25#

1.1K 115 15
                                    


Malam yang menjadi saksi dimana semua mimpi nya untuk membuat anak semata wayang bahagia, dan membangun sebuh toko boneka impian anaknya. Semua sudah menjadi hancur begitu saja saat ini.

Kepingan uang yang selalu ia kumpulkan, kepingan harapan dan juga butiran semagat selalu ia tanam guna membuat sang anak senang dan tersenyum, hilang tanpa jejak

Semua berawal karena hujan lebat melanda Busan, membuat semua area jalanan basah dan licin. Tapi sebagai seorang papa yang baik bagi anaknya, ia harus merasakan melawan derasnya hujan di malam hari agar dapat pulang tepat waktu menemui anak terkasih nya untuk memberikan kabar gembira ini

Sampai pada saat lampu lalu lintas menunjukan berhenti, pria tua tersebut tidak bisa menginjak pedal rem dengan tepat, hingga menabrak seorang wanita yang sedang menyebrang jalan seorang diri.

Beberapa orang tampak tidak terlalu tahu apa yang terjadi sebab hujan semakin lebat. Pria, si pelaku tabrak lari tersebut panik saat ingin menolong sang wanita yang sudah terlihat tidak berdaya disana, namun tiba tiba handphone nya berbunyi menandakan telpon genting dari rumah. Sontak saja ia memutar setir melewati korban, tidak peduli sama sekali jika belanjaan wanita tersebut terlindas ban mobil nya

"To-tolong... To-long mama Jungkook-ah.." Kata terakhir sang wanita sebelum semua warga berkerumun untuk membantu. Namun sepertinya bantuan datang terlambat, sesampainya korban di rumah sakit terdekat, sang korban langsung menghembuskan nafas terakhir tepat di depan anak nya

Wanita tua tersebut sempat meminta agar si pelaku tabrak lari meminta maaf pada anaknya karna telah merenggut nyawa mama terkasih, sangat merasa bersalah karena tidak dapat mewujudkan impian sang anak yang katanya akan merawatnya hingga sang anak dapat memberikan cucu yang manis bagi dirinya.

"Hiks.. tidakk.. Hiks.. mamaa bisa sembuh.. Pasti,," Ucap pria dewasa bergigi kelinci yang tampak menangis sembari mengecup punggung tangan dan mamanya yang sudah kritis di atas kasur pesien

"Kookie.. mama sayang kookie, mama harap bisa bertemu kookie lagi, maaf tidak bisa lihat kookie menikah dan punya cucu untuk mama.. maaf mama melanggar janji kita.." Gumam lirih sang wanita tua yang tubuhnya sudah penuh dengan darah juga alat bantu pernafasan

"Pasti bisa! Hiks bisaa!" Bukan menjawab atau membalas ucapan anaknya, wanita tadi hanya tersenyum sampai semua terasa berhenti sejenak bagi pria bernama lengkap Jeon Jungkook tersebut. Hatinya hancur ketika merasakan tangan sang mama tidak bergerak dalam genggamannya, ia merasa semua berhenti detik itu juga.

...

Pemakaman langsung di lakukan saat pagi hari, setelah semalam nyonya Jeon di nyatakan wafat karena pendarahan. Jungkook pun sudah siap dengan baju serba hitam juga di temani dengan seorang pria lainnya yang sepertinya adalah salah satu saudara Jungkook. Memang berat bagi Jungkook tapi semua sudah terjadi dan ia hanya bisa pasrah menjalankan, toh mau dia menangis meraung raung atau bersujud di depan gereja, adaan mamanya pasti akan tetap sama.

"Akan ku laksanakan permintaan mama, dan ku balaskan dendam ku pada keparat kurang ajar tersebut."

Dan sungguh, Jungkook melakukan hal tersebut

Sebulan setelah kejadian, Jungkook membunuh papa dari anak tidak berdaya di masion besar milik keluarga Park. Setelah tahu bahwa teman bisnisnya adalah pelaku pembunuhan pada sang mama, Jungkook langsung membuat rencana, bahkan dengan banyak uang yang ia miliki, Jungkook mampu membeli semua data data terbaru keluarga park untuk melancarkan aksinya.

Ia sempat mengincar anak si pelaku tapi naas, mereka gagal menangkap pria manis bernama lengkap Park Jimin itu karna sepertinya sudah di bunuh oleh keluarga nya sendiri. Jungkook sempat kesal, sebab dirinya pernah menyimpan hati untuk pria manis tersebut

You Will Always Be Mine [Vmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang