LION, ERINE, ARALIE DAN NINO

1.1K 153 5
                                    




Salah, jika kita menyukai seseorang karena fisik nya, perasaan suka tidak bisa di beli lewat situ.

*****

Sudah dua minggu berlalu, hubungar Erine dan Lion semakin dekat, namun seperti yang pernah mereka katakan, mereka tidak pacaran, mereka hanya menjalin komitmen. Sementara untuk Aralie, ia baik-baik saja, jawaban soal perjodohan nya dengan Lion, Aralie tetap menjawab Tidak. Hubungan Lion dan Liam kini sudah mulai membaik, Liam sudah bisa menerima keputusan Lion dan juga Aralie, tak baik berlarut dalam masalah.

"Li," panggil Lion.

Liam menoleh ke arah suara itu, pelukan tercipta di antara mereka, pelukan yang di rindukan oleh mereka karena sudah beberapa minggu mereka tidak berpelukan, bahkan ngobrol saja juga tidak pernah.

"nahh, kalau kaya gini, kan, enakk" ucap Nino, bertepuk tangan.

"akhirnya," balas Gio.

Lion dan Liam saling menoleh, tercipta tawa diantara mereka yang sudah lama tidak Lion rasakan.

"lain kali, nggak usah pada ribut lagi, oke?" ucap Nino

"semoga," balas Lion terkekeh.

Muncul sebuah ide di kepala Gio. "nanti malem balapan, seru kayanya"

semua mengangguk, "boleh, boleh" Nino orang pertama yang setuju.

"gimana, Liam? Lion? udah lama nggak balapan" tanya Gio, lagi.

"gimana kalau besok sabtu?" tawar Liam.

Lion setuju dengan Liam. "gue setuju sama Liam, minggu kan libur, jadi bisa lebih lama"

Semua mengangguk, setuju. "oke kalau gitu."

Mereka kini melakukan kegiatan mereka masing-masing, seperti biasa, Lion sibuk mengotak-atik motornya, entahlah apa yang ia kerjakan dengan motornya itu. sementara Nino dan Gio bermain game.

"kenapa motor lo?" tanya Liam.

Lion menoleh ke arah Liam yang sedang berdiri di sampingnya. "biasalah,"

"masih nyaman, kan?"

"gue cuma ganti oli aja" balas Lion. Oli dan semua keperluan yang ada di situ sudah di siapkan oleh bapaknya Gio, sungguh beruntung mereka mendapat teman seperti Gio.

Setelahnya, markas mereka kedatangan dua orang lagi, Aralie dan juga Delyn. perempuan itu membawakan sebuah makanan untuk mereka yang ada di markas.

"makan, guys" teriak Delyn agar seluruh penjuru ruangan terdengar.

Orang pertama yang datang adalah Gio, soal makanan ia harus yang pertama, begitu juga dengan Nino, ia langsung menyusul Gio.

"Liam sama Lion?"

"lagi berantem paling" saut Nino seadanya.

Delyn hanya menggeleng mendengar jawaban dari Nino, dengan segera, Aralie melangkah menuju garasi atau bengkel yang ada di markas itu.

"Lion, makan, jangan lupa" suara Aralie terdengar.

"iyaa, duluan aja, gue kalau laper nanti makan." balas Lion yang masih sibuk mengurusi motornya.

ABOUT ERINE (orine)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang