Jatuh cinta lah pada hati yang tepat untuk di cintai.******
Perjalan pulang ke rumah selalu saja terasa lebih cepat di bandingkan dengan berangkat ke tempat tujuan. Terlihat aneh, tapi, memang semua orang kadang merasakannya.
Erine yang baru saja selesai dari acaranya berniat untuk menginap di rumah Kimmy, pastinya ia pulang bersama Kimmy. Besok memang sekolah, tapi, Erine mendapatkan izin dari Cynthia untuk menginap.
"Rin... Rin..." Kimmy menunjuk dua orang yang berada di tempat gelap.
Erine berhasil melihat apa yang Kimmy tunjukkan. "Lion?"
Dengan ragu, Kimmy menjawab. "i-iyaa"
Dalam diam, Erine merasa tidak terima dengan apa yang ia lihat barusan, mengelak? tapi, itu terlihat jelas bahwa itu adalh Lion. Tapi, kenapa harus Erine cemburu? bukannya ia dan Lion tak ada hubungan?. hahah aneh. tawanya dalam hati Erine.
"cemburu?" tanya Kimmy
"nggak" balas Erine dengan senyum paksanya itu.
"yah, konsekuensi mencintai, Kim. Kalau ga dapat cintanya mesti dapat sakitnya" Ucap Erine
Kimmy menjawab. "makanya jatuh cinta pada hati yang tepat"
"kalau emang gue bisa nebak, gue juga ga akan jatuh cinta, Kim."
Erine melanjutkan bicarany. "pada dasarnya manusia hanya perlu waktu untuk mencintai dan mengikhlaskan"
"jika sudah sampai pada waktu mencintai, setelahnya pasti ada akan waktu untuk mengikhlaskan" beritahu Erine.
Kimmy merangkul pundak sahabatnya itu. "udah, jangan terkalu cepat buat jatuh cinta, ya?" Erine membalas dengan anggukan.
Terlalu cepat untuk jatuh cinta memang tidak baik, tapi, jika terlalu lama pasti ada orang lain yang mendahului kita. Hanya tergantung kita saja, bagaimana menyikapi jatuh cinta. Lagian jika berani jatuh cinta, maka harus berani sakit hati.
*****
Di antara malam dan mereka, hanya ada suara kecil diantara keheningan mereka. Tak ada yang ingin memulai pembicaraan, mereka saling canggung, entahlah, ini baru pertama kali mereka canggung.
"Ra," panggil Lion meminta agar Aralie menatap dirinya.
"Lion, gapapa, kok, gue ikut senang kalau lo senang" balas Aralie, cepat.
Melihat keberadaan Lion dan Erine di gor, meihat bagaimana wajah mereka memerah, melihat bagaimana bahagia yang ada di antara mereka, Aralie tentu berusaha menghilangkan rasa iri yang seharusnya tidak ada.
Dengan senyuman yang Aralie paksa, Aralie melanjutkan bicaranya. "Erine cantik, lo ganteng, cocok kalian berdua"
"apalagi dia juga bisa main basket, pasti nanti dia buat lo ga jauh dari basket, pasti bakal sering latian bareng"
Setiap persaingan pasti akan ada yang menang dan juga kalah, maka kita harus mempersiapkan kedua itu agar kita bisa menerima apa yang akn terjadi nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT ERINE (orine)
Short StoryAdanya dia di hidup gue, benar benar membuat gue untuk semangat melanjutkan hidup setelah adanya masalah di hidup gue. Cerita ini hanyalah fiksi, ini cuma karangan author saja, kalian contoh saja yang baik-baik di cerita ini, yang jelek jangan. semo...