—🍺—
Zoro memekik tersungkur ketika dirinya di dorong dari belakang. [Name] hanya menepuk punggung pria itu sedikit, tapi efeknya sungguh luar biasa. Memang benar bahwa zoro sungguh kelelahan.
"KAU APA-APAAN HAH?!"
"kau tidak akan bisa mengalahkan mereka"
"hah? kau meremehkanku sialan..."
"Para baboon itu. Mereka menggunakan senjata layaknya manusia, semua itu tidak terjadi begitu saja. Ada seseorang yang mereka ikuti gaya serangannya, dan pastinya orang itu lebih kuat darimu...."
Zoro terdiam sambil menyenderkan dirinya pada bongkahan batu disana. Lebih kuat dari dirinya? Siapa. Matanya melirik para baboon yang memasang posisi bertarung kembali sambil berteriak-teriak. Melihat mereka memegang berbagai macam senjata.
Bahkan ada baboon yang menggunakan tiga pedang sepertinya?! Apa mereka hewan yang cepat belajar. Benar-benar tidak dapat di percaya.
"Ahhhh [Name]-chan! kau baik-baik saja? aku mendengar suara gaduh dari kastil, tidak kuduga kau berada disini..."
"perona-san..."
[Name] mengalihkan pandangannya keatas ketika mendengar suara perona, dirinya cukup terkejut sedikit karena gadis itu terbang kemari tanpa dia sadari. Maa selama dia ada diatas sedikit kemungkinan para baboon itu dapat menyerangnya.
"HAH?! APA YANG DIA LAKUKAN? DIA INI ORANG BODOH YA?" Perona menunjuk zoro yang sedang berusaha untuk memasang kuda-kudanya kembali. Pria itu sedang berusaha untuk menyerang sekumpulan baboon di depannya. Mau tidak mau dia harus melakukannya. Dengan ini dia akan pergi ke sabaody dan menemui teman-temannya yang lain.
[Name] menatap dengan penuh minat. Dirinya membuang pedang berkaratnya begitu saja, memilih untuk duduk di salah satu bongkahan batu sambil melipat tangannya. Dirinya hanya ingin melihat, sehebat apa pria lumut yang diakui orang itu.
"berhati-hatilah karena mereka bisa mengikuti gerakanmu"
"Kau...bisa-bisanya bersikap santai seperti itu"
[Name] mengendikkan bahunya, dirinya hanya menatap datar pertarungan. Sesekali ada beberapa baboon yang menyerangnya tapi dengan mudah dia hindari menggunakan haki kenbunnya.
Beberapa waktu berlalu, terlihat bahwa sebagian besar baboon itu berhasil tumbang. Sungguh mengejutkan karena orang bernama roronoa zoro itu cukup kuat. Dia berpikir jika orang itu telah salah menilai, tapi sepertinya tidak. [Name] dapat melihat jika stamina pria lumut itu semakin terkikis.
Para baboon kembali berdatangan dari hutan. Memasang posisi siaga [Name] berjaga-jaga ikut bertarung ketika melihat zoro tersungkur kebongkahan batu di belakangnya. Pria itu sudah mencapai batasnya.
"sial...akhh hah...hah..."
"[Name]-chan, bagaimana ini?"
Sekumpulan baboon itu kembali berteriak sambil memukul-mukul senjata mereka. Seperti sedang membanggakan diri karena telah memojokkan manusia. Zoro benar-benar tidak punya tenaga untuk berdiri sekarang. Lukanya kembali terbuka dan itu menyusahkannya untuk bergerak dan menyerang.
[Name] bersiap untuk berjalan menuju para baboon, untuk menyerang dan membuat mereka kembali ke hutan. sampai dia sadar. Sekumpulan baboon itu tiba-tiba berhenti berteriak dan seperti terpaku melihat kedalam hutan. Ada seseorang yang membuat mereka ketakutan, dan tidak salah lagi. Orang itu telah kembali.
Beberapa baboon berlarian menjauh dan sebagian masih terpaku. Zoro menatap heran dengan tingkah baboon tersebut, matanya melirik kearah [Name]. Dimana wanita tersebut malah memandang kearah hutan dengan tangan terkepal.
"Dia datang...."
Seseorang datang dari dalam hutan, membuat mata [Name] semakin menajam. Tidak ada orang lain yang dapat membuat para baboon itu ketakutan selain orang itu. Mata perona juga zoro membulat dan terkejut, ketika sadar siapa yang datang dan membuat para baboon masuk kedalam hutan.
Zoro termangu, matanya menatap dengan terkejut ketika orang itu berada di hadapannya. Bagaiamana bisa, dirinya bertemu secepat ini dengan orang yang ingin dia tantang. Serta bagaimana dia bisa berada disini.
"Orang itu, taka no me Mihawk!"
"kau...."
Perona dan juga zoro menatap penuh heran serta terkejut atas kedatangan Mihawk. Seorang pendekar pedang terhebat di dunia, bagaimana cara dia bisa datang ke pulau ini, dan apa urusannya disini.
[Name] memandang dua pria yang saling menatap tajam didepannya dengan datar. Sungguh dirinya merasa diabaikan disini, dan juga sepertinya dia pulang lebih cepat daripada prediksi.
"kau kembali lebih awal..."
Mihawk menolehkan pandangannya, menatap [Name] dengan tajam. Sambil menelisik dirinya. Membuat [Name] hanya menatap datar kearah mihawk. Zoro yang ada disana juga ikut menolehkan diri pada [Name], ketika sadar wanita itu memanggil mihawk dengan santai.
Siapa dia, dan apa hubungannya.
"Belajarlah untuk memanggilku Padre, [Name]..."
"terlalu merepotkan"
Zoro membulatkan matanya begitupun dengan perona. Mereka cukup terkejut dengan apa yang di dengar, sejak kapan. Sejak kapan seorang pendekar pedang terhebat di dunia itu memiliki putri, mereka yakin bahkan dunia juga tidak tau tentang hal ini.
Mihawk mengalihkan padangannya pada zoro, menatap lekat pemuda tersebut sambil menelisik keaadannya. Penuh dengan luka yang terbuka serta stamina yang terkuras. Dia menyadari bahwa orang itu berusaha untuk berdiri membuatnya merasa itu tidak akan membantu.
To be continued
Spesial idul adha kemarin saya memutuskan update sekarang.
Senang rasanya melihat antusias kalian seperti biasa, saya tidak akan banyak bicara kali ini.
Karenanya tidak lupa mengingatkan untuk selalu melakukan...
VOTE dan KOMEN!
Episode akan saya lanjutkan kembali jika votenya 80an, tapi terkadang saya akan update kalo saya lagi gemes....
Hahahahahaha
smek ass
Sekian! Sampai Jumpa!
KAMU SEDANG MEMBACA
One Piece | Roronoa Zoro x Reader | ✅
Random[Complete ✅] Hanya kisah singkat tentang seorang pendekar pedang berambut hijau dengan seorang wanita kembaran baboon. Jika seseorang bertanya apa yang menjadi penghalang terbesarmu? maka jawabannya adalah -Sebuah Restu- Start : 7 Juli 2022 End : 1...