dua

724 78 2
                                    

Deru bunyi mesin motor yang sedang bergesekan dengan aspal serta ramainya teriakan sorak dan tepuk tangan dari penonton yang tengah menyaksikan aksi balapan liar itu, kini mendominasi jalanan kecil dari kota Jakarta.

Haikal, pemuda itu tengah bersandar pada motornya sesekali mengecek jam pada pergelangan tangan kirinya.

Malam ini tentu ia tidak sendiri, teman temannya pun juga ada. Bahkan mereka yang memaksa Haikal untuk ikut kesini.

" Kal bentar lagi giliran lu " Ujar Jendra

Haikal melirik sekilas pada Jendra lalu mengangguk.

" Lawan Haikal sapa dah " tanya Nathan

Jendra terkekeh pelan, " Adalah. Dari lama tu orang nunggu haikal nerima ajakan duel tapi baru bisa malam ini "

Haikal sendiri tidak pusing, terserah dah lawannya siapa aja. Kalo mood ya dia ladenin. mayan tu duit bisa dia pake buat muasin mulut jahanam teman temannya.

" Bokap lu aman? " tanya Alex ikut nimbrung sambil membakar rokoknya.

Haikal menoleh, " aman dah. Bagi rokok lu " pintanya, yang langsung dilempari bungkusan rokok oleh Alex.

Haikal menerima dengan cepat, lalu mengambil satu batang rokok, ia hidupkan api dari pemantik nya kemudian bakar sedikit pada ujung rokok.

Ia hisap dalam rokok itu, lalu menghembuskan keluar asap rokok mengenai wajah Nathan.

" Si anjing. Gua satu juga. Asem ni mulut"

Jendra terkekeh melihat teman temannya yang tidak bisa jauh jauh dari benda perusak paru paru itu. Ya dirinya juga sama sih.

Saat sedang berbagi gumpalan asap dari rokok, seorang perempuan berpakaian mini juga bertubuh aduhay man. Datang menghampiri mereka berempat.

Perempuan itu mendekat pada Haikal, dan sengaja menggesekkan dadanya pada pergelangan tangan Haikal.

Teman teman Haikal yang menyaksikan hal tersebut lantas terkekeh pelan. Pemandangan biasa buat mereka. Terlebih Nathan yang sudah bersiul sambil menatap pada body cewek itu.

Haikal sengaja membiarkannya saja, toh nih cewe yang mau. Dia sih enak enak aja.

" em kamu habis dari sini, kosong gak? " tanya perempuan itu membuat nada sensual.

Haikal tidak menggubris. Jangan salah paham. Dia membiarkan perempuan ini menempeli dirinya, tapi tidak akan merespon apapun pertanyaan atau perkataan aneh yang dilontarkan. Lagian, kembali lagi Haikal hanya menikmati saja, tidak munafik ini enak.

Perempuan itu terus mengoceh berusaha memancing Haikal dengan nada sensual serta gesekan tubuh yang semakin menajadi jadi pada Haikal.

Nathan menatap iri pada sahabatnya, " Kiw cewe, gua kosong nih. Mau a'a temenin sampe jam berapa hm? " ujar Nathan jahil.

Eh ditanggepin beneran.

Perempuan itu lantas beralih ke arah Nathan. Toh tidak dapat Haikal, temannya juga lumayan. Sangat tampan juga.

Cewek itu berngelayut manja pada lengannya Nathan sekarang. Dengan senang hati Nathan menerimanya. Anak ini otaknya sangat sengklek. Bahkan lebih parah dari Haikal. Dan perempuan ini dengan sengaja menggoda dirinya? Baiklah, Jangan salahkan Nathan kalo besok besok perempuan ini trauma manja manja sama dia.

Nathan tersenyum, " a'a ajak nepi sedikit mau? Rame disini. " lalu perempuan itu mengangguk semangat.

Haikal dan yang lainnya hanya mampu menggelengkan kepala, dari mereka semua hanya Nathan saja yang paling sering gonta ganti perempuan. Walaupun mereka juga, tapi tidak sesering Nathan. Anak itu sangat kuat bahkan seperti orang kesetanan saat sudah berurusan dengan ranjang.

Wanna Be Yours HyuckRen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang