Pagi harinya, Haechan terbangun lebih dulu mengerjapkan matanya pelan hingga dia merasakan deru napas seseorang, pelukan yang erat di perut dan saat dia melihat ke samping, dia melihat alpha brengsek yang kemarin malam memaksa dan menggagahi tubuhnya.
Alpha brengsek itu bahkan juga menyuruhnya memakan naga kecilnya dan meminum cairannya secara paksa padahal dia sudah menolak, tapi karena feromon brengsek itu membuatnya lemah dan tidak berdaya hingga dia terbawa suasana.
Sialan itu satu umpatan yang ada di pikiran Haechan, dan pemaksaan itu membuat mulut kebas, area bunga krisan sakit dan seluruh tubuhnya penuh bercak stempel sang raja tapi di sisi lain, semalam entah bagaimana dia juga bisa berubah nakal dengan begitu berani bermain menunggang kuda dengan naga kecil milik sang raja, itu semua karena perintah Mark dan dengan bodoh dia menurutinya, membayangkannya lagi sudah membuat pipinya merona malu dengan begitu hebat.
"Apa yang kau pikirkan hingga wajahmu berubah merah seperti cherry dan mengapa kau meremas naga kecilku, kau ingin kita melakukannya lagi?" bisik Mark dengan sensual serta menjilati bagian telinga Haechan.
"Dasar brengsek! Keluarkan naga kecilmu dari bunga krisanku!" omel Haechan dengan melototkan matanya marah, terlebih dia baru menyadari jika naga kecil milik Mark masih berada di bunga krisannya dan sekarang Mark mulai menggerakannya, bagaimana dirinya tidak mendesah jika digoda lagi ditambah Mark kembali mengeluarkan feromonnya untuk memancing gairahnya.
"Kau sudah basah sayang, jangan ditahan desahanmu keluarkan lebih keras aku suka mendengarnya. Aku sudah pernah melakukannya denganmu tapi mengapa aku merasa kita melakukannya seperti waktu pertama kali, bunga krisanmu sangat ketat, aku menyukainya sangat bodoh aku tidak pernah menjenguknya." bisik Mark dengan mencumbu leher serta telinga omeganya.
Lalu melumat bibirnya dengan begitu panas, tangan yang terus bergerak meremas membuat Haechan terus melenguh, hingga pagi itu mereka kembali melakukannya lagi sampai Haechan pingsan, baru Mark menyudahinya.
Mark segera membersihkan dirinya baru membersihkan tubuh Haechan yang dalam keadaan pingsan karena kelelahan itu, kali ini dia tidak memanggil pelayan untuk membantunya, benar-benar sendiri hingga memakaikan pakaian yang bersih, lalu menyelimuti Haechan serta mencium pelipisnya dengan hangat, "Terima kasih untuk malamnya, servicemu benar-benar terbaik sesuai dengan yang kau katakan."
Beberapa menit kemudian, Haechan mulai terbangun dengan mengerjapkan matanya pelan saat dirinya mengingat kegiatannya kemarin malam dengan Mark, membuatnya membuka kelopak matanya dengan benar dan mengumpat seperti biasanya, "Sialan, sialan! Keperjakaanku direngut paksa dan tubuhku sakit semuanya."
Haechan menangis meratapi nasibnya tapi nasi sudah jadi bubur bagaimana mungkin dia ingin menarik semuannya, karena tubuhnya yang kelelahan Haechan memutuskan ingin mendekam seharian di kamar.
Di siang harinya Jaemin masuk ke dalam kamar dan membangunkannya tak lupa membawa sarapan serta ramuan obat herbal.
"Apa yang kau lakukan di sini Jaemin?" tanya Haechan dengan mengantuk, saat tadi tidurnya terasa terusik karena Jaemin yang membangunkannya.
"Saya membawakan makan siang serta obat Yang Mulia, tadi Yang Mulia Kaisar memerintah membawakan obat herbal pengembali stamina." jawab Jaemin jujur.
Haechan merubah ekspresinya menjadi sangat kesal saat kaisar di sebut, "Kaisar brengsek itu menodaiku Jaemin, setelah sekian lama dia tidak berkunjung ke kamarku. Sialan bukan dia!"
"Tapi dia alpha anda Yang Mulia Permaisuri, jika seorang omega telah ditandai sebagai pemiliknya maka sang alpha berhak menyentuh omeganya dan sang omega tidak mungkin dapat menolak kehendak sang alpha." jelas Jaemin menanggapi ucapan Haechan secara rasional.
"Kau membela kaisar brengsek itu Jaemin, ku kira kau setia padaku." Haechan merajuk.
"Tidak ada maksud seperti itu Yang Mulia, aku hanya berbicara secara objektif dan benar. Aku sangat setia pada anda." jelas Jaemin agar tidak salah paham.
"Terserah kau lah, aku ingin makan." Haechan malas meladeni Jaemin lagi dan fokus untuk makan siang, hingga habis tak tersisa sepertinya dia benar-benar kelaparan.
"Yang Mulia jangan lupa obat herbalmu." Jaemin menyerahkan sebuah mangkok berisi cairan berwarna hitam pekat yang membuat Haechan menatapnya ngeri.
