Transmigrasi Azella [Revisi]

6.

Happy Reading!

...oʘo...

Mobil Alphard berwarna putih berhenti di depan Sekolah. Zella keluar dari dalam mobil lalu menghampiri Maura yang sudah menunggunya di depan gerbang.

"Pagi, Ra," sapa Zella tersenyum sambari memeluk Maura.

"Pagi juga," Maura pun membalas pelukan Zella.

"Key sama Dira udah datang?" tanya Zella.

"Gak tau, gue aja baru dateng, langsung ke kelas aja yuk." ajak Maura.

Zella mengangguk, mereka pun berjalan beriringan menuju ke kelas. Sesekali diiringi dengan candaan hingga tak sengaja pandangan Maura menangkap keberadaan Gerald bersama teman-temannya di parkiran. Tak ingin peduli, Maura kembali melanjutkan langkahnya, dia bahkan menarik tangan Zella agar berjalan lebih cepat meninggalkan tempat itu.

"Tumben Maura gak samperin Lo, bos?" tanya Alex pada Gerald. Ia sedikit heran biasanya gadis itu akan datang menyapa ketuanya, tapi yang ia lihat malah lewat begitu saja.

"Udah move on kali dari Al setelah kejadian kemarin. Siapa coba yang gak sakit hati di anggap murahan" sindir Aidan pada Gerald. Namun, ketuanya itu terlihat tidak peduli.

"Gue kalo jadi Maura juga bakal lakuin hal yang sama" Darel juga ikut-ikutan menyindir.

"Padahal Maura cantik ya, coba aja suka nya ke gue, pasti bahagia banget hidup gue, iya gak bos?" Alex sekilas melirik ke arah Gerald, ingin melihat respon dari ketuanya itu, tapi yang ia lihat Gerald hanya diam tidak terganggu sama sekali dengan ucapannya.

"Emang Maura mau sama Lo?" ledek Darel pada Alex.

"Misalnya setan, Lo paham maksud gue gak sih?" gerutu Alex.

"Gak"

"Ealah, si goblok"

"Lagian Lo halu nya ketinggian, mana mau Maura sama Lo. Dia juga milih-milih kali" ucapnya santai.

"Lah, emang napa? Gue nggak kalah ganteng kok dari Al" ucap Alex tersenyum percaya diri. Walaupun terdengar menyebalkan, namun Darel mengakui Alex memang tampan, hanya sifatnya saja yang mines.

"Biasa aja kali liatnya, suka Lo?"

"Jijik anjing!" umpat Darel, tangannya juga ikut menabok kepala Alex.

Plak

"Sakit setan! gila Lo, kalo kepala gue pecah gimana?" Alex meringis sambari mengusap bekas pukulan Darel di kepalanya.