part1

6.2K 544 49
                                    

Mata indah itu mulai mengerjap secara perlahan hingga dia membuka kelopak matanya dengan begitu benar.

Saat mata itu terbuka betapa terkejut dirinya saat melihat sebuah ruangan mewah, yang sangat dia ingat jika rumahnya tidak semewah ruangan yang dia tempati sekarang membuatnya sangat bertanya-tanya dan kebingungan, sebenarnya dia berada di mana sekarang.

"Yang Mulia permaisuri Haechan telah sadar, saya panggilkan tabib sebentar." ucap seorang pemuda cantik padanya dan betapa dia begitu senang terlihat dari ekspresinya.

Pemuda bernama Haechan Lee itu terlihat melototkan matanya bukan main, mendengar nama permaisuri Haechan disebut demi apapun bangunkan dia sekarang dari mimpinya, dia menduga jika dia sedang bermimpi menjadi permaisuri Haechan dari karakter novel 'The emperor flower' yang dia umpati ketika membacanya karena kesal dengan alur dan endingnya.

Ingatannya kembali berputar saat perampok memasuki toko bunga yang dia jaga, lalu terjadi perkelahian dan dia tewas di tempat karena tertusuk.

Hari itu di sebuah toko bunga terlihat seorang pemuda yang tampak berkelahi dengan seorang pria yang ingin merampok uang hasil penjualan toko bunga yang di jaga.

Dengan sekuat tenang dia berkelahi tapi naas pria itu membawa sebuah belati dan menusukkannya pada perutnya.

Mata pemuda itu melotot dan merasa sangat sakit di area perutnya, darah keluar dari mulutnya hingga dia terjatuh di lantai toko bunga dengan bersamaan, dia menyenggol buket bunga mawar merah yang menyala seperti darah.

Pada akhirnya pemuda itu tewas di tempat, perampok itu kabur dengan penuh ketakutan, kepergian pemuda itu meninggalkan duka begitu mendalam pada semua temannya, karena dia dikenal sebagai pemuda yang baik hati dan ceria betapa buruk nasibnya hingga dia harus mati mengenaskan.

"Permaisuri, tabib ada di sini." ucapnya dan menyadarkan lamunan Haechan.

Seorang tabib istana mulai memeriksa keadaannya tak lama dia menyudahi pemeriksaaannya, "Kondisi Yang Mulia ratu sudah lebih baik daripada sebelumnya, ini sangat mengejutkan. Saya kira anda tidak dapat bertahan, karena benturan di kepala anda sangat parah dan tusukan di perut juga, tapi anda sangat kuat Yang Mulia ratu. Yang mulia hanya perlu istirahat banyak untuk memulihkan kondisi tubuh anda seperti biasanya."

"Sebenarnya aku ada di mana?" tanya Haechan pada kedua orang itu dan terlihat mereka kebingungan karena sang ratu tiba-tiba bertanya hal seperti itu.

"Yang Mulia tentu saja anda berada di kerajaan Black Snow, bagaimana anda bisa melupakan kerajaaan alpha, anda?" jawab dan tanya pelayannya itu.

"Nama anda siapa?" tanya tabib itu dan Haechan terlihat bingung, dia sungguh bingung harus menjawab apa. "Saya mengerti sekarang, sepertinya anda mengalami lupa ingatan."

Pelayannya itu terlihat terkejut dan ingin menangis dan Haechan tidak tahu harus menjawab apa karena dia tidak mengalami lupa ingatan, hanya saja perpindahan jiwa astaga rasanya dia ingin pingsan dan mati lagi saja.

"Lalu apa yang harus dilakukan tabib, apa ada obat untuk menyembuhkannya?" tanya pelayannya itu.

"Untuk saat ini belum ada obat untuk mengembalikan ingatannya tuan Jaemin, maafkan aku." jawab tabib itu lalu menatap Haechan. "Yang Mulia anda hanya perlu banyak istirahat dan tidak terlalu memikirkan yang berat, saya permisi."

Haechan sendiri hanya menganggukkan kepalanya, setelah mengatakan itu tabib istana pamit untuk undur diri dan pelayannya yang bernama Jaemin itu mengantarkan tabib istana itu untuk keluar.

Haechan seketika itu juga terlihat sangat syok dan mencubit pipinya dengan keras sampai dia meraung kesakitan, dia tidak bermimpi sepertinya dan yang terjadi sekarang adalah nyata.

The Flower EmperorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang