part11

2.7K 359 59
                                    

Di waktu malam hari Haechan mengajak Jaemin untuk pergi ke ruang jamuan sesuatu yang dulu sama sekali tidak pernah dia lakukan karena ketakutan akan semua ancaman.

"Yang Mulia benar-benar akan pergi ke sana, Yang Mulia Permaisuri tidak takut ancaman itu? Maaf saya bertanya." tanya Jaemin hati-hati dan khawatir.

"Tenanglah Jaemin tidak perlu khawatir." Haechan sangat santai.

Lalu saat sampai di ruang jamuan terlihat para prajurit tampak begitu terkejut melihat kedatangan permaisurinya yang memakai hanfu berwarna merah darah dan mereka tahu karena ada Jaemin di sana, omega dengan wajah mempesona pasti tak lain dan bukan permaisuri mereka.

Haechan dan Jaemin memasuki ruang jamuan dengan langkah angkuhnya bahkan seringai menyebalkan tersungging di bibirnya, terlebih saat dia melihat selir kesayangan Mark, Aldous dan beberapa orang yang dia lihat penuh dengan kepalsuan, terlihat begitu terkejut melihat kedatangannya.

"Kenapa kalian semua melihatku seperti melihat hantu? Aku Permaisuri kalian, beri penghormatan." ucap Haechan lantang dengan seringainya.

Semuanya serentak bangun dan memberikan penghormatan dan Haechan terkekeh, dia ingat di buku jika Haechan yang dulu tidak pernah diberi penghormatan padahal aturan sesungguhnya jika  gelar seseorang lebih rendah dari permaisuri ataupun kaisar wajib hukum yangmemberikan penghormatannya, sayangnya dulu Haechan tidak pernah mendapatkannya.

Mark hanya menatap datar permaisurinya yang datang dan Haechan duduk dihadapan selir Gihoon yang menatapnya kesal.

"Itu kursi milik selir Renjun!" desisnya tidak suka.

"Tapi selir Renjun memberikannya padaku dan ini hakku karena kedudukanku lebih tinggi daripada selir Renjun ataupun dirimu selir Gihoon, jika kau keberatan kau bisa keluar dari ruang jamuan." ucap Haechan dingin, situasi mendadak menegang, "Kenapa kalian diam? Tidak suka aku berbicara seperti ini, Yang Mulia Kaisar saja tidak keberatan, bukan begitu My Alpha."

Haechan menatap Mark dengan seringai menggodanya saat melihat kaisarnya tampak hanya diam dengan tatapan datarnya.

"Hentikan perdebatan kalian." ucap Mark tegas, membuat semuanya diam.

Semuanya makan dengan situasi yang tegang, tidak suka dan marah namun tidak untuk Haechan yang tampak menikmati makannya dengan tenang.

Selesai makan dan saat akan kembali ke kediaman masing-masing, terlihat Haechan yang mengekori Mark meskipun Gihoon sudah berjalan di samping Mark seolah dia adalah permaisuri yang begitu dicintai dan pasangan paling bahagia.

"Berhenti sebentar Yang Mulia." Gihoon menghentikan langkahnya begitu pun dengan Mark serta Haechan yang juga ikut berhenti berjala dan menatap Haechan sinis, "Apa yang kau lakukan di sini? Mengekoriku dan Yang Mulia bagai anak itik."

"Aku hanya ingin mengambil alphaku, kali ini aku ingin menghabiskan malamku dengan alphaku. Apa aku salah selir Gihoon? Kau sudah terlalu lama bersenang-senang sendiri atas tubuh Yang Mulia." ucap Haechan dengan senyum manis yang dia buat-buat. Mark sendiri dia merasa seperti alpha yang diperebutkan, ditambah Haechan sedikit frontal mengatakan ingin bermalam dengannya.

"Yang Mulia tidak akan mau, kau tahu Permaisuri Yang Mulia Kaisar tidak pernah sekalipun mengunjungi kamarmu yang dingin itu, karena kau itu gila jadi jangan berharap lebih. Alpha yang kuat tidak akan menyukai omega lemah serta memiliki pikiran hilang akal yang memalukan." ucap Gihoon begitu  tajam.

"Sekalipun aku omega gila yang memalukan, aku adalah permaisuri kerajaan 'Black Shadow' dan hal itu tidak akan berubah kecuali aku turun tahta! Meskipun kamarku dingin tapi paviliunku, 'lah yang paling dekat dengan kediaman kaisar dibanding dirimu, apa itu tidak cukup membuktikan jika Yang Mulia kaisar lebih peduli padaku dan dirimu yang tidak lebih hanya seorang selir." ucap Haechan dengan menyeringai dan Gihoon yang mengepalkan tangannya kuat bertanda dia menahan emosinya.

The Flower EmperorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang