Hari hari terlewati begitu saja- kedekatan dua pemuda yang masih berstatus tetangga itu pun semakin dekat. Ntah lah ya- tapi semua mengalir begitu saja- begitu juga dengan kebiasaan baru dari seorang Haikal yang sekarang malah sering mengantar jemput tetangga kecil-nya. Tentu saja pada awal-nya Raden menolak karena merasa akan terlalu merepotkan pemuda itu.. namun bukan Haikal namanya jika tidak memaksakan kehendaknya, jadi mau tak mau pemuda mungil itu pasrah saja, toh selagi gratis yakan?
Dan juga.. ada alasan lain tentu-nya. Raden ingin memastikan sesuatu yang berkaitan dengan diri dan perasaan-nya. Hmm akhir akhir ini ada yang aneh dengan dirinya.. ketika bayang bayang seseorang mulai muncul- ntah kenapa detak jantung nya menjadi lebih cepat. Perasaan geli pada perutnya.. juga sensasi aneh mulai dirinya rasakan.
Raden tak bodoh untuk mengetahui apa yang sedang terjadi dengan dirinya.. terlebih ini menyangkut perasaannya!!! Hanya sajaa.. yaa dia masih ragu??? Bukan kah terlalu cepat ya untuk rasa ini muncul? Bisa jadi ini hanya perasaan sesaat karena terlalu sering bertemu dengan pemuda itu.. dan ditambah lagi si tengil itu terus saja memberikan afeksi yang berlebihan padanya.
Haduh kok jadi ribet sendiri sih?!
" Ngelamunin apa?" Tanya Haikal yang kini sudah rapi dengan seragam sekolahnya di depan pagar rumah si kecil- dan sekarang melihat pemuda mungil itu malah melamun.
Raden mengerjapkan matanya pelan lalu buru buru menggeleng " gak ada.. yuk buruan gue udah terlambat tau!" Dengan cepat langsung menduduki kursi penumpang di belakang.
Haikal tersenyum lalu mendengus " ini helm kagak mau dipake?" Tanya nya sengaja.
Raden reflek memegang kepalanya lalu menyengir.. oh hehe dia lupa ternyata. Dengan perlahan dia turun dari atas motornya haikal kemudian berdiri dengan malu malu melirik helm yang ada di tangan Haikal.
Sedangkan Haikal menahan gemasnya,
" makannya jangan ngelamun terus..hadah" dengan telaten memasangkan helm yang dikhusukan untuk si kecilnya ini." nah udah.." ujar Haikal sambil menoel pelan hidung pemuda kecil itu.
Raden mengangguk mantap sambil memegang helm haikal yang terasa besar dikepalanya- takut jatuh nih helm!! Kemudian kembali menaiki motornya Haikal.
Merasakan pergerakan pemuda kecil itu yang mulai menyamankan cara duduknya- Haikal nampak memutar sedikit arah spion agar lebih memudahkan-nya melihat wajah si kecil-nya itu.
" udah?" Tanya Haikal memastikan.
Raden mengangguk sambil tersenyum " udah kall!!" Serunya.
Haikal melirik spion lalu tersenyum tipis kemudian menyalakan mesin motor dan mulai melaju- mengantarkan pemuda kecil itu ke kampus nya.
.
Setelah menempu beberapa menit akhirnya sampai juga didepan gedung fakultas-nya Raden.
Haikal mematikan mesin motornya- dengan Raden yang turun dari motornya Haikal kemudian berdiri dihadapan Haikal dengan wajah polos.
Seolah paham Haikal terkekeh pelan lalu dengan telaten mulai melepaskan perekat yang masih terpasang pada helm si kecil tanpa mengalihkan padangannya dari wajah-nya Raden.. sehingga membuat si manis itu bergerak gelisah dan melirik sembarang arah.
" la-lama banget bukanya" kelu Raden.. aduh gak bisa diginiin jantung nya sangat lemah.
Haikal ini sengaja ya?
" Apaan? Udah nih dari tadi" ujar Haikal sambil memperlihatkan helm yang sudah berada dalam genggamannya.
Lagi lagi Raden telat sadar dan memegang kepalanya yang sudah kosong. Sial Raden benar benar meruntuki reflek dirinya yang sangat payah! Sekarang jadi malu kan..
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanna Be Yours HyuckRen)
FanfictionBxB jadi jangan salpak. ceritanya biasa aja, yang mintat baca ya silahkan.