2

160 14 0
                                    

Throw back years ago...

























Gadis berusia 15 tahun itu turun dari mobil sport yang mengantarnya pulang lalu menoleh lagi kedalam lewat jendela yang masih terbuka. Sungguh rasanya ia tak ingin waktu berlalu kala melihat senyum kakak kelasnya yang bagaikan hujan di gurun Zahara.

"Kak Jaehyun yakin tak ingin mampir?" Tanyanya dengan wajah imutnya membuat pemuda yang dipanggil Jaehyun itu terkekeh pelan dan menggeleng.

"Lain kali saja, ya. Kan kakak juga sering kesini. Kakak ada janji juga hari ini membuat tugas sekolah. Nanti saja Kun juga setelah tugas OSIS akan menyusul ke tempat membuat tugasnya..." Ucap Jaehyun memberi penjelasan yang diangguki oleh Gadis itu. Meski nampak jelas raut wajah kecewa darinya, namun Jaehyun tahu adik dari sahabatnya itu tak mungkin sampai marah hanya karena hal seperti ini.

"Iya sudah. Kak Jaehyun hati-hati di jalan, ya. Terimakasih sudah antar pulang..." Ucap gadis itu tersenyum melambai yang dibalas juga oleh Jaehyun sebelum akhirnya mobil sport itu kembali melaju meninggalkan rumah dua lantai milik keluarga Kim itu.

Bukankah Jaehyun sangat baik?
Dia selalu mau mengantarkan adik sahabatnya itu pulang dikala Kun tak bisa menemani sang adik karena berbagai macam kesibukannya sebagai OSIS. Padahal jalan menuju rumah mereka berbeda arah dan lokasi rumah keluarga Kim pun berada di pemukiman sederhana. Tak seperti Jaehyun yang tinggal di kompleks perumahan elit.

Wajar saja. Jaehyun itu putra tunggal dari pasangan seorang profesor dan designer terkenal di Korea. Belum lagi kabar burungnya keluarga pemuda Jung itu masih segaris lurus dengan keturunan kerajaan Korea alias berdarah biru.

Sedangkan Keluarga Kim sendiri hanyalah keluarga biasa dimana Kim Suho sendiri berhasil menjadi manager atas usahanya sendiri untuk menghidupi dua anaknya seorang diri. Setidaknya setelah dulu dirinya dan dua anaknya dicampakkan oleh mantan istri yang katanya tak bisa menemaninya berjuang lagi.

Tak sedikit anak yang iri dengan keberuntungannya dimana gadis itu sangat sering dihampiri oleh Jaehyun dan gengnya yang berisi para pemuda incaran gadis sekolah. Termasuk kakaknya juga. Kakaknya yang terkenal tampan, lembut dan pintar berprestasi. Sangat berbanding terbalik dengannya yang biasa saja. Hanya saja untungnya dia cukup rupawan sehingga masih bisa dipercaya sebagai adik Kun.

Menghilangkan kemunafikan, ia sendiri sebenarnya menaruh hati pada pemuda Jung itu. Apalagi Jaehyun cukup sering datang ke rumahnya sejak berteman dengan Kun. Alasannya simpel, Jaehyun senang suasana rumah Kim yang sederhana namun penuh kehangatan. Apalagi melihat Kun dan adiknya yang sangat dekat membuat iri si anak tunggal sehingga ia pun mendekatkan diri dengan adik dari sahabatnya itu hingga mereka bisa sedekat sekarang.

Tapi, bagaimana dengan perasaannya?

Nyatanya, Kim Julia sendiri tak tahu. Kadang ia merasa Jaehyun menaruh perasaan yang sama untuknya. Namun kadang juga pikiran itu terbantahkan setiap Jaehyun mengatakan kalau Lia sudah seperti adiknya sendiri pada orang-orang yang memuji kecocokan mereka.

Memandang sebuah figura foto di atas meja belajarnya. Foto dirinya bersama Jaehyun, Kun dan calon kakak iparnya, Wendy. Foto yang sebenarnya tak sengaja menurut Lia karena awalnya ia hanya mengajak Jaehyun tapi pemuda itu malah menarik Kun yang kebetulan sedang menggandeng kekasihnya sejak SMP  itu untuk diajak berfoto.

Meski begitu, ia suka. Karena mereka nampak seperti dua pasangan. Kun dan Wendy serta dirinya dan Jaehyun. Melihat foto itu saja selalu berhasil membuatnya tersipu dan membayangkan jika dirinya adalah kekasih dari Jaehyun.

"Bukankah itu indah? Itu akan menjadi mimpi paling membahagiakan dalam hidupku dimana setelahnya aku hanya akan berterima kasih pada Tuhan atas berkat-Nya..."

Ya... Bagaimana Lia tak pandai berkhayal jika nyatanya Jaehyun itu ternyata belum pernah berpacaran sebelumnya. Jangankan berpacaran, rumor mengenai dia tertarik pada seseorang saja belum pernah ada. Paling hanya sekedar cerita para gadis yang mendekatinya secara brutal saja yang cukup jauh. Paling jauhnya ya gosip tentang dirinya dan Jaehyun, lah!

Ting...!!

Lia yang hendak menghempaskan tasnya ke kursi langsung merogoh ponselnya dan membaca pesan dari sang kakak tercintanya.






My Tedybro
"Sudah di rumah?"

Lia
"Sudah. Kakak jam berapa pulang?"

My Tedybro
"Mungkin agak malam.
Kau bisa kan memasak untuk hari ini?"

Lia
"Tentu. Ada request?"

My Tedybro
"Nope. Masak sesuatu yang
membuatmu ingin makan banyak"

Lia
"Like... Nasi goreng kimchi?"

My Tedybro
"Nice. Ayah sempat mengatakan
rindu dengan masakanmu itu"

Lia
"Oke. Jangan pulang terlambat dan
jangan lupa makan. Marahi saja
kak Taeyong yang memintamu
bekerja ekstra"

My Tedybro
"Dia membacanya"






Mata Lia langsung membulat dan segera ia mematikan ponselnya karena ia hafal sekali setiap dirinya ketahuan meledek si ketua OSIS itu pasti pada akhirnya Taeyong akan menelfon dan melakukan rap jutsu nya.

"Lagipula, kenapa juga sih selalu ketahuan. Sepertinya dia punya sinyal yang membuat matanya berkedut setiap ada yang membicarakannya. Gggrrrr... Kak Taeyong menyeramkan!"















.
.
.







JERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang