#49

143 25 7
                                    

Hari demi hari Park Jimin lalui, berbagai pengobatan telah ia lakukan, terapi jalan juga Jimin lakukan demi dapat pulang cepat. Dari kaki nya yang lemas, sampai dapat berdiri sendiri, tubuhnya yang kurus perlahan berisi sedikit demi sedikit. Dokter sangat memperhatikan setiap perkembangan Jimin, pria manis itu sangat berjuang untuk kesembuhannya.

Di temani Taehyung, Jimin terus berusaha. Walaupun ia tidak berbicara kepada Taehyung, tapi pria tersebut dengan segala cara berusaha terus membantu dan menemani Jimin. Sebenarnya dia sudah memerintah Tahyueng untuk menjauh dan menyuruh pria itu merawat bayi mereka, tapi setelah mendengar dari sang mama jika anaknya tidak mau bertemu dengan Taehyung, Jimin menjadi sedikit kasihan.

Setiap saat Taehyung selalu berada di rumah sakit, karena tidak ada yang menemani Jimin. Nyonya Park pun tidak dapat membawa bayi Jimin ke rumah sakit karena Jimin harus fokus sembuh, terlebih bayi tersebut tidak sama sekali mau di temani oleh Taehyung, maka dari itu nyonya Park memilih menjaga cucunya.

Dua minggu berlalu, Jimin dapat menaikkan berat badannya hingga 4kilo gram dari beratnya yang hanya menyentuh 50kg setelah koma. Dengan segala cara, Jimin berusaha dapat segera pulang dan menggendong bayinya. Tidak lama setelah Jimin sudah lancar berjalan, dokter memberikan izin untuk pulang dengan berbagai catatan.

Senang mendapat kabar tersebut, Jimin bergegas meminta segera pulang. Walaupun Taehyung dan Jimin tidak saling berbicara, Taehyung tahu betul apa yang harus ia lakukan.

Sedangkan di masion, semua maid bergegas membersihkan masion, menyiapkan barang Jimin ketika sampai. Nyonya Park juga menyiapkan cucunya, ingin menyambut sang anak dengan penuh kegembiraan.

Mobil hitam Taehyung memasuki kawan masion, tampak nyonya Park berdiri di depan pintu sambil menggendong bayi dalam gendongannya. Tepat di depan pintu utama, mobil Taehyung berhenti. Pintu perlahan terbuka, menampakkan seorang pria manis dengan coat coklat berusaha turun dari dalam mobil. Tangan Taehyung terulur, sang pria manis tampak enggan menyentuh tangan Taehyung, memilih berusaha berdiri sendiri.

Seorang maid yang sudah dekat dengannya pun datang, maid tersebut menawarkan diri untuk membantu. Jimin berjalan perlahan sambil di tuntun oleh maid, melangkah mendatangi nyonya Park.

"Annyeong amma!" Ucap nyonya Park sambil memperlihatkan wajah bayi dalam gendongannya kepada Jimin, wajah Jimin langsung memerah melihat wajah bayi mungil yang masih tertidur tersebut.

Mata Jimin berbinar, air matanya hampir jatuh jika tidak mamanya usap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata Jimin berbinar, air matanya hampir jatuh jika tidak mamanya usap. Sangat senang melihat bayi sehat dalam gendongan nyonya Park, tangan Jimin terulur mengusap pipi sang bayi.

"A-apa ini bayi Jimin, mama?" Ucap Jimin sambil melihat wajah bayinya, tidak percaya anak yang dia kandung selama ini memiliki wujud nyata di depannya. Seperti tidak percaya jika bayi ini hidup dengan baik.

"Tentu saja anak mu Jiminie.. ayo masuk, mama akan mengajarkan mu menggendong nya saat kamu sampai di kamar" ucap nyonya Park sambil mengusap pipi sang anak, Jimin pun menganggu sebagai jawaban. Kemudian mereka berjalan menuju kamar Jimin dan Taehyung, tempat bayi mereka tidur juga selama ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You Will Always Be Mine [Vmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang