7. Buka hati untuk orang baru?

80 47 101
                                    

jangan lupa vote sebelum baca...
Happy reading✨

Rindu yang ku pendam selama itu akhirnya bertemu, dengan sosok pemilik hati.
Felisya Abila~

***

tok tok

suara dari balik pintu kamar Felisya.

"Masuk, ga di kunci." ucap Felisya seraya memainkan barang pipihnya duduk di atas kasur king size.

Farzan membuka pintu kamar Felisya, seraya membawa minuman hot chocolate kesukaan Adiknya. "Lagi ngapain si?" tanya Farzan yang sekarang sedang duduk di sebelah adiknya.

"Lagi scroll," sahut Felisya.

"Nih, minum," Farzan menyodorkan minuman.

"Thanks Abangkuh," ujar Felisya seraya meneguk hot chocolate sampai habis.

"Jalan-jalan yu, dah lama kita ga jalan-jalan berdua, sekalian malming," ajak Farzan.

Felisya langsung turun dari kasurnya, "Ayok, Ade siap-siap dulu," ucapnya seraya berjalan mengambil baju di lemari.

"Gue tunggu di bawah," lanjut Farzan berjalan keluar dari kamar Felisya.

"Hmm"

Mereka berdua berangkat menggunakan motor milik kakaknya, Felisya tidak tahu dia akan dibawa kemana. Tapi Felisya sangat senang Karena akhirnya Felisya bisa melihat langit malam yang sangat indah, dan cerah hari ini.

Angin sepoi-sepoi berhembus, membelai lembut rambut gadis itu. Suara jangkrik dan gemerisik daun sesekali terdengar, Bulan purnama seolah menjadi saksi bisu atas keheningan malam. Sinarnya yang lembut menyinari setiap sudut jalan, membuat bayangan-bayangan terbentuk di sekitarku. Malam ini, Felisya hanya ingin menikmati keindahan langit dan bulan yang menghiasinya.

Felisya dan Farzan berhenti di stan mi ayam pinggir jalan yang lumayan sepi. Ternyata stan mi ayam ini tempat favorit Farzan dan Felisya waktu masih kecil.

"Masih ingat?" tanya Farzan seraya turun dari motornya.

Felisya hanya mengangguk dan tersenyum seraya melihat ke sekelilingnya. "ko bawa kesini?" tanya Felisya.

"Mang mi ayam dua." kata Farzan seraya duduk di kursi plastik berwarna hijau. "Ini dulu tempat mi ayam kesukaan Feli kecil bukan?"

Felisya hanya tertawa mengingat kenangan dulunya seraya duduk di kursi.

"Udah lama nggak ngobrol kaya gini kita," lanjutnya Farzan. Gadis itu mengindahkan Kakaknya, ia terus melihat sekelilingnya. "Ouh iyh Dek, kalo ke cowok tuh jangan cuek gitu, kasian kalo ada yang mau ngedeketin, tapi lo malah cuek gitu."

Felisya mengernyit mengerutkan keningnya, "Maksud lo?" tanyanya seraya melihat ke arah Farzan

"Masa nggak ngerti si," kata Farzan.

"Lo tau kan, gue suka seseorang bang, dan dia first love gue."

"Ini aa mi ayamnya," ucap pedagang mi ayam sembari membawa nampan lalu mangkuk yang berisi mi ayam yang di letakkan di meja.

"Hatur nuhun mang," tutur Felisya dan Farzan bersamaan.

"Ya ampun, masih aja gamonin, nggak mau buka hati Lo?" Farzan melihat ke arah adiknya yang menggelengkan kepala, lalu ia mengaduk mi ayam yang sudah di beri saos dan kecap. "Siapa sih orangnya? kepo gue, perasaan Lo ga pernah bawa cowok ke rumah."

"Kepo amat si, punya Abang," seru Felisya seraya ingin memakan mi ayam.

Saat sedang makan tidak ada yang berbicara hanya suara sendok dan piring yang berbunyi. Mereka tenggelam dalam pikirannya masing-masing. Setelah selesai makan, Felisya dan Farzan membayar mi ayam itu dan langsung menyalakan motornya untuk pulang ke rumah.

Luka hati FelisyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang