Haechan tak tau harus menjawab apa
Berbagai pertanyaan telah ia dapatkan
"Aku tidak tau... " jawab Haechan lirih
Jawaban tersebut sangat tidak masuk akal sehat seseorang
Jika memang ia ingin meninggalkan dream, seharusnya ia memiliki alasan bukan
Hal tersebut membuat Renjun semakin kesal, ia berjalan mendekat ke arah Haechan dan menariknya hingga ia menghadap ke arah nya
"Jika memang kau ingin meninggalkan kita, apa alasan nya, Haechan~naa?!!" tanya Renjun
Diam
Haechan tidak dapat menjawab apapun hanya itu yang bisa ia lakukan
"JAWAB AKU HAECHAN~NAAA!!!!! " teriak Renjun
Mendengar teriakan tersebut sang leader langsung menghalanginya agar tidak terjadi hal hal yang tidak di inginkan
"Tenang Renju~naa... " ucap Mark
"Aku tidak bisa tenang hyung, bukankah ia ingin meninggalkan kita, lantas apa alasannya? Aku hanya ingin alasan saja hyung!!! Tapi ia tidak bisa memberikan itu!!! " jawab Renjun yang sudah lelah dengan diamnya Haechan
Lalu secara tiba-tiba Haechan jatuh terduduk sambil menangis, dan untungnya langsung di tangkap oleh Jisung
Semua orang menyaksikan hal tersebut namun hanya diam di tempat, tak berapa lama tangisan Haechan pecah seketika
"Hiksss.... Hiks..... Hiks....... "
"Sudah hyung" tenang Jisung
"Ka-kalian ingin tau alasannya bukan..... " tanya Haechan yang masih berada di pelukan Jisung
"A-aku ingin kalian semua menganggap aku ada di sini Hiks...... Kalian selalu saja menganggap aku tidak ada artinya disini..... Aku ingin kalian anggap ada..... Kalian berkata seolah aku tidak memiliki perasaan...... Aku juga manusia yang bisa merasakan sakit sama seperti kalian...... Tapi kalian sama sekali tidak menganggap aku ada di antara kalian Hiks......!!!!! " ungkap Haechan
Semuanya lantas terdiam dengan penuturan Haechan barusan
Seolah ada yang menyihir mereka, semuanya diam tak bergerak menyaksikan hal terjadi barusan
"Hiks.... Hiks.... Hiks.... " tangis Haechan masih belum berhenti membuat siapa pun yang mendengar nya pasti akan merasa kasihan dan iba
Tak lama Jeno menghampiri mereka dan memeluk Haechan bersama Jisung di lantai
Disusul oleh Chenle, lalu Jaemin, Renjun dan Mark terakhir
Mereka berpelukan menyalurkan semangat untuk Haechan, ternyata begitu berat menjadi Haechan
Haechan berusaha untuk menghibur mereka di tengah kepadatan jadwal, tapi di anggap sebagai pengganggu
Dan menggunakan kata kata kasar untuk membuat nya berhenti itu sungguh menyakitkan, apa lagi bentakan yang ia terima padahal ia tidak melakukan kesalahan yang besar
Di abaikan di grupnya membuat siapapun akan merasa sakit hati
Bahkan di anggap tidak ada di grupnya
Dan sekarang mereka semua mengerti beratnya seorang Lee Haechan
Tanpa di sadari oleh mereka semua, mereka juga ikutan menangis mengingat akan hal yang telah mereka lakukan selama ini kepada Haechan
Akhirnya mereka mengakhiri acara berpelukan itu dan mengusap sisa sisa air mata yang berjatuhan
KAMU SEDANG MEMBACA
ada membawa masalah, pergi membawakan luka
Teen Fiction"kalian yang menyuruh ku diam, tapi setelah aku diam mengapa kalian menyuruh ku bicara" -Haechan