sembilanbelas

298 39 0
                                    

Haikal berlari masuk kedalam rumah sakit mengabaikan tatapan orang orang yang memandang aneh dirinya. Saat masuk dalam lift pun pemuda itu bergerak cepat menekan tombol lift mendahului ibu ibu di sampingnya yang ingin menekan tombol lift juga. Sampai sampai pandangan sinis yang sangat nyata dilayangkan padanya. Dan saat pintu lift terbuka Haikal berlari keluar sambil melihat lorong kanan kiri yang kosong.

Pada akhirnya salah satu suster yang melihat raut kebingungan dari Haikal pun langsung menghampiri dia.

" Ada yang bisa saya bantu?" Tanya suster tersebut.

Haikal mengangguk, " Saya lagi nyari ruangan atas nama Raden "

Suster tersebut tersenyum " mari saya antar, kebetulan pasien baru saja diperiksa " Haikal menurut dan mengikuti langkah suster tersebut.

" Ini ruangannya, kalo begitu saya permisi" Haikal tersenyum kemudian tak lupa mengucapkan terimakasih.

Haikal membuka pintu ruangan dan mendapati kedua sahabatnya yang sedang duduk bersilah di lantai sambil bermain game.

" Eits Kal.. buset udah nyampe aja lu" tutur Dery begitu menyadari kehadiran sohibnya.

" kagak waras sih" gumam Dery.

" Tidur ya?" Tanya Haikal melihat si kecil yang sedang tertidur menyamping.

" Hm dia baru aja tidur.  tadi juga dokter baru  periksa.. terus kata dokter penyebab dia sakit perut tu karna lambung. Terlambat makan sama sering makan makanan yang pedes pedes gitu "  Jelas Alex dengan ingatan nya yang pendek berusaha mengulang kembali perkataan dokter berapa menit yang lalu.

Haikal menghembuskan nafasnya lalu menghampir Raden yang sedang tertidur dengan selang infus yang bertenteng di pergelangan tangan kecilnya. Haikal mengelus pelan rambut yang sudah sedikit lepek akibat keringat dan merapikan anak rambut yang berjatuhan menutupi wajah putih pucat milik pemuda kecil itu.

" lu beneran bikin gua panik, den.." lirih Haikal pelan. namun erangan kecil kembali membuat Haikal khawatir.

Raden membalikan badannya kemudian membuka pelan matanya mendapati wajah pemuda tengil yang hilang kabar berapa hari itu, kini malah menatapnya dengan tatapan sendu.

" Hei... ada yang sakit? Apa perlu gua panggilin dokter?" Tanya Haikal cepat.

" Gak usah kal.. em gue cuman haus aja" Haikal langsung mengalihkan pandangannya pada kedua manusia yang sedang terduduk di lantai itu.

Seolah paham dengan isyarat tersebut Alex dan Dery langsung keluar dan membelikan minuman juga beberapa makanan.

" Ruangan apaan ni?" Gumam Haikal saat baru saja merasa ada yang janggal di sini.

Sempit, panas, perabotannya jelek banget kagak lengkap. Pantesan Dery sama Alex cuman lesehan doang tadi.

" tunggu sini bentar ya"

Raden.. manusia manapun gak bakalan tega kalo lu natapnya kayak begitu.

" Gua gak kemana mana, beneran bentar aja.. nanti balik lagi "  Jelas Haikal sambil mengelus lagi kepalanya si kecil.

" ya-yaudah sana " cicit Raden pelan yang langsung dibalas kekehan oleh Haikal.

Saat penglihatan Raden berhasil memastikan kalau Haikal- pemuda itu benar benar keluar dari ruangannya.. Raden langsung memegang dadanya dengan senyuman yang tak mampu ditahan lebih lama lagi.

Tak berselang lama Haikal kembali dengan beberapa perawat yang salah satunya mendorong kursi roda.

" Permisi " suster tersebut mengambil botol infus yang bergantung dan mengganti dengan botol yang baru terlebih dahulu.

Wanna Be Yours HyuckRen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang