Pintu tersebut terbuka, menampakkan seseorang sedang membawa sebuah koper berukuran sedang bersama temannya menuju tuan mereka. Koper yang tampak tidak asing lagi bagi orang tertinggi di sanaMereka berdua meletakkan koper hitam tersebut di atas meja sang tetua sambil memberi salam dengan membungkuk hormat, begitu menghormati sang tuan
"Tuan.. Ini berkas milik keluarga Park" ucap salah seorang yang membawa koper tersebut
"Apa sudah semua?" Tanya orang yang di panggil tuan sembari menarik koper tersebut ke arah nya, berniat mengecek isi berkas berkas yang menang sudah di tunggu tunggu
"Iya tuan.. Berkas rumah, kantor dan semua kekayaan mendiang yang tampaknya sudah di tandatangani dan di alihkan atas nama Park Jimin"
"Bagus.. Kalian boleh melanjutkan tugas, dan tolong panggil saya dengan sebutan Soobin saja jangan menggunakan kata Tuan.. Saya tidak terbiasa" Ucapnya yang di beri anggukan patuh pada dua orang di depannya. Tampak sekali jika dua orang tersebut lebih tua dari Soobin, si ketua. Maka dari itu ia meminta di panggil dengan nama saja
Soobin kembali mengambil koper hitam itu sambil melihat kembali data data yang ada guna memastikan semua lengkap. Sungguh luar biasa mata mata ini, data nya benar benar real tampak jelas jika kertas itu masih cukup baru di buat, terlebih lagi data tersebut semua benar benar di alihkan atas nama Park Jimin sesuai dengan yang di beri tahukan para anak buahnya.
Dari sini Soobin harus lebih pintar mengetahui kasus keluarga Park, seperti apa yang mendiang tuan Park alami sampai membuat ia harus di bunuh secara tidak baik bahkan di depan mata anak nya sendiri, Park Jimin
Sebenarnya soobin sudah tahu motif pembunuhan atas balas dendam keluarga, tapi di sini yang ia tidak mengerti adalah, Kenapa harus mengincar Jimin? Bukankah ini masalah Tuan Park kenapa harus menyangkut pautkan sepupunya itu. Sangat tidak wajar kalau si pembunuh harus juga dendam pada Jimin. Apakah semua terjadi karna pembunuh mengenal Jimin, atau memang ingin menghabisi seluruh keluarga Park, Soobin benar benar bingung
Di tutuplah kembali koper itu sambil menghubungi seseorang untuk memberitahu berita ini, yang di seberang sana pun juga sangat mengerti dan meminta Soobin untuk terus mencari keberadaan Jimin maupun Mama Jimin, yang sepertinya masih ada kemungkinan sedang bersembunyi
"Papa.. Soobin sudah tahu dimana Bibi Park"
"..... Bagus lah, segera temukan dan serahkan, papa akan bantu dari sini"
"Baik.. papa, Soobin tutup dulu. Trimakasih sudah mau membantu Soobin"
"Hm.. Jangan lupa call your mom. Dia merindukanmu"
"Iya papa.. Bye bye"
Soobin pun mematikan sambungan telfon lalu melanjutkan tugas untuk mencari informasi lanjut di setiap rumah sakit yang ada di Busan, satu persatu nama sudah ia jelajahi tapi masih tidak menemukan yang pas
Namun Soobin masih memiliki semangat untuk terus mencari, tepatnya hanya satu ingin bertemu Jimin sudah itu aja, ia terlanjur rindu pada sepupu jauh nya itu walau hanya baru ketemu beberapa kali, tapi Jimin memang sepositif itu sampai sesekali bertemu saja kurang untuk Soobin. Dia ingin jiwa positif Jimin mengelilinginya, adik sepupunya yang satu itu benar benar membuat rindu
Sudah lah jika di tanya Bagaimana Soobin ingin tahu Jimin, jawabannya luar biasa penasaran. Ia masih blum puas melihat photo besar keluarga Park di masion, soobin memang sedikit Keras kepala kalau belum benar benar ketemu atau tahu hal tersebut langsung, apakah Jimin yang sekarang masih memiliki aura positif, atau sedikit berubah. Karena sudah lama sekali tidak bertemu Jimin, kurang lebih 4 atau 5 tahun lalu
KAMU SEDANG MEMBACA
You Will Always Be Mine [Vmin]
RomanceAnak manis yang kehilangan ingatan dan keluarganya karna sebuah tragedi.. Lalu bertemu dengan seseorang yang dingin dan sangat acuh terhadap semua hal.. Tapi semua jadi meleleh seiring berjalannya waktu.. ⚠warning⚠ BxB VMIN Mengandung unsur 18+ *...