Transmigrasi Azella [Revisi]

9.

Happy Reading!🔞

...oʘo...

Zella melangkah dengan lunglai menyusuri koridor sekolah. Tujuannya kali ini adalah ke uks. Ia sengaja pergi ke sana untuk menghindari Zergan, ia sangat malu balik ke kelas dan bertemu Zergan setelah apa yang terjadi di depan toilet.

Langkah Zella terhenti di depan pintu saat melihat keberadaan Zergan yang tengah berbaring di ranjang. Padahal niatnya datang ke uks untuk menghindar, tapi siapa sangka cowok itu malah berada di sini, karena tidak ingin mengganggu ia memilih kembali ke kelas.

"Kenapa muter balik?"

Suara berat nan datar itu berhasil menghentikan langkah Zella.

"Takut ganggu kamu." jawab Zella dan bersiap pergi.

"Gue belum nyuruh Lo pergi."  Zergan bangun dan duduk di sisi ranjang memperhatikan Zella.

Zella mengernyit, apa Zergan menyuruhnya untuk terus berdiri di sini? Yang bener aja.

"Berhenti mikir yang aneh-aneh, gue cuma mau minta tolong obati luka gue." ujar Zergan yang seakan tahu isi pikiran Zella.

"Kenapa aku?"

"Karena cuma ada Lo di sini, seenggaknya Lo balas budi karena udah gue tolongin kemarin."

"Duduk sini," Zergan menepuk sisi ranjang di sebelahnya.

Seperti terhipnotis, Zella maju menghampiri Zergan dengan kepala menunduk, kedua tangan saling meremas sebagai bentuk pelampiasan dari rasa gugup.

Zergan melempar seringai. "Gak usah gugup gitu, gue gak makan orang."

"Siapa yang gugup? Aku biasa aja," Zella memalingkan wajah ke samping, berdehem pelan lalu kembali menatap Zergan.

Zergan menyunggingkan senyum melihat tingkah Zella, ternyata seru juga menggoda gadis di sampingnya ini.

"Bibir kamu kenapa bisa memar gini?" Zella mencoba mencairkan suasana canggung sembari mengambil obat di tangan Zergan dan mulai mengolesinya di sudut bibir yang terdapat luka memar.

"Berantem."

Zella hanya mengangguk-angguk mengerti.

Zergan mengangkat sebelah alisnya. "Khawatir?"

"Enggak kok, a-aku hanya penasaran aja," Zella langsung menunduk sembari mengigit bibir, ia sangat gugup di tatap begitu intens oleh Zergan.

Zergan melihat itu tak mampu menahan tawa. "Kalo khawatir bilang aja, justru gue seneng di khawatirin sama Lo"

'Zergan ngapain coba ngomong gitu? Apa dia gak nyadar kalo kata-katanya barusan udah bikin jantung aku berdebar.

Zella semakin menunduk, menyembunyikan wajahnya dari Zergan. Ia yakin wajahnya pasti sudah sangat memerah sekarang.