2. Dejavu

128 56 23
                                    

Jangan lupa untuk di vote, komen.
Selamat membaca semua semoga suka
Aamiin...

happy reading all

***

Rindu adalah pelanggan setia, Saat sepi menjadi bintang utamanya.

***

"Ada yang tau nama cewek nya?" tanya Kevin.

Semua temannya menggelengkan kepalanya. mereka belum tau siapa cewek itu, padahal disitu ada Kakaknya Felisya.

"Tertantang gue."

"Maksud lo, Vin?" tanya Ghifari yang masih mengolah ucapan dari si ketua.

"Lo mau gebet tuh cewek Vin?" tanya Farzan sambil melihat kearah Felisya.

"Ya," balas Kevin dengan singkat.

"Dih, sejak kapan lo tertarik sama cewek di sekolah ini, biasanya aja cuek," ejek Ghifari.

"Lo liat bego, tuh cewek beda dari cewek di sekolah ini." ucapnya dengan wajah datar menyeruput es teh yang ia pesan.

"Gue dukung lo, Vin." kata Baim seraya menepuk pundak Kevin.

"Tapi yah, di liat-liat tuh cewek Kayaknya cuek deh, Vin," ujar Ghifari.

"Gampang, gue bisa naklukin hatinya, liat aja nanti." kata Kevin tersenyum miring.

"Yakin?" Farzan tahu sekali Adiknya sangat susah di dekati oleh lelaki manapun.

***

Felisya dkk baru saja sampai di kelas, karena sebentar lagi bel masuk akan berbunyi. Mereka duduk di bangkunya masing-masing, Gadis itu merogoh saku di bajunya untuk mengambil barang pipih. Terdapat notif dari sahabatnya.

Sella:
seng gimana sekolahnya?
seru kaga

Felisya Abila:
seruu, akhirnya gue bisa dapet temen cepet biasanya lama wkwk

Sella:
syukur deh, gue ga tenang dari tadi. nanti malem gue telp lo yah.

Felisya Abila:
oke
/read

Saat Felisya sedang sibuk memainkan ponselnya, tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri Felisya.

"Hai," sapa pemuda itu seraya tersenyum.

Felisya langsung menoleh ke suara itu, dan mata mereka bertemu. "Halo." balas Felisya seraya membalas tipis senyum pemuda itu.

"Boleh kenalan?" tanya pemuda itu.

"Boleh."

"Kenalin, nama gue Alvaro Mahendra, panggil aja varo, salken yah." ujar Alvaro seraya mengulurkan tangannya.

Felisya membalas jabatan tangan Alvaro, "Salken, gue Felisya panggil aja Feli," ucapnya.

"Gue boleh duduk di sini Fel?" tanya Alvaro. Di balas anggukkan gadis itu.

Alvaro duduk di dekat kursi Felisya, tepatnya di kursi milik Lina. Mereka berbincang-bincang tentang sekolah terutama bagian ekskul.

"Gue ketua kelas disini, kalo ada apa-apa bilang aja yah Fel, nanti gue bantu kalo bisa," kata Alvaro. Felisya hanya mengangguk seraya tersenyum tipis.

"Oh iya Fel, mau masuk ekskul apa?" tanya Alvaro

"Ga tau, masih bingung gue, kalo lo varo ikut ekskul apa?" tanya Felisya.

Luka hati FelisyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang