Taehyung sedang tersenyum lebar di balik mobil hitam milik Namjoon, "jackpot! Kak mari kita bermain bersama"
Namjoon menancap gas mengikuti si penculik bersama Taehyung dan dua mobil polisi juga seorang inspektur. Mengikuti secara diam diam, strategi yang mereka buat cukup baik tidak membuat kecurigaan karna semua mobil menyebar seperti berpatroli. Mereka sebenarnya sadar jika tertinggal jauh sekali, tapi hal itu tidak masalah, toh Jimin bisa di lacak saat ini
Mereka tidak akan langsung menyerang, karna Taehyung tahu pasti dalang di balik semua ini adalah orang yang membenci babynya dan Taehyung pastikan orang tersebut akan menyiksa Jimin nanti. Ia hanya ingin tahu seberapa jauh si pelaku melakukan kejahatan nya. Untuk membuat permainan Taehyung lebih menarik, ia sengaja memperlambat atau mengambil jalan jauh supaya bisa lebih leluasa melakukan apa yang sedang di rencanakan dalam otak Taehyung
Hukuman pasti akan semakin panjang Sebab jika nanti Jimin sampai cidera maka hukuman mati akan siap kapan saja di atas tangan Taehyung, entah akan langsung Taehyung yang turun tangan atau pun pihak berwajib. Taehyung tidak takut jika nanti akan dia yang terkena hukuman penjara, karna semua polisi yang Taehyung bawa adalah polisi yang bersujud di bawah kaki Taehyung
Ya kalian tidak salah, Taehyung memang se kuat itu. Maka tidak heran kerja Taehyung semua nya bersih tanpa ada kekacauan, karna Taehyung punya orang orang setia di bawah naungannya
"Baby bertahan lah, selama kau menggunakan cincin itu kami akan menyelamatkan mu" Ucap Taehyung sembari mendengarkan percakapan si penculik juga melihat di mana letak keberadaan Jimin sekarang melalui GPS handphone, beruntung sekali cincin Jimin tidak memerlukan koneksi khusus sehingga dapat dengan mudah memberikan lokasi, sangat canggih di jaman sekarang
'kak, bukan kah kita boleh melawan jika di lawan?'
'iya, kita bisa untuk membela diri'
.
Keempat orang pria tersebut sudah membawa Jimin masuk kedalam sebuah gudang pabrik yang sepertinya sudah sangat tua dan di tinggalkan, bahkan lokasi mereka tidak bisa di katakan lokasi yang aman untuk masyarakat melakukan kegiatan maupun membangun perumahan
Terlihat seperti tempat yang sangat mati, apalagi tempat ini dahulu adalah tempat jatuhnya bom nuklir berbahaya, namun hanya gudang ini yang selamat. Menjadikan lokasi ini lokasi yang di jauhi masyarakat
Mata Jimin terbuka, sudah sadar apa yang terjadi namun kepalanya masih sedikit sakit sebab efek dari obat. Untung saja obat yang mereka berikan kepada Jimin tidak berlansung lama, hanya 10-20 menit saja. Walaupun lumayan lama, tapi Jimin setidaknya dapat tahu dia akan di apakan
"Bawa dia ke kamar itu" Tunjuk seseorang ke arah pintu berwarna coklat pohon yang berada di ujung gudang. Mereka mengerti maksud pria besar tersebut, lalu tanpa basa basi membawa Jimin keadalam kamar yang sudah di sediakan, menyeret si manis agar mau bergerak
Masuk kedalam ruangan tersebut mereka di sambut oleh Seorang wanita yang nampaknya angkuh sekali memandang hasil buruannya. Wanita itu mematikan lilin yang menyala di hadapannya dengan sekali tiupan, memainkan ujung kukunya di atas dagu, menatap penuh senyum ke arah anak buah nya di sana
"Kami minta 4 kali lipat" ucap pria yang sedang memegang Jimin, mencoba bernegosiasi agar mendapat lebih banyak bayaran
"Setuju" Keempat pria itu tersenyum senang, semakin tidak sabar untuk pulang setelah bekerja, sangat yakin bisa berperta ria setelah ini
"Dengan syarat... Kau, kau, dan kau kirimkan nikotin ke gudang. Dan kau...." Tunjukan pada pria yang sedang membawa Jimin
"Bawakan tali tambang itu kesini, di gudang bawah" Mereka tersenyum mengiyakan ucapan wanita berbibir pink tersebut, bukanlah hal yang sulit bagi sang pria.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Will Always Be Mine [Vmin]
RomanceAnak manis yang kehilangan ingatan dan keluarganya karna sebuah tragedi.. Lalu bertemu dengan seseorang yang dingin dan sangat acuh terhadap semua hal.. Tapi semua jadi meleleh seiring berjalannya waktu.. ⚠warning⚠ BxB VMIN Mengandung unsur 18+ *...