Manusia kadang terlalu sibuk mencintai orang lain, sehingga lupa mencintai diri sendiri.******
Dari yang gelap menjadi cerah, bulan berganti dengan matahari, kini terlihat semua tanpa adanya lampu. suara-suara mulai terdengar memasuki telinga kanan dan kiri.
Lion berangkat dengan adiknya, sesampainya di sekolah ia langsung melangkah dengan sedikit cepat ke arah roftop sekolah. Dengan keadaan bingung, Ribka mengikuti abangnya dari belakang sedikit berlari karena perbedaan langkah.
Sesaat di roftop sedang tenang-tenangnya, ada Liam yang sedang merokok dan bercerita dengan Delyn, ada Nino yang memutar-mutar rokoknya, ada Gio yang sedang sibuk dengan ponselnya.
Dari arah pintu untuk ke roftop, terlihat ada seseorang yang sedang berjalan terburu-buru, tangannya terkepal, wajahnya memerah tak santai.
"woy," Lion berteriak dengan memukul gerbang besi yang ada di sana untuk pembatas. brakkk.
"lo kenapa, njing?" ucap Nino yang tertuju pada Lion.
Tak menggubris Nino, Lion mengambil langkah untuk lebih dekat dengan orang yang ia tuju, Liam. Setelahnya, Lion berhasil mendaptkan kerah seragam milik Liam.
"lo kenapa?" ucap Liam.
"lo ngapain buang kue dari Erine, anjing!" bentak Lion tepat di depan wajah Liam.
Apa maksud Lion?. Ya, memang sedang ada perselisihan di antara mereka berdua, tapi, apa memang Liam yang sudah membuang kue dari Erine. tau dari mana dia kalau emang Liam yang membuang kue?.
"gue nggak buang kue dari Erine!" balas Liam membentak, besar.
"Alasan, Lo!"
Sebuah kepalan tangan yang ia simpan dari tadi, akhirnya di gunakan juga. Sebuah pukulan mendarat tepat di rahang kiri dan pipi kiri Liam, dua kali.
"lo kira gue takut lawan lo? nggak!" ucapan Lion itu sedikit keras, mungkin saja jika ada yang lewat akan terdengar.
Melihat wakil dan ketua nya sedang beradu, Nino berniat melerai perkelahian itu. "woy, udah lah"
"kenapa itu kak?" tanya Ribka.
Delyn menjawab. "gapapa, kita turun aja yuk ke bawah"
"tapi,"
Delyn memotong omongan Ribka. "gada tapi-tapi"
"aku mau lihat"
"jangan" balas Delyn cepat.
Akhirnya Delyn berhasil mengajak Ribka untuk menjauh dari tempat itu, tak baik anak kecil untuk melihat pertengkaran seperti itu.
Gio bersuara. "gausah pake pukul-pukulan bisa, kan?"
Setuju. Masalah tak harus di selesaikan dengan berkelahi, apa gunanya berkelahi, yang ada malah membuat sakit diri sendiri. jangan di tiru.
"Lo," tunjuk Lion pada Gio. "diem di situ gausah ikut campur"
"dan lo," tangannya beralih menunjuk Nino. "gausah ikut campur"
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT ERINE (orine)
Short StoryAdanya dia di hidup gue, benar benar membuat gue untuk semangat melanjutkan hidup setelah adanya masalah di hidup gue. Cerita ini hanyalah fiksi, ini cuma karangan author saja, kalian contoh saja yang baik-baik di cerita ini, yang jelek jangan. semo...