Episode 24

1.1K 166 11
                                    

—🍺—

Hampir satu tahun lebih sudah berlalu sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hampir satu tahun lebih sudah berlalu sekarang. Semuanya masih sama saja di pandangan Mihawk. Pria dengan gelar pendekar pedang terkuat di dunia itu tidak pernah mengalihkan pandangannya dari apa yang dilakukan [Name] putrinya.

Setelah pembicaraan mereka saat itu, [Name] tidak bertanya apapun lagi dan hanya bersikap seperti biasanya. Mihawk juga tidak ambil pusing, lagipula putrinya tidak bertanya lebih jauh. Jadi yasudah.

"Heee rakun?"

"bukan rakun tapi rusa kutub..." Zoro berucap tenang sambil menatap [Name] dengan sinis pelan.

Wanita itu mengangguk-ngangguk dengan tersenyum sambil memindahkan pedangnya dan duduk di samping zoro. "Aku belum pernah lihat rusa kutub."

"kasihan sekali pfft—" Tanggap zoro seolah tidak peduli sambil tertawa menutup mulutnya.

Mereka baru saja selesai berlatih dan bertarung. Taka no me bahkan ada disana memperhatikan keduanya dalam diam, mulutnya memang tidak berbicara apapun tapi matanya mengatakannya segalanya. "[Name]—"

"rusa kutub itu apa warnanya putih?"

"mana ada?!" Sanggah zoro dengan sinis, semakin lama pertanyaan wanita ini semakin aneh. Tapi dipikir-pikir benar juga, bukannya harusnya mereka putih?

"Eh bukan? bukankah harusnya memang putih karena dia tinggal di kutub?" Tanggap [Name] dengan melipat tangannya di dada dan menatap serius kearah zoro. Bahkan wanita itu tidak sadar bahwa mihawk memanggilnya.

Mihawk tidak bereaksi apapun dan hanya memperhatikan dua orang yang menurutnya masih bodoh di depannya. Helaan nafasnya terdengar pelan sebelum  kembali berbicara dengan suara yang lebih keras. "[Name], aku memanggilmu."

"Heh? ah padre sejak kapan disana?"

Mihawk menatap tajam pertanyaan putrinya tersebut. Wajah perempuan itu terlihat sangat berbeda dari sebelumnya, entah kenapa rasanya semakin hari putrinya semakin membuat dirinya kesal. Pandangan mihawk beralih menatap pada zoro yang juga ada dalam pandangannya.

"Roronoa, kurasa aku sudah menyuruhmu membersihkan kebun dengan para baboon. Kenapa kau disini?"

Zoro terjengat pelan dan hanya mendengus, memangnya kapan taka no me itu memerintahnya begitu. Lagipula dia seenaknya sekali. "Aku tidak ingat kau memerintah begitu."

"Tapi aku ingat, sekarang pergi dan lakukan tugasmu. Kami tidak menerima orang yang hanya menumpang tidak berguna di pulau ini..." Ungkap Mihawk sambil berjalan kearah [Name] sambil melewati zoro.

[Name] terkekeh singkat dan hanya memperhatikan hal tersebut. Matanya dapat melihat raut kesal di wajah zoro yang mulai beranjak dengan terseret tidak terima. "Jangan rusak kebun kami ya, tuan ganggang~"

Zoro mendengus kasar dan berjalan menjauh begitu saja, tidak lupa dengan membawa ketiga pedangnya tentunya. Kenapa juga dia harus bekerja dengan para baboon, memangnya dia mengerti bahasa mereka.

One Piece | Roronoa Zoro x Reader | ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang