Kembali Ber ulah

794 25 3
                                    

Happy reading!

*********

Sudah terhitung selama seminggu belakangan ini lima gadis cantik ini tidak melanggar aturan apapun di SMA Pelita Jaya, sangat tidak memungkin mereka tidak membuat masalah. Tapi, semenjak Rezka memberikan ancaman kepada putrinya, mungkin semenjak itulah kelima gadis ini berusaha untuk tidak membuat masalah yang akan berakhir di ruang bk.

Diva adalah salah satu inti Dandelion yang sangat bar-bar. Alasannya supaya keliatan keren dimata cogan. Namun berbanding terbalik dengan Ayyara, ia menutupi semua masa lalunya dengan bersikap dingin. Menjauhkan diri dari namanya cowok, kecuali dengan keluarga dan Inti gengnya. Karena itu membuatnya ingat kembali pada kejadian tahun lalu.

Sedangkan Zia, gadis dingin, cuek dan bodo amat terhadap lingkungan sekitar. Tapi tidak berlaku untuk para sahabatnya. Aca, gadis kalem, polos, humoris tapi sayangnya fuckgirl.

Menurut Diva "Sekolah tanpa kasus, tidak ada cerita untuk lulus."

"Girls, kita telat lagi nih!" ucap Diva tanpa beban pada kedua temannya.

"Ya mau gimana? Manjat aja lagi!" ajak Ayyara santai.

"Yaudah kalo nanti udah manjat kita langsung ke kantin ya? Laper gue nih! Gak peduli siswa dengan notes baru seminggu masuk. Biar keliatan keren gitu!" lanjut