Wali kelas kami datang dengan tingkah yang lucu dan mengemaskan, wali kelasku bernama Okamine Tamae atau sering di panggil "Tama-chan".
Ia adalah guru IPS, wajahnya yang kekanak-kanakan dan postur kecilnya yang bahkan tidak lolos untuk menempati generasi yang sama dengan murid-muridnya, ditambah tingkahnya yang santai, telah meraih ketenaran yang luar biasa di kalangan murid.
Saat ini aku tidak fokus dengan pembukaan sekolah karena suatu hal yang kupikirkan.
Awal pembukaan kelas Kotori ... Kenaikan Shidou ... Origami ... Janji ... Bukankah ....
"Ini awal dari plot itu!?"
Aku menampar meja sambil berdiri dan berkata apa yang aku pikirkan.
Sial, aku benar-benar lupa dengan pengenalan plot di awal series, padahal aku sudah merencanakan semuanya sejak lama dan di perkuat sejak 5 tahun lalu saat Kotori menjadi roh tapi kenapa aku lupa!?
Tidak, Tohka belum muncul jadi masih ada waktu, ini juga belum jam pulang jadi masih sempat, itu yang kupikirkan sampai.
"Nii, ada apa denganmu? Apa kau tertidur?"
"Ah?!"
Suara Shidou menyadarkanku kalau aku benar-benar masih ada di kelas dan itu masih berlangsung.
Karena aksiku tadi membuatku menjadi bahan tontonan siswa/i dan lagi aku masih berdiri, ahh ini memalukan.
"Maaf, aku tadi kelepasan ... Tehee♥"
Segera aku meminta maaf lalu melakukan aksi imut dengan memukul kepala pelan dan menjulurkan lidah sedikit sembari mengedipkan sebelah mata.
"Kyaa~"
"Itsuka-kun, jangan cemas kami tidak mempermasalahkannya!"
"Itsuka-kun ayo menghayal bersamaku!"
"Itsuka-kun, apa aku perlu mengantarmu ke uks?"
Segera para betina di kelasku mulai berisik, mungkin yang tidak terlalu berisik hanya Origami dan Tama-chan ... Tidak, sepertinya Tama-chan sedang melamun sambil mimisan!!
Aku segera duduk, mengambil buku dan menutupi wajahku yang sedang malu dan tanpa kusadari aku mengucapkan "Baka" dengan pelan.
Ok mari kita lupakan itu, please lanjut saja! (。ŏ﹏ŏ)
Aku akhirnya tenang, setelah mempertimbangkan tentang apa yang harus dilakukan, aku memutuskan untuk mengikuti arus sebagai "kakak yang baik".
Bagaimanapun itu sudah citraku di mata kedua adikku jadi aku hanya perlu mempertahankannya saja.
Lagipula aku hanya manusia biasa tanpa cheat, aku bukan spirit seperti yang lain dan bukan orang pilihan seperti Shidou jadi sangat tidak masuk akal bila aku ikut campur terlalu dalam mengenai urusan mereka.
Ditambah ini belum waktunya, belum waktu mengenai kemunculan "Princess" Tohka, jadi aku masih bisa menghela nafas sebentar dan berpikir tentang plot berlari yang akan kulakukan tidak lama lagi.
....
Waktu sangat cepat berlalu tanpa aku sadari, sekarang sudah jam pulang karena ini awal tahun dan hari jadi sekolah pulang lebih awal dari biasanya.
"Ini sudah waktunya, ayo pergi."
"Um."
Aku segera mengajak Shidou untuk pergi ke restoran yang sudah di janjikan namun ...
"Hup, Itsuka, mau kemana kalian?"
"Tonomachi!"
Tonomachi segera menangkap Shidou dari belakang, penampilan mereka benar-benar terlihat seperti gay, ya tak salah juga kalau mereka berdua masuk ke kategori fujoushi atau fudashi.
Aku berhenti juga tapi setidaknya aku menjaga jarak dari mereka, aku tidak ingin masuk ke imajinasi yang lain tentang ketertarikan seksualku.
Tidak mungkin bagiku untuk melenceng!
"Apa maumu?"
"Ahaha, aku kepo nih, kalian sebenarnya mau kemana?"
"Kami ada janji makan siang dengan Kotori."
apa aku boleh ikut?"
"Um–"
"Tidak!"
Kami bertiga mengobrol namun saat Tonomachi ingin ikut aku segera menolak meski Shidou terlihat tidak masalah.
Hanya saja aku yang keberatan, kenapa? Jelas karena aku kurang minat dengan kehadiran gay ini.
"Eh? Kenapa?"
Tonomachi terlihat kecewa dan bingung, ia bahkan menatapku dengan pandangan 'minta penjelasan'.
"Tidak ada hal khusus, tapi ini acara keluarga jadi orang asing tidak boleh ikut gabung!"
Aku dengan sangat jelas memberitahunya, apalagi aku menekankan kata 'Acara keluarga' dan 'Orang Asing' agar ia paham kedudukannya.
"Ehhh ..."
Uuuuuuuuuuuuuuuuuwuu
Saat Tonomachi ingin berdebat tiba-tiba suara sirine berbunyi, itu adalah sirene tanda akan terjadinya Spacequake!!
Suara itu tidak hanya terdengar di sekolah saja namun juga ada di banyak tempat karena aku melihat banyaknya burung atau burung gagak yang terbang menjauh.
"Shidou!" Panggilku datar menyadarkan Shidou yang terdiam karena sirine bahaya yang sedang berputar.
"Um." Shidou mengangguk tanda mengerti.
Kami pergi ke arah shelter, ada antrian panjang yang rapi di koridor, mungkin karena pendidikan dari kecil tentang menanggulangan bencana membuat kami sangat tenang meski ada tanpa peringatan dini dari pemerintah.
Namun berbeda denganku dan yang lain, hanya beberapa orang saja yang terlihat panik antara lain yaitu Tama-sensei dan Shidou, ada juga Origami yang pergi ke arah yang berbeda dari kami.
"Nii, kotori ... Aku merasa sangat tidak nyaman tentangnya." Kata Shidou dengan cemas.
"Aku juga, kau lihat gps dimana dia? Atau telpon saja nomornya!" Kataku ringan sambil mencoba menenangkan Shidou dengan sikapku yang tenang.
"Baik ... Gadis bodoh itu!" Shidou terlihat tenang namun saat melihat titik lokasi Kotori yang ada di restoran membuatnya tidak bisa untuk tidak mengutuk.
"Ok, aku akan menjemput Kotori, kau diam saja disini." Kataku dengan cepat kepada Shidou.
"Tidak Nii, aku akan ikut!" Kata Shidou dengan serius dan penuh tekad.
"Ah baiklah, pastikan jangan jauh-jauh dariku!" Kataku dengan kesal dan terlihat tidak berdaya dalam membujuk Shidou.
"Um!" Shidou mengangguk dan kami diam-diam pergi dari anterian dan berlari sekuat tenaga ke lokasi Kotori.
"Kono yarou!" Batinku karena kesal disuruh lari disaat tau kalau didepanku hanya ada ancaman saja.
[Ding! Menemukan tuan rumah, mulai menghubungkan!]
"Uwaa!"
Saat aku berlari, tiba-tiba muncul sebuah layar transparan didepanku yang membuatku tersandung dan jatuh.
"Nii, apa kau baik-baik saja?" Tanya Shidou yang membantuku berdiri, dia menatapku dengan cemas mungkin karena ia masih mengkhawatirkan Kotori.
"Tidak apa-apa, aku hanya tersandung saja, ayo cepat ketempat Kotori sebelum terlambat." Kataku dengan serius dan ia pun mengangguk jadi kami kembali berlari.
"Sistem, apa itu kau?" Bisikku sambil berlari.
[Ding! Berhasil terhubung, selamat host berhasil mengaktifkan sistem chat group dimensional!]
[Ruler of Multiverse]
[Judul group telah di tambahkan, mulai mencari anggota!]
[Pencarian akan memakan waktu 30 menit!]
Melihat ini membuatku hanya bisa berlari sambil diam, siapa yang menduga kalau cheatku adalah group chat sistem yang legendaris.
Kupikir itu adalah sistem luar biasa yang memperbudak hostnya tapi siapa yang menduga kalau itu adalah group chat yang memperbudak seluruh anggota group!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruler Dimensional Chat Group
FantasiSeorang pria meninggal dikarenakan mengonsumsi obat keras, ia kemudian di lahirkan dikeluarga Itsuka sebagai kakak dari dua karakter utama dicerita Date A Live yaitu Itsuka Katsumi. Berpikir kalau ia hanya akan hidup dengan tenang sambil dikelilingi...