#36

257 23 10
                                    


Topi kuning tersebut di angkat sedikit oleh sang pemilik guna melihat sesuatu yang begitu ia ingin lihat, pipi bulat nan gembul tampak semakin mengembang karena senyum nya di dalam masker, begitu gembira sampai lupa jika ia sedang di awasi banyak orang

Pria dengan kemeja abu sedang memegang erat pinggang pria manis yang sekarang masih menatap lurus kedepan, sweater putih tebal tersebut tampak hampir menenggelamkan tangan pria ber jas disana. Yang di peluk masih antusias melihat benda di depannya, mata si manis menyipit sangking lebar senyumannya

Kedua insan di sana tidak sendiri, ada lebih dari sepuluh orang sedang menyamar menjadi pengunjung lain yang mengitari mereka berdua. Penjagaan ketat di lakukan demi keselamatan si pria manis

Mereka baru saja datang, namun sudah tertangkap tiga orang yang membawa senjata tajam juga ada dua orang penguntit selama perjalanan, tidak heran jika penjagaan ketat di lakukan. Tidak ada orang yang sadar jika mereka juga di awasi, sebab jika ada yang berprilaku aneh maka mereka akan hilang begitu saja dari tempat ini

Walaupun pergi ke festival sudah sangat telat karena ini adalah hari terakhir, namun tidak membuat hati pria manis di sana menjadi buruk sebab keinginannya lima hari lalu terpenuhi, itu pun dengan berbagai syarat dan ketentuan yang sudah di sepakati.

Di sebuah gang kecil yang sepi, beberapa orang sedang disandera oleh tiga orang besar lain dan satu orang yang tampaknya adalah ketua dari mereka. Pria dengan baju kulit tersebut menghembuskan asap rokok di depan wajah salah satu orang yang mereka sandera, di letakkan ujung puntung rokok yang masih menyala itu di leher pria besar sanderanya

"Sekali lagi, katakan siapa yang menyuruhmu?" Ucap pria jaket kulit sambil terus menaruh puntung rokok pada leher pria malang disana, tidak peduli dengan keadaan sekitar apa ramai atau sepi

"Akkhh.. ti-tidak! Kau akan mati! Arggggg!!" Puntung rokok mendarat tepat di kelopak mata sang sandera, membuat ia menjerit bukan main karena matanya langsung berdarah sebab puntung itu benar benar membakar hingga mengenai mata

Pria dengan jaket kulit kembali mengambil rokok lain, pindah ke sanderaan lain, kali ini ia menggunakan rokok cerutu hingga jika mengenai kulit, bara api itu tidak cepat mati sebab cerutu berukuran besar dan memiliki tembaga yang lebih tebal

Di hembuskan kembali asap rokok di depan pria yang lebih kurus, tampak wajah pria itu pucat karena mengingat temannya menjadi diam membuat dia semakin gemetar

"Siapa?"

"Ti-tidak tuan,, a-aku tidak tahu.. a-aku ha-hanya di minta me-mengalihkan perhatian.. a-aku sendiri tidak tahu siapa.." pria dengan tubuh kurus itu pun langsung di tarik oleh pria lain yang lebih besar, di masukkan pria tersebut ke dalam mobil van dengan teman lain dan 2 orang lain yang sudah menjadi buta karena rokok

Cerutu masih di hisap sambil menelfon orang, dia mengambil langkah cepat menuju tempat utama dengan kabar dari anak buahnya

"Kim Taehyung, berhati hatilah, ada yang mengincar kalian, cepat kembali pulang sebelum berantakan" yang di telfon langsung mematikan telfon tanpa mengucapkan sepatah kata apapun

Keadaan ini sudah menjadi prediksi mereka sebelumnya, maka tanpa berlama lama mereka segera kembali, jika tidak pasti kerumunan menjadi kacau kalau para lawan menyerang, akan tidak kondusif dan malah membuat mereka sulit menyatu satu sama lain. Saat seperti inilah para penjaga sangat di butuhkan untuk bergerak cepat memberi jalan bagi bos mereka agar tidak ada siapapun orang jahat dapat menyentuh bos mereka.

Mobil di buka cepat, sopir sudah menggunakan pakaian rapih di lengkapi senjata dalam baju, bersiap jika ada keadaan mendesak. Setelah masuk semua, mobil bergegas pergi dengan satu mobil berada di depan dan dua mobil lain berada di belakang sebagai pengawal. Yang di kawal menjadi lebih tenang sebab mereka telah aman, terlebih pria dengan jas di sana, ia melepas topi pria manis di sampingnya untuk melihat keadaan sang pria

You Will Always Be Mine [Vmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang