5. Hari yang sial

92 51 12
                                    

Jangan lupa untuk di vote, komen.
Selamat membaca semua semoga suka
Aamiin...

happy reading all

***

semesta memang melanggar kita untuk bersama. tapi semesta tak bisa
melarang perasaan ini ada.

***

Baru saja murid-murid SMK PELITA JAYA bubar, sudah waktunya untuk pulang. Dereen, Ismed, dan Galang, mereka akan pergi ke rumah Ismed untuk menongkrong, ya. Cuman mengobrol santai setelah libur panjang kenaikan kelas, sambil menunggu malam hari untuk latihan Futsal.

Mereka bertiga langsung menjalankan motornya sebelum hujan turun, Karna hari ini langitnya sedang murung alias mendung.

"Akhirnya nyampe juga di rumah si Ismed," ucap Galang.

"Yu masuk, kita maen PS, bisa kali rematch," ajak Ismed.

Ismed sedang pergi ke dapur untuk membawa minuman dan Snack, Galang yang sibuk sendiri menyalakan tv untuk bermain PS di ruang tengah. Ismed yang menyadari sikap Dereen yang sedari tadi melamun langsung menanyakan kenapa kepada Dereen.

"Lo kenapa si der, dari tadi bengong mulu, ada masalah coba cerita jangan di Pendem mulu, kan kita Sahabatan, iya kan lang," ucap Ismed.

"Gue cuman kangen aja, udah hampir 2 tahun gaada kabar, gara-gara hp gue ilang," lanjut Dareen.

Mereka bertiga bersahabat dari Smp sampe sekarang yang duduk di bangku kelas 11 di SMKPJ. Kalo kemana-mana selalu bertiga kaya anak itik.

"Bisa-bisanya lo gamonin orang padahal belum pernah jadian, kenapa ga buka hati aja si der? yang suka lo tuh banyak di sekolah," sahut Galang yang masih sibuk dengan settingan tv.

Ismed langsung menoyor kepala galang, "ga semudah itu bego," umpatnya. "Kan lo tau dari kelas 9 Dereen suka banget sama tuh cewek sampe sekarang kelas 11," ucap Ismed penuh penekanan di kata 'banget'.

"Bacot, kalian bukanya bantu nyari info malah nyerocos terus," kesal Dereen. "Gue orangnya tulus. kaga kaya kalian, CROCODILE."

Gilang menimpuk tubuh Dereen dengan bantal sofa, "Berisik lo orang gamon!"

Dereen dan juga yang lain langsung memainkan PS, sambari memakan Snack dan minuman sprite. Mereka bertiga tidak merokok karena sangat menjaga tubuhnya apalagi mereka Atlet Futsal.

***

Felisya bersiap-siap untuk berangkat ke sebuah toko buku. Ia akan membeli buku Novel yang baru saja terbit dan sudah tersedia di Gramedia.

Gadis itu langsung turun dari tangga menuju sofa, terlihat Mamahnya sedang asik menonton acara tv favoritnya. Felisya langsung duduk di dekat mamanya.

"Mama... Felisya izin keluar ya, sebentar ko," lirihnya.

"Mau ngapain kamu keluar, sudah mau malam loh," lanjut Sinta.

"Mau beli buku doang ko mah, janji deh nanti langsung pulang." ucap Felisya seraya memajukan bibir bawahnya lalu mengerjapkan matanya berkali-kali. "Boleh ya ma," bujuknya.

"Jangan pulang malam, kamu itu cewe!" ucap Sinta dengan penuh penekanan.

"Siap mama," ia langsung mengambil posisi hormat pada mamanya.

"Ouh iyh bawa payung, takut hujan," titah Sinta

Felisya mengangguk seraya mengambil payung, payung itu di masukan ke dalam tas Tote Bag yang berwarna cream bergambar bear, lalu mencium punggung tangan ibunya.

Luka hati FelisyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang