Haechan yang berada di pelukan Mark terlihat begitu tegang karena dia takut jatuh padahal Mark sudah memegangi tubuhnya erat dan posisinya sangat pas dengan Haechan yang bersandar di dada alphanya itu.
"Kita akan ke mana?" tanya Haechan yang penasaran.
"Jalan-jalan, kau tidak suka keluar?" jawab Mark santai.
"Aku suka tapi aku penasaran kita akan ke mana terlebih memakai kuda, kenapa tidak jalan kaki saja?" tanya Haechan pelan.
"Lama jika jalan kaki." bisik Mark dengan mengecup pipi Haechan dan membuat omeganya mendengus sebal.
"Tapi jalan kaki itu sehat asal kau tahu saja." omel Haechan dan Mark tertawa kecil.
"Baiklah setelah ini kita akan jalan-jalan saja." ucap Mark dengan tersenyum dan membawa kudanya melaju lebih kencang sampai Haechan berteriak ketakutan.
"Mark Jung!!...." teriak Haechan kesal dan Mark tertawa lebar melihat omega serta permaisurinya begitu ketakutan.
Hingga akhirnya mereka berhenti di sebuah pasar dan Mark langsung turun begitu pun dengan Haechan yang sangat Mark jaga untuk turun karena omeganya sangat ketakutan.
"Ini di mana?" tanya Haechan yang bingung, tapi dia menduga tempat yang mereka kunjungi sebuah pasar dilihat dari ramainya orang dan banyaknya kedai yang berjualan aneka ragam dari makanan sampai kebutuhan barang.
"Pasar, ayo kita jalan-jalan kau ingin jalan kaki bukan?" ajak Mark dengan menggenggam tangannya.
"Tentu aku menyukainya, ayo kita jalan." Haechan menarik tangan Mark dan berlari kencang.
"Jangan lari nanti kau akan jatuh." ucap Mark dengan tanpa ekspresinya, tapi Haechan tetaplah Haechan, mana dia peduli hingga Mark menahan tangan Haechan membuat langkahnya berhenti di tempat, "Jalan pelan-pelan saja."
Haechan cemberut terpaksa jalan pelan di samping Mark yang terus memegang pergelangan tangannya seolah takut dirinya kabur, "Lepaskan tanganku, aku bisa jalan sendiri."
"Tidak, kau akan hilang nanti dan merepotkanku." ucap Mark dingin.
"Tadi dia banyak tertawa menertawakanku sekarang kembali pada setelan awal, dingin serta datar." batin Haechan menggerutu dan terpaksa dia membiarkan Mark menggenggam tangannya.
Mereka terus berjalan dan melihat-lihat tapi saat tahu kaisar mereka yang jalan tanpa adanya pengawalan mereka semua sontak langsung menundukkan kepala memberikan penghormatan hingga Haechan berhenti melangkah dan sedikit terkejut melihatnya.
"Lihat semua rakyatmu memberikan penghormatan Yang Mulia Kaisar." ucap Haechan dengan menekan kata yang mulia kaisar, "Bangunlah kalian semuanya, kami menerima penghormatan kalian dan lanjutkan aktifitas kalian."
Bukan Mark yang berbicara melainkan Haechan dengan begitu tidak sopannya membuka suara, semua rakyat terlihat bingung memahami maksudnya terlebih mereka tidak tahu jika Haechan adalah permaisuri di negeri mereka, Mark hanya diam saja dan bagaimana mereka berani untuk mengangkat kepala serta melanjutkan aktivitasnya.
"Angkat kepala kalian dan lanjutkan aktifitas kalian seperti yang dia diucapkan." ucap Mark dengan tegas tentu tanpa ekspresinya, baru semuanya mengangkat kepalanya.
"Maaf Kaisar siapa orang di sampingmu?" tanya seorang pedagang.
"Dia...."
"Aku pengawal barunya." potong Haechan yang buka suara mengenalkan dirinya penuh percaya diri.
"Pengawal baru, siapa nama anda? Anda terlihat tampan, cantik serta manis dan aku rasa anda seorang omega, apakah anda bisa melindungi Yang Mulia Kaisar?" tanya seorang remaja dengan tatapan anehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Flower Emperor
FanfictionHaechan hanyalah seorang pemuda biasa yang bekerja di toko bunga, seseorang yang keras kepala, sedikit bar-bar dan baik hati, tanpa sengaja hari itu dia meninggal karena luka tusukan seseorang yang akan merampok tokonya. Bukannya berada di alam kem...