BASKET, HUJAN DAN KITA

1.1K 161 6
                                    





Hiduplah dengan apa yang kamu sukai, karena aku sudah berdoa, supaya aku menjadi salah satu kesukaanmu.

******

Seperti biasanya, Jakarta memang selau ramai, entah itu kendaraan, manusia, dan banyak lagi. Pagi hari yang cerah pun Jakarta sudah banyak polusi, panas. Tapi, semua orang tetap melakukan aktivitas mereka. keren.

Hari ini adalah hari pertandingan basket, Kegiatan belajar sekolah di tiadakan, karena guru mengajak murid untuk mendukung basket putri yang akan bertanding hari ini.

Sementara siswi yang di pilih untuk ikut pertandingan sudah berada di Gor sejak tadi pagi. Saat ini semua murid dan guru yang ingin ikut mendukung di persilahkan untuk berangkat ke gor menggunakan kendaraan pribadi.

"Nonton, kan?" tanya Gio yang paling semangat untuk menonton pertandingan basket.

"iya" jawab Aderfia bersamaan.

Aderfia berangkat menuju ke gor menggunakan motornya masing-masing, dengan pakaian yang tak rapi dan di tutup dengan jaket kulit bergambang tengkorak di belakang dengan tulisan Aderfia.

Liam berada di depan, setelah sekian lama Lion yang memimpin, akhirnya ketua yang asli sudah ada dan memimpin mereka di depan.

Hanya membutuhkan waktu 15 menit bagi mereka untuk tiba di gor, banyak orang terfokus pada kedatangan Aderfia. Tidak heran, mereka memang tampang dan berani.

setelah selesai parkir, mereka menghampiri siswi SMA 48 yang akan bertanding.

"semangat!" ucap Lion menghampiri Erine yang sedang duduk sendiri, tapi, tidak jauh dengan siswi yang lain.

"buat?"

"pertandingannya"

"lo berdoa buat gue?"

Lion tersenyum. "selalu, Rin"

Erine yang memberi pertanyaan, dirinya juga yang harus menahan salah tingkahnya di depan laki-laki itu. "terimakasih"

Setelahnya Lion bergabung dengan Aderfia yang sedang bersama Aralie. Mereka terlihat memberi semangat kepada Aralie agar mendapatkan kemenangan.

"semangat adek gue" udap Liam merangkul Aralie

"kalo lo menang, kita party" ucap Gio tertawa semangat

"lo harus menang sih, Ra" balas Nino tak kalah semangat

Lion yang baru datang, langsung mendapatkan pertanyaan dari Aralie. "semangat dari lo, mana?"

Lion menaikkan alisnya. "semangatt, semoga menang"

Aralie tersenyum kecil. "kalo kalah, gimana?"

"berarti lo pesimis"

Mata Aralie tak beralih pandangannya, ia sangat lama memandang wajah Lion, sungguh, sesuatu yang harus di sukai. Tak sama, Lion justru membuang pandangannya dari Aralie, hanya sebentar mereka saling tatap, selebihnya, Aralie yang menatap sendiri.

Suara peluit terdengar, siswi yang mengikuti turnamen di anjurkan untuk memasuki gor untuk persiapan pertandingan. semua teratur dan memasuki gor dengan nyaman.

ABOUT ERINE (orine)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang