12.

95.1K 1.2K 14
                                    

Happy Reading!

Esok harinya saat Zella terbangun ia sudah tidak menemukan keberadaan Zergan, mungkin cowok itu sudah pulang pikirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Esok harinya saat Zella terbangun ia sudah tidak menemukan keberadaan Zergan, mungkin cowok itu sudah pulang pikirnya.

Zella bangun dan bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri, hanya butuh waktu lima belas menit ia sudah siap dengan seragam sekolahnya. Setelah itu, ia mulai berjalan keluar dari kamar.

Zella tercengang mendapati Zergan sudah berdiri di depan pintu kamarnya dengan seragam sekolah yang berantakan.

"Egan, kok di sini, aku kira kamu udah pulang?"

"Aku tadi subuh udah pulang dan aku ke sini mau jemput kamu."

Zella tersenyum dan langsung memeluk lengan Zergan. Dia nggak nyangka kalau Zergan bisa bersikap semanis ini. Dan apa tadi? Dia nggak salah dengar, kan? Cowok itu bahkan mengubah panggilannya menjadi aku kamu.

"Kita langsung berangkat, ya." Zella mengangguk semangat, Zergan lalu menggandeng tangannya keluar rumah.

"Ayo, naik," titah Zergan yang sudah menyalakan mesin motornya.

"Iya."

Cowok itu mengulurkan tangannya untuk membantu Zella naik ke atas motor, kemudian menutupi rok gadis itu dengan jaketnya lalu setelah itu menarik tangan Zella  memeluk pinggangnya.

"Pegangan biar gak jatuh."

Lagi-lagi Zella di buat tersenyum dengan tingkah romantis Zergan.

"Mau langsung ke sekolah apa bolos aja?"

"Kamu mau bolos?" tanya Zella kaget.

"Kalo kamu mau ya aku gak masalah, rumah kamu juga sepi kan?" Jawab Zergan ngasal.

"Ih dasar, jangan keseringan bolos, kita udah kelas tiga bentar lagi lulus, emang kamu mau gak lulus?"

Zergan mendengus malas, dia hanya ingin mengerjai Zella, tapi siapa sangka harus mendapat ceramah dari cewek itu.

"Terus kalo papa kamu tau gimana? Emang kamu gak takut di marahin? Lagian aku gak mau ya kamu ngajakin bolos, aku pengen.."

Zergan menghela nafas berat, dia pikir sudah habis ceramahnya, ternyata masih berlanjut.

"Kalo kamu ceramah mulu yang ada kita beneran terlambat, ujung-ujungnya gak jadi ke sekolah."

Zella terkekeh kecil. "Kamu sih ngajakin yang aneh-aneh, yaudah kita berangkat sekarang."

"Aku ngajakin bolos mana bisa di bilang aneh, kalo aku ngajakin ngewe baru aneh," balas Zergan santai.

Transmigrasi Azella [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang