dia adalah masalah yang menarik*******
"Mana dah Lion ini?" tanya Nino kepada temannya yang berada di sana
"sabar" jawab Gio
di sela sela mereka menunggu dengan makan dan minuman, akhirnya Lion datang dengan melontarkan Pertanyaaan "mana Michael?" tanya nya
Nino dan Gio yang mendengar itupun menoleh ke arah belakang memunculkan sosok Lion di hadapan mereka
"di kelas" jawab Nino
"ngapain ngelepasin dia sih, begooo" Lion berdecak kesal
"di suruh delyn" balas Gio. Nino mengangguk "iya, di suruh Delyn" lanjut Nino
"apalah kalian ini" ucap Lion mengibaskan tangannya kesal
"ya gimana, gue takut kena marah ketua kalo ngebantah dia" jelas Nino
"lo ga inget Liam pernah bilang, jangan pernah ngebantah perempuan apapun keadaanya" jelas Gio
"gue inget" jawab Lion dengan wajahnya kesal lalu mengikuti Nino dan Gio untuk duduk di sebelah mereka
"lain kesempatan aja" Nino menepuk pundak Lion dengan senyumnya. Lion menjawab dengan memganggukan kepala
akhirnya mereka saling bertukar cerita di rooftop sekolah yang ada di lantai 3. kegiatan seperti ini bukanlah pertama kalinya bagi mereka, bahkan kegiatan ini seperti sudah menjadi ciri khas mereka, yaitu bolos pelajaran dan nongkrong di rooftop sekolah.
*******
pulang sekolah tiba, Lion kini berjalan menuju ke tempat dimana ia memparkirkan motornya bersama dengan teman nya. tentunya di perjalan menuju parkiran mereka saling tertawa, entah apa yang lucu sebenarnya?
"Kalian kenapa?" raut wajah Delyn bingung melihat ketiga temannya tertawa tanpa ada yang bisa membuat ketawa
"ah, aneh" Delyn berdecak kesal ketika pertanyaan tak di jawab oleh mereka
tibalah mereka di parkiran motor, terlihat sudah lumayan sepi tidak ada motor yang saling berdempatan. membuat mereka bebas dan mudah untuk mengeluarkan motor mereka masing-masing.
"Bangg" panggilan yang tentunya sudah Lion kenal. Lion menoleh dan menaikkan alisnya layaknya bertanya kenapa?,
"bareng ya? pelisss?" mohon Ribka kepada Lion, abangnya.
"tumpangan gue ga kosong" balas Lion yang sibuk memanaskan mesin motornya
"buat siapa? Erine?" tanya Ribka. "percuma, Erine udah pulang duluan" lanjut Ribka merubah raut wajah Lion yang dari tadi terlihat bahagia menjdi sedikit malas.
"upsss" ucap Nino menutup mulutnya menahan tawanya di ikuti juga dengan Delyn dan Gio
"kata erine, dia gamau lo repot" jelas Ribka. "jadi, gue bareng lo ya?" Ribka tetap memohon
"ck, iya iya" balasnya mengiyakan namun seperti tak ikhlas
"kok ga ketawa ketawa lagi sih?" ledek Delyn terhadap Lion yang memasang wajah malas. Delyn justru terkekeh melihat reaksi Lion.
tanpa berlama-lama Lion menjalankan motornya dengan Ribka yang berada di jok belakang miliknya. tidak sesuai ekspetasi namun tidak apa-apa. di susul juga oleh ketiga temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT ERINE (orine)
Krótkie OpowiadaniaAdanya dia di hidup gue, benar benar membuat gue untuk semangat melanjutkan hidup setelah adanya masalah di hidup gue. Cerita ini hanyalah fiksi, ini cuma karangan author saja, kalian contoh saja yang baik-baik di cerita ini, yang jelek jangan. semo...