31. Kelompok Praktikum

147 4 2
                                    

Happy reading


Guru biologi datang dengan selembar kertas, ia memberikan pada Sagara selaku ketua kelas.

"Diskusikan saja kalian masuk lab kapan, yang penting laporannya dikumpul Minggu depan! Untuk kelompok sudah saya bagikan, Sagara ini nama-nama siswa kelas ini. Beritahu teman-teman mu untuk kelompoknya." ucap Pak Mahlil sebelum meninggalkan kelas.

Raut wajah Bila sudah tidak bisa dijabarkan, bahkan Ayyara yang biasanya berwajah dingin dan datar mengernyit bingung melihat ekspresi yang ditunjukkan sahabat disampingnya. Sejak pembagian kelompok tadi, ya sejak itu senyum paksa terlihat ketika namanya disebut.

"Kita kapan?" tanya Kenzo pada Rafa.

"Enak banget kalian ada Rafa, Zayyan, Ayyara sama Kenzo." protes Althaf tak terima. Mengapa diantara banyaknya siswa dan teman-temannya, mengapa? Mengapa harus dia yang dipisahkan dan berbeda kelompok dengan inti Agroves sendiri.

"Lo terlalu goblok untuk gabung sama kami," ujar Zidan pedas.

"Masuk lab nya barengan aja, yang penting kerjasama kelompoknya ada."

Zayyan dan Rafa mengangguk setuju dengan saran Kevin.

"Besok, besok kita langsung ke lab!"

"Iya, besok pas olahraga aja gimana?" usul Kenzo ikut bersuara.

"Kalian aja, gue gak mau bolos." seru salah satu cewek cantik yang merupakan sepasang sahabat cewek diantara mereka dengan cepat.

"Gak bakal bolos, kita izin." sahut Zayyan. Bolos? Hei, ada ketua OSIS diantara member kelompokmu jika kamu lupa?

"Gue izin gak ikut lab kalo gitu," sambung Ayyara lagi membuat Bila ikut bersuara.

"Ay suka voli."

"Oke," final Rafa.

"Bagi tugas aja. Kasian sepupu gue, nanti hilang populasi cegil Voli. Arghh..." Tanpa perasaan, Ayyara menendang tulang kering Ata membuat cowok itu meringis sambil mengelus kaki kirinya dimana bekas Ayyara tendang.

Tak hanya Ata yang meringis, yang melihat kejadian itu pun meringis ngilu, menatap kasihan korban.

"Sadis," kata Devan berdiri bersandar dipintu kelas Inti. Ia turut prihatin melihat Ata.

"Tanggung jawab Ay, tulang gue kering gue bengkok." sungut Ata.

"Mampus!" Setelah mengucapkan itu, Ayyara menarik tangan Bila untuk keluar kelas bersama.

*****
Hari yang dimaksud pun tiba, dua kelompok yang memang sudah berniat masuk lab hari ini berkumpul di depan ruangan tersebut. Tidak lengkap, ada dua orang yang tidak ada diantara mereka.

"Salsabila Angelista, mana?" tanya Kevin menyebut nama lengkap salah satu anggota kelompoknya.

"Telat," Zayyan hanya membantu jawab.

"Sorry gue telat." Bila dengan keringat yang mengalir di dahinya dan nafas yang masih belum teratur karena berlari cepat menuju tempat itu.

Zidan membagikan baju khusus laboratorium untuk dikenakan. "Ayo!" ajaknya.

Dua kelompok itu berpencar menjadi satu-satu. Bila mengekori kemanapun Kevin, Zidan dan Ata pergi.

Marga AlvarezkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang