Pengganggu di pagi hari

8K 341 2
                                    

Di sebuah gedung SM entertainment, ada boyband grup yang bernama NCT DREAM yang beranggotakan 7 orang. Mereka seperti layaknya saudara satu sama lain, bahkan selalu ada saja hal hal yang tidak terduga sepanjang hari terjadi. Seperti saat ini contohnya.

"Haechaaaaaaaaannnnnn........... " Teriak jaemin

"Ayo jeman tangkap aku. Hahahahaha" Haechan berlari sambil membawa ponsel milik Jaemin.

Karna haechan berlari tidak melihat jalan ia pun terjatuh menabrak renjun

"Aduh.. "Ucap keduanya

"hahahaha, mangkanya jangan suka usil. Jatuh kan akhirnya " Timpal jaemin sambil membantu renjun berdiri dan langsung merebut ponsel miliknya, tanpa menolong haechan sedikitpun

"Jeman naaa, tolong bantu aku berdiri kakiku sakit" ujar haechan yang kesakitan

"kau ini sehari tidak mengganggu orang tidak bisa apa" marah renjun

"Tidak" jawab haechan singkat, tepat, padat tanpa melihat ke arah renjun yang sudah menahan emosi

Lalu dengan santainya pergi begitu saja meninggalkan jaemin dan renjun di sana.

Sungguh akur sekali mereka yahh, saking akurnya mereka setiap hari selalu main kejar kejaran dan adu vokal tiap hari.

Di pagi hari yang cerah ini jaemin dan renjun harus menahan emosinya akibat haechan, lalu

Jeno datang dia habis olahraga pagi bersama mark.

Jeno bingung apa yang terjadi pada renjun dan jaemin ia pun bertanya kepada jaemin

"Ada apa ini, apa ada yang salah dengan pagi yang cerah ini"

"Paginya yang tidak salah, tapi anak itu yang selalu membuat masalah di pagi hari" oceh jaemin sambil berdecak kesal.

Mark yang mendengar itu pun tau siapa yang meraka maksudkan dari tadi, disaat meraka sedang istirahat tiba tiba terdengar suara teriakan dari dalam.

"Hyunggggggg........... Kembalikan handphone kuuuu......" teriak chenle

"Ahahahah....... Ayo Chenle cepat tangkap aku, hahhahahhahah. " ejek haechan

Mereka terus berlari ke ruang tengah membuat jaemin, Jeno, renjun, dan mark yang berada disana menghela nafas

"Berhentiiiiiiii!!!! " Teriak jaemin

"Haechan kau ini sudah dewasa, tolong berubah sedikit saja apa itu tidak bisa. " Bentak jaemin kepada haechan, karna sudah muak dengan sikap haechan.

Haechan merasa sakit hati dengan perkataan jaemin tadi langsung pergi dari sana dengan perasaan marah, ia langsung membanting pintu kamarnya dengan keras membuat mark menghela nafasnya.

Di pagi hari ini sudah ada saja keributan yang terjadi akibat haechan membuat semua member dream marah padanya.

Sedangkan disisi lain jisung yang sedang berada di ruang makan sendirian bingung dengan keributan yang terjadi di ruang tengah, ia dari tadi hanya bermain game di handphone miliknya tanpa menghiraukan apa yang terjadi pada Hyung hyungnya itu.

"Chenle apa yang terjadi,mengapa kau mengejar haechan tadi hahh" tanya mark yang sudah mulai pusing pun memecah keheningan yang terjadi di sana

"Hyung... Tadi aku bermain game bersama jisung di ruang makan, karna kami ingin makan tapi hyung tidak membuatkan kami sarapan, jadi kami bermain game bersama. Tapi pada saat aku bermain game haechan Hyung datang dan mengambil ponsel ku, lantas aku langsung mengejar nya" ujar chenle dengan nada sedikit turun dan memelas

"Aku tidak habis pikir dengan jalan pikirannya haechan. Dia itu sudah dewasa, apa dia tidak bisa memberi contoh yang baik pada adik adiknya, huhhh" ujar jaemin dengan sangat kesal

Jeno dan renjun yang sedari tadi hanya bisa diam, karna sudah lelah dengan semua sikap haechan.

"Sudahlah nanti saja bahas nya kasihan jisung sedang menunggu di ruang makan dari tadi" ucap Jeno di tengah keributan panas itu

"Ya.. Benar apa kata Jeno sebaiknya kita segera ke ruang makan untuk masak dan makan bersama" balas renjun

Mereka semua pun pergi ke ruang makan untuk masak dan makan bersama kecuali haechan.

Semuanya telah berada di ruang makan, untuk masak dan makan bersama.

Renjun dan jaemin yang masak, sedangkan yang lainnya duduk di meja makan sambil berbincang bincang.

Semuanya telah selesai di hidangkan dan siap untuk dimakan, saat sedang makan renjun terus memperhatikan jisung yang hanya mengaduk ngaduk nasi di piringnya

"Jisung-ngaa mengapa kau tidak makan, makanlah nanti kau sakit jika tidak makan" ucap

renjun dan semua orang yang ada di sana langsung menoleh ke arah jisung

"Apa yang kau pikirkan hingga kau tidak makan hahh" tanya mark pada jisung

"Apa kau memikirkan haechan?. Sudahlah jangan memikirkan anak itu, dia itu susah untuk di nasehati biarlah dia merenungkan apa yang sudah dia lakukan? Ujar jaemin

" Yaa, benar itu jangan terlalu di pikirkan" sahut renjun

Yang lain sedang serius membahas tentang haechan, sedangkan chenle hanya diam dan makan tanpa memikirkan apapun.

"Apakah haechan Hyung sudah makan? " tanya jisung

Hal itu membuat jaemin dan renjun kesal, lalu jeno membuka suara yang sedari tadi hanya diam

"Benar apa yang di katakan jisung, apa haechan sudah makan? Soalnya dari tadi dia hanya ada di dalam kamarnya. " ucap jeno

"Sebaiknya kita semua minta maaf padanya, kita juga jangan terlalu emosi padanya, kasihan dia. " tambahnya

Jaemin yang mendengar itupun menahan emosinya, karna jeno menyuruh kita semua untuk minta maaf ke haechan. Padahal dia tidak salah.

Lalu mark membuka suara "sebaiknya kita panggil haechan kesini kasihan dia, dia tidak makan dari tadi? "

Renjun dan jaemin menghela nafas nya, lalu renjun menyuruh chenle untuk memanggil haechan dari kamarnya

Chenle yang sedang makan, langsung beranjak pergi dari sana menuju kamar hyungnya

"Haechan Hyung...... Apa kau tidak lapar hyung? Mari kita makan sama-sama. Hyung....." teriak chenle dari luar kamar haechan

Karna tidak ada sahutan dari dalam chenle terus-menerus mengetok pintu kamar haechan

Karna sudah 10 menit tidak ada respon, ia pun kembali ke meja makan dan memberitahukan hal ini pada semuanya.

Mark yang mendengar itu pun langsung pergi ke kamar haechan, dan sesampainya di sana memang benar tidak ada suara apapun dari dalam.

Mereka semua panik takut terjadi apa-apa pada haechan, lalu mark menyuruh jeno untuk mendobrak pintu kamar haechan

Disaat sudah terbuka semua orang langsung masuk dan mengecek keadaan haechan, tapi di saat semua orang masuk tidak mendapati haechan sama sekali

Semua orang bingung kemana pergi nya anak itu, lalu dari belakang semua orang langsung di siram tepung yang di lempar kan oleh haechan

Haechan pun tertawa melihat semua orang putih dengan tepung, sedangkan jaemin yang kesal langsung berteriak kepada haechan

"Haechannnnnn............... " Teriak jaemin

Hal itu membuatnya langsung terdiam

"Kita semua sedang menghawatirkan mu, dan kau enak-enak saja bermain seperti ini kau ini sudah dewasa haechan apa kau tidak bisa mencontohkan hal yang baik pada adik-adik mu" ucap jaemin dengan amrah yang meledak-ledak

Lalu semua orang pergi dari kamar haechan dengan perasaan marah, kecewa dan sedih


________________________________

T
B
C
.
See you next chapture, bye bye

ada membawa masalah, pergi membawakan lukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang