Enam

489 65 0
                                    



Entah sudah berapa kali Raden menguap karena rasa mengantuk yang seakan tak memberikannya kesempatan untuk mendengarkan penjelasan materi dari dosen.
Ya, benar saat ini anak itu tengah berada dalam kelas dengan dosen yang sedang menjelaskan materi statistika. Dari awal kelas di mulai pada jam 7.30 hingga sekarang pukul 9.40 Raden betul betul kehilangan fokusnya. Bagimana tidak? Semalam kan anak itu susah tidur sehingga berakhir lah seperti ini.

" Raden heyy.. " bisik Cakra pelan. Kebetulan ia duduk di sampingnya Raden.

Dari tadi Cakra perhatikan, Raden ini berusaha menopang beban wajahnya menggunakan kedua tangan bahkan sesekali anak itu hampir tumbang karena terlalu mengantuk.

" Radenn oii... " ujar cakra pelan dengan mengguncang sedikit bahu si pemuda mungil itu karena tak kunjung menjawabnya.

berhasil, akhirnya pemuda dengan mata rubah itu memperbaiki posisi duduknya lalu menatap malas ke arah Cakra.

" hmm kenapaa " suara serak yang sangat kecil namun masih bisa didengar oleh Cakra.

waduh beneran ngantuk berat si Raden ini.

Cakra dengan cepat mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. " mau permenn? " tanya cakra dengan menyodorkan sebungkus permen pada Raden.

Tanpa berpikir lama raden menerima permen yang ditawarkan cakra padanya. Jujur ia sangat membutuhkan benda kecil pemanis mulut ini agar setidaknya ia bisa mengurangi  sedikit dari rasa kantuknya.

" makasih cak " yang di balas anggukan kecil dengan senyuman di wajah pemuda cina itu.

Setelah hampir 20 menit dosen yang membawakan materi statistika akhirnya telah selesai mengajar tepat pada jam 10.00 mahasiswa dibiarkan keluar kelas karena jam mengajar sudah berakhir.

Dan juga raden berseru dengan senang dalam hatinya karena sebentar lagi bisa pulang dan menikmati kasur empuknya. Anak itu bangun dari duduk kemudian melakukan perenggangan kecil pada sendi ototnya yang sedikit kram lalu membereskan buku juga pulpen yang sama sekali tak tersentuh olehnya sejak tadi.

" lo keliatan ngantuk banget den " celutuk Cakra yang sudah selesai membereskan bukunya dan menunggu Raden selesai dengan kegiatannya.

" semalam susah tidur. Udah selesai cak, yuk! " jawab Raden sambil mengajak cakra untuk keluar dari kelas. Sebenarnya raden menghargai saja karena pemuda cina itu sudah menunggunya. Tidak mungkin kan dia melongos pergi gitu aja.

Kini dua orang pemuda berstatus teman kampus itu tengah berjalan santai ke arah parkiran fakultas. Saat sudah sampai Raden melirik pada jam yang bertenteng manis di pergelangan tangannya.

" Den lo beneran ga mau gue anter aja? " tanya cakra lagi.

Raden mengangguk melemparkan senyum tipisnya " iya gapapa. Gue nunggu mama aja cak. Makasih ya.. " tolaknya sopan.

Cakra hanya menghela nafasnya kemudian menganggukan kepalanya. " yaudah gue balik duluan gapapa kan? soalnya ada urusan dikit di rumah " tanya cakra tak enak untuk meninggalkan Raden menunggu seorang diri.

" hahaha gapapa cak amann " balas Raden dengan sedikit kekehannya.

Tampak Raden lihat cakra tersenyum kemudian menaiki motor scoopy putih nya melambaikan tangan tanda perpisahan setelah itu berlalu meninggalkan area parkiran fakultas FEB.

Wanna Be Yours HyuckRen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang