma dengan ragu
"Gpp, nanti aku bilang ke ibu. Saya anterin aja ke kamar kamu bisa istirahat disitu" ucap pak fathir
Mereka pun meninggalkan rasya untuk beristirahat. Selesai mengantarkan bu salma pak fathir kembali ke kamar rasya untuk menemani putranya. Pak fathir pun ikut tidur disebelah rasya.
💙
Fyi : disini bu salma kalau manggil pak fathir mas soalnya lebih tua dan gak terlalu formal juga
Nama : Laura Salma
Profesi : salah satu dokter dirumah sakit terbesar di jakarta dan dokter dikeluarga pak fathir
Umur : 32 tahun
Sifat : baik hati, akrab sama anak-anaknya pak fathir, suka menolong orangJangan lupa vote dan komen semua ..
KAMU SEDANG MEMBACA
|| MAGIC 5 ||
General FictionMenceritakan ke lima anak yang ditemukan oleh papa fathir di tempat yang berbeda. Papa Fathir sendiri adalah seorang laki-laki yang ditinggalkan oleh istiranya dikarenakan kecelakaan saat menuju ke kantor papa fathir. Papa fathir mengetahui bahwa ke...