"Itu pasti tidak enak rasanya, aku tidak mau meminumnya." tolak Haechan mentah-mentah.
"Tidak Yang Mulia, rasanya sangat enak serta manis dan dapat mengembalikan stamina anda seperti semula. Anda pasti sedang merasa sangat lelah dan sakit bukan dibagian tubuh tertentu anda?" Jaemin tersenyum tipis dan Haechan memandangnya ngeri.
"Kaisar brengsek! Apa dia membicarakan kegiatannya semalam denganku?" Haechan sangat frustasi sekarang.
"Yang Mulia kaisar tidak pernah berbicara apapun soal kegiatannya dengan pasangannya, Yang Mulia permaisuri. Tapi ini adalah obat turun temurun yang harus diminum omega kerajaan setelah alpha mereka datang berkunjung di kediamannya." jelas Jaemin agar tidak ada salah paham, "Jadi sekarang anda harus segera meminumnya."
Haechan masih menatapnya ngeri tapi jika dia menolak terus pasti Jaemin sang pelayan setianya itu pasti tetap akan tunduk dibawah kaki alpha brengsek itu, jadi dia pasti akan memaksanya.
Tidak ada pilihan lain, Haechan harus segera meminumnya, "Baiklah aku meminum ramuan herbal itu."
Dengan cepat Haechan meminumnya dan saat itu juga dia rasanya ingin muntah karena ramuan itu benar-benar terasa pahit dan tidak enak, "Kau berbohong padaku Jaemin! Kau bilang ramuan ini enak dan manis, tapi ternyata rasanya sangat pahit seperti meminum air kotor."
"Anda pernah minum air kotor?" tanya Jaemin polos dan rasanya Haechan ingin memakan pelayan setianya itu.
"Tidak, sudah lupakan itu bawa bekas peralatan kotor dan mangkuk herbal tidak enak itu pergi dariku, aku ingin tidur lagi." ucap Haechan yang malas.
"Baik Yang Mulia." ucap Jaemin dengan tersenyum, "Oh ya Yang Mulia permaisuri, aku baru ingat besok akan diadakan pertandingan petarungan untuk sebagai persembahan pertunjukan pada dewa perang sebagai hari peringatannya."
Haechan seketika itu mengingat beberapa scane di mana memang akan ada pertandingan pertarungan yang dilaksanakan beberapa ksatria sebagai pertunjukan persembahan pada dewa perang, di saat itu maka permaisuri akan dituduh dan mendapatkan hukuman cambuk.
Dia mengingat jika Chenle akan jadi korban penculikan, dan entah bagaimana caranya Haechan dituduh bersengkokol dengan para penculik agar menculik anaknya untuk mendapatkan perhatian dari kaisar, kaisar dapat dibodohi hanya dari selembar surat palsu dan beruntung anaknya berhasil diselamatkan oleh kaisar walaupun akhirnya Haechan mendapatkan hukuman cambuk pada kejahatan yang tidak dia lakukan.
Tapi kali ini Haechan akan bertekat melindungi dan menjemput anaknya sendiri dan membersihkan nama permaisuri dari tuduhan tidak berdasar itu, terlebih plot cerita sedikit berubah jadi Haechan berharap besok dia bisa menyelamatkan anaknya dan tidak dihukum cambuk.
"Terima kasih sudah mengingatkannya Jaemin, aku akan bersiap besok." Haechan sangat serius kali ini dan membuat Jaemin merasa tidak enak, entah karena apa tapi dia yakin besok pasti tidak akan baik.
"Yang Mulia harus berhati-hati dan jaga diri." ucap Jaemin yang khawatir terlebih saat semalam kaisar mengunjungi kamar tuannya dan takut musuh semakin gencar untuk menjatuhkan permaisurinya.
TbC
Maafkan typo dan lainnya, 😭🙏
Maaf juga gak bisa buat adegan dewasanya yang hot, biar kalian traveling sendiri dengan bahasa yg agak halus😭🤭🙏
Soal link trakter Dian masih memikirkannya, soalnya Dian gak ahli buat yg agak hot jadi Dian memutuskan tidak jadi buat up di trakter.Tapi kalau soal rencana mau up semua cerita di trakter dan karyakarsa memang ada, tapi enggak sekarang 🥰
Maaf juga kalau lama up ya, Dian lagi senang buat cerita keluarga Markhyuck Chenle jadi anaknya😭Dari tema sad, mafia, dan keluarga kaya raya, Dian buat tiga cerita yang inti ceritanya sama😭kalau kalian baca mungkin kalian bosan dan skip😭🤣tapi gk apa-apa Dian tetap akan buat dan simpan di draf dan gk tahu kapan bisa up😭🤣Maaf sekali lagi, kalau suka lama up🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
The Flower Emperor
FanfictionHaechan hanyalah seorang pemuda biasa yang bekerja di toko bunga, seseorang yang keras kepala, sedikit bar-bar dan baik hati, tanpa sengaja hari itu dia meninggal karena luka tusukan seseorang yang akan merampok tokonya. Bukannya berada di alam kem...