part5

4K 462 23
                                    

Mark mengumumkan kebebasan permaisurinya dengan syarat Haechan tidak boleh membuat kekacauan yang dapat merusak kenyaman anggota kerajaan.

"Sialan, dia pikir aku pengacau." gerutu Haechan pelan dengan kondisi tubuhnya yang terasa lemah, "Tubuh ini kenapa sangat lemah, sialan kepalaku sangat pusing dan detak jantungku mengapa berdetak sangat cepat hingg rasanya menyesakkan seperti ini? Aku tidak kuat."

Setelah mengatakan itu semuanya terasa gelap dan Haechan merasa dia jatuh pingsan di area pertarungan.

Area pertarungan mendadak riuh saat Haechan, permaisuri mereka tiba-tiba jatuh pingsan, Jaemin yang melihat itu langsung masuk ke dalam area dan mengecek tuannya.

Mark yang melihat omeganya pingsan dengan cepat berlari ke arah Haechan tidak mempedulikan apapun hingga semua prajurit memberinya ruang.

"Kenapa dia pingsan?" tanya Mark serius.

"Yang Mulia, Permaisuri Haechan sangat kelelahan dan ini tidak baik, detak jantungnya berdetak sangat lemah." jawab Jaemin dengan bingung serta panik meskipun harus tetap berusaha untuk tenang.

Tanpa banyak bicara Mark langsung menggendong Haechan dan membuat semua orang di sana terlihat terkejut karena mereka tahu kaisar mereka membenci permaisurinya bagaimana dia bisa terlihat peduli dengan permaisurinya kali ini.

Kecuali Renjun dan Jeno yang tersenyum tipis seolah mengerti sesuatu.

"Jaemin panggilkan tabib kerajaan, suruh dia untuk pergi ke kamar permaisuri." perintahnya dan berjalan lebih dulu keluar dari area pertarungan dengan membawa Haechan di gendongannya.

"Baik Yang Mulia Kaisar." Jaemin segera melaksanakan perintahnya dan pergi berlari mencari tabib

Selir Renjun serta jendral Jeno tentu saja dibuat sangat khawatir dengan keadaan Haechan terlebih permaisuri itu baru saja sembuh sedangkan selir kesayangan Mark dia terlihat malas melihat drama Haechan dan sangat tidak menyukainya.

Lalu diam diam dia pergi dari sana bersama pelayannya sedangkan Renjun dan Jeno ikut menyusul Mark ke kamar Haechan.

Mark meletakkan hati-hati Haechan dan memeriksa detak jantung Haechan yang melemah, "Kau tidak boleh mati, jika kau mati aku tidak akan pernah memaafkanmu Haechan!"

Mark dengan setia memegang telapak tangan permaisuri yang ia benci itu hingga datang tabib istana dengan Jaemin lalu disusul oleh Jeno serta Renjun.

"Yang mulia hamba izin untuk memeriksanya." tabib istana segera memeriksa dan terlihat terkejut saat mendengar detak jantung Haechan sangat lemah, "Ini sangat berbahaya, apa yang telah dilakukan Yang Mulia Permaisuri hingga menguras seluruh energinya? Ditambah Yang Mulia baru saja sembuh."

"Apa kau bisa mengobatinya?" tanya Mark serius.

"Tentu Yang mulia." tabib itu mengeluarkan kotak obatnya dan memasukkan sebuah pil berwarna putih ke dalam mulut Haechan. "Ini pil penambah energi dan untuk mengobati jantungnya yang lemah, saya yakin setelah ini Yang Mulia permaisuri akan sembuh tapi jika masih melemah anda bisa memberikan pill ini dua jam sekali Yang Mulia."

Setelah itu tabib undur diri dan Jaemin kembali masuk ke dalam kamar, dia berniat untuk membersihkan tubuh tuannya tapi Mark justru melarangnya, "Semuanya keluar!"

"Hyung, kau tidak akan melukainya bukan?" Jeno sangat sangsi serta khawatir.

"Aku tidak sejahat pikiranmu Jeno." ucap Mark dengan nada dinginnya.

"Aku percaya denganmu Kaisar, tolong jaga Permaisuri Haechan." ucap Renjun lembut.

Meskipun Jaemin juga khawatir, dia tidak berani melawan kaisarnya hingga akhirnya memilih untuk undur diri bersama Jeno serta selir Renjun.

The Flower EmperorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang