11.

138K 1.3K 11
                                    

Happy Reading 🔞

Komen ya kalau ada typo!

Zergan tengah berdiri di balkon kamar menatap kosong langit malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Zergan tengah berdiri di balkon kamar menatap kosong langit malam. Bulan malam ini bersinar begitu terang di temani taburan bintang. Angin berembus pelan membelai wajahnya yang tengah melamun. Tampak dia juga sesekali membuang nafas kasar. Sejak tadi ia tidak pernah berhenti memikirkan Zella. Mengingat kejadian di sekolah tadi saat sahabatnya berusaha untuk mendekati gadis itu entah mengapa membuatnya kesal.

Tak berapa lama, ponsel di saku celananya bergetar tanda panggilan masuk.

"Apaan?" cetus Zergan saat tahu orang yang menelepon adalah Darel.

"Wihh, santai bro, malam-malam gini bukannya keluar Lo malah ngurung diri di rumah kek anak perawan." terdengar suara cekikikan dari seberang telepon.

"Males,"

"Tumben Lo males keluar, kenapa? Ada masalah sama bokap Lo?"

"Gak ada, gue matiin."

"Tunggu bro, buru-buru amat, emang Lo lagi ngapain? Kesal banget kayaknya. Lagi nanggung ya, belum sempat keluar?"

"Bangsat!"

Darel dan yang lainnya sontak tergelak di seberang sana. Suara gelak tawa mereka membuat Zergan sedikit menjauhkan ponselnya dari telinga.

"Galak amat Lo kayak cewek pms"

"Bacot, buruan ada apaan?"

"Kalem-kalem, Lo punya masalah apa sama Bara, sampe dia nantangin Lo balapan sekarang?"

Zergan mendengus kesal. "Mau bales dendam kali karena kalah lawan gue kemarin."

"Jadi gimana nih, gue terima apa kagak?" tanya Darel.

"Gerald mana?"

"Dia ada di sini, Lo mau ngomong?"

"Gak usah, gue otw."

Zergan menutup panggilan dan memasukan kembali ponselnya ke dalam saku celana. Dia meraih jaket dan kunci motornya kemudian berjalan keluar kamar menuruni tangga, semar-semar ia mendengar suara Mama Anna yang sedang berbicara lewat telpon.

"Iya mas, kalau nggak bisa pulang jangan di paksain, dari pada kamu kenapa-napa di jalan" ujar mama Anna yang terdengar di telinga Zergan.

"Baik mas, iya.. Zergan ada di rumah. Ya sudah kamu juga hati-hati." mama Anna mematikan panggilan lalu kembali menatap layar televisi melanjutkan tontonannya.

Transmigrasi Azella [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang