SEPERTI TAKDIR

1.3K 168 4
                                    






"harus banget kita ikut mereka ke rumah yang baru?" tanya Lion di atas motornya mengikuti salah satu mobil di depannya

"iya lah, bantuin mereka" jawab Ribka.... "ck, buang buang tenaga"

"bantuin orang dapet pahala kok gamau" ucap Ribka

Mereka mengikuti Erine dan juga Cynthia dari belakang menggunakan motor, sementara Cynthia dan Erine menggunakan mobil. sebenarnya mereka sudah di suruh pulang oleh Cynthia namun Ribka menolak, tetapi Lion sebenarmya menyetujui ucapan Cynthia hanya saja dirinya di paksa oleh Ribka.

"nyesel gue anterin lo" ucap Lion

"aghhh, sakitt cok" rengek Lion memegangi perutnya sehabis mendapat cubitan dari sang adek

"anak geng di cubit kesakitan" ledek Ribka. "bacot"

akhirnya mereka berhenti di salah satu rumah yang kosong. tapi Lion dan Ribka merasa tak asing dengan jalan di depan rumah itu.......

"lah, bukannya ini jalan arah rumah kita ya, bang" tanya Ribka ketika sadar jalan ini adalah salah satu jalan meuju ke rumahnya

"lah iya, rumah kita tinggal ke sana dikit" ucap Lion

Ribka terkekeh "asik deketan rumahnya" ucap Ribka. "suka kan lo bang, rumahnya deketan sama Erine" senggol Ribka ke lengan Lion

"sotoy" balas Lion... "sotoy mah makanan" ucap Ribka ketawa

"soto, goblok" balasnya.....

"udah ayok ke sana" Ribka menarik lengan Lion menghampiri Erine dan juga mamahnya






skip aja setelah mereka selesai beres beres di rumah yang baru......

mereka bertiga berada di depan rumah Erine yang baru... namun Lion duduk sedikit jauh dari Erine dan juga Ribka...

"jadi orang kok ngrepotin" ucap Lion kecil namun berhasil memasuki telinga Erine. "lo, kalo gamau bantuin gue juga ga masalah buat gue, gada yang nyuruh lo bantuin gue" bentak Erine tak kuasa menahan amarahnya

"udah Rinee" Ribka menahan emosi Erine... "mending lo jawab pertanyaan gue yang tadi" lanjut Ribka yang masih penasarn kenapa Erine pindah rumah

"yang mana?" Erine mencoba mengingat. "kenapa lo pindah rumah?" ucap Ribka mengingatkan

"ohh" Erine mengangguk "rumah yang itu di sita sama pihak kepolisian, karan bokap gue kena kasus korupsi Rib" jelas Erine

"jadi berita yang di maksud anak anak sekolah itu, bokap lo?" tanya Lion di belakang mereka

erine menoleh dan menganggukan ucapan dari mulut Lion "iyaa"

"lo kalo mau bully gue, bully aja gapapa" ucap Erine namun dirinya langsung di tatap oleh Ribka "ngomong apasih Rine"

"itung itung siapin mental buat besok ke sekolah" ucap Erine

"gue emang nakal, tapi gue masih punya hati" ucap Lion menatap mata Erine yang sedikit memerah. "selagi bukan lo yang buat salah, gue ga akan bully lo" lanjut Lion

"tuh dengerin, abang gue ga setega itu" ucap Ribka. "makasih" cuek Erine

"lo yang sabar aja ya, lo pasti bisa ngadepin semua ini" jelas Ribka menatap Erine dengan senyuman

ABOUT ERINE (orine)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang