Di Makam Besar Nazarick, Ainz sedang duduk dan terlihat termenung alias melamun alias menghalu seperti kalian, Ainz kembali mendapatkan kesadarannya setelah selesai mengobrol di group tapi ia tidak offline.
"Sebas, ambil buku sihir tingkat dasar sampai atas, pilih buku sihir yang paling terbaik dan berisi sihir dari berbagai ras di dalam perpustakaan, serahkan kepadaku dalam lima menit." Kata Ainz dengan nada memerintah dan agung kepada seorang pria paruh baya yang rambut dan jenggotnya telah memutih tapi tubuhnya masih tegap dan kekar.
"Dimengerti Ainz-sama." Pria bernama Sebas Tian atau biasa di panggil Sebas, ia segera menghilang tanpa banyak bertanya.
Seorang wanita cantik berdiri di samping Ainz dengan ekspresi penasaran dan bingung, kenapa Ainz-sama yang bijaksana ingin buku sihir tersebut padahal Ainz-sama sendiri memiliki semua sihir yang ada di dunia(game) tersebut, pikir wanita yang bernama Albedo tersebut.
Namun tentu saja ia tidak akan bertanya, Ainz tidak menyuruhnya atau mengatakan alasannya maka ia tidak perlu tau, bagi Albedo, Ainz adalah sosok yang bijaksana dan sulit di tebak, bila Ainz ingin buku sihir maka akan ada hal hebat dan menarik yang akan dilakukannya dan itu pasti untuk Nazarick kembali.
Pemikiran itu tidak salah tapi juga tidak benar pada dasarnya, karena Ainz memang melakukan itu untuk dirinya sendiri dan untuk Nazarick tentunya tapi Ainz tidak sebijaksana itu dan tindakannya hanya sebatas berdagang bukan hal hebat atau menarik sama sekali.
Ainz melirik Albedo, ia berpikir kalau Albedo akan mengatakan sesuatu namun pada akhirnya tidak, tapi dari apa yang ia ketahui setelah Katsumi memberinya pandangan kedepan, ia tau kalau Albedo sedang memikirkan hal gila di otaknya.
Meski tau kalau otak bawahannya terkadang keterlaluan namun Ainz tidak bisa berbuat banyak, itu semua karena bagi para npc, Ainz dan anggota guild yang lain tidak berbeda dari seorang Dewa, karena itu pemikiran berlebihan terhadap perkataan dan perbuatannya adalah hal normal.
Ibarat seorang fans garis keras terhadap idol yg mereka ikuti, kebanyakan fans garid keras begitu akan menganggap idol mereka sebagai Dewa bahkan membuat kelompok pemujaan sesat dengan mengatas namakan Idol tersebut sebagai Dewa yang mereka sembah.
Itulah yang terjadi kepada para penghuni Nazarick, tidak ada satupun npc di makam besar nazarick yang berpikir buruk mengenai pemimpin mereka dan tidak ada satupun yang berani meragukan pemimpin mereka bahkan bila pemimpin mereka meminta mereka untuk mati sekalipun, mereka tidak akan ragu untuk bunuh diri ditempat pada saat itu juga tanpa banyak berpikit, inilah bukti loyalitas dan kesetiaan mereka terhadap para pemimpin.
Baru 3 menit, Sebas muncul dengan teleportnya dan membawa selusin buku di sebuah nampan besar, semua itu adalah buku sihir terbaik dari yang terbaik yang ada di perpustakaan Nazarick.
"Maaf atas keterlambatannya Ainz-sama, ini semua buku yang anda minta." Kata Sebas sambil membungkuk didepan Ainz dan mengangkat nampan tersebut agar Ainz dapat dengan mudah melihat atau mengambilnya sesuka hati.
"Terima kasih, kau bisa kembali bertugas." Kata Ainz dengan tenang dan senang saat mengambil nampan tersebut.
Meski ia tidak perlu memeriksa apa yang Sebas berikan namun karena ini akan sampai ke Katsumi maka ia perlu memeriksanya lagi agar tidak mengecewakan Katsumi.
Namun saat ia sedang memeriksa, sesuatu merasuki dirinya, ia merasa seperti banyak pengetahuan berpedang tertanam di kepalanya, itu terus berputar sampai-sampai ia merasa sedikit pusing.
Setelah beberapa detik, ia mendapatkan kembali kesadarannya, menatap buku di tangannya namun ia tidak fokus ke buku melainkan pikirannya sedang melayang mencerna teknik-teknik berpedang tersebut.
"Ini luar biasa, dengan ini bahkan Touch Me pun bisa kulawan!" Kata Ainz dengan kepercayaan diri yang tinggi.
Touch Me adalah member terkuat di Nazarick dan masuk kedalam top global di game Yaggrashil, ahli dalam PvP nya namun dengan keterampilan berpedang yang Katsumi berikan, ia cukup yakin untuk mengalahkan Touch Me dalan pedang.
Namun perasaan senang dan bahagianya tidak berlangsung lama karena ia segera di tenangkan oleh skill pasifnya yang menyebalkan.
"Baiklah, ini sudah semua, aku harus mengirimknya secepat mungkin." Kata Ainz dan semua buku menghilang begitu saja dalam sekejap mata, bahkan Albedo dan Sebas sedikit mengerutkan keningnya namun masih tetap diam.
...
Tatsumaki sedang duduk santai membaca berita, saat tau kalau Katsumi menginginkan kekuatan psychokinesis miliknya, ia tidak menolak karena pada dasarnya ia sangat ingin menyingkirkan kekuatan terkutuk ini darinya dan adiknya.
Namun Katsumi masih berkompromi saat mengetahui kalau itu tidak bisa dilakukan, namun ia sangat penasaran dengan bayaran yang di berikan Katsumi kepadanya.
"Kemampuan waktu saja, meski keterampilan berpedang itu sangat menarik namun aku adalah esper, aku akan jarang menggunakan kekuatan fisikku untuk menyerang." Pikir Tatsumaki.
Jujur saja ia juga ingin seperti master pedang yang sebenarnya namun ia terbatas karena kemampuan espernya, seorang esper memiliki fisik yang lemah dan kondisi mental yang cukup rapuh.
Meski tidak kebanyakan memiliki mental yang lemah dan hanya para esper tingkat rendah atau yang tidak belajar mengendalikan kekuatan mereka, tapi pada dasarnya kesehatan mental bagi para esper sangat penting dan rata-rata esper memiliki permasalahan terhadap emosi mereka.
Alasan lain kenapa ia tidak memilih keterampilan berpedang itu karena ia sudah terbiasa menggerakan sesuatu dengan pikirannya saja, karena itu teknik berpedang terasa kurang efisien baginya saat sedang bertarung, tentu saja itu menurutnya.
Alasan kenapa Tatsumaki memilih keterampilan waktu meski levelnya rendah itu karena ada kesempatan menghentikan dan memutar kembali waktu walau sesaat, kemampuan ini sangat berguna disituasi genting dalam pertempuran.
Didalam pertempuran satu detik setera dengan 1 sampai beberapa nyawa manusia atau mahkluk hidup yang dilawan karena itu menghentikan waktu dan mendapatkan waktu kosong untuk bertindak dan mengatur nafas adalah hal yang paling penting dan berguna dalam bertempur.
Belum lagi memundurkan waktu, meski hanya sedetik atau dua detik sudah cukup untuk bisa mengetahui garis kasar dari pemikiran musuh dan bisa selangkah atau dua langkah lebih depan dari musuh.
Dengan kata lain kemamapuan ini jauh lebih berguna baginya, karena meski ia pahlawan tingkat S yang kuat namun ia juga terbatas, tidak mungkin ia bisa menghentikan banyak kejahatan sekaligus atau mungkin ia akan bisa datang terlambat dan korban sudah berjatuhan di tempat kejadian, tapi bila ada kemampuan waktu ini setidaknya ia bisa berusaha lebih cepat dari biasanya.
Alasan lain adalah jaminan untuk dirinya atau Fubuki, bila sesuatu yang buruk terjadi kepadanya atau Fubuki maka ia bisa menghentikan waktu atau memundurkan waktu, selama bukan instal kill ia masih memiliki kesempatan, karena itulah ia menginginkannya.
Dan saat ia selesai mengirim semua kemampuan psychokinesis miliknya, ia merasa kesurupan seperti layaknya Ainz bedanya yang masuk dikepalanya adalah sistem waktu dan cara menggunakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruler Dimensional Chat Group
FantasíaSeorang pria meninggal dikarenakan mengonsumsi obat keras, ia kemudian di lahirkan dikeluarga Itsuka sebagai kakak dari dua karakter utama dicerita Date A Live yaitu Itsuka Katsumi. Berpikir kalau ia hanya akan hidup dengan tenang sambil dikelilingi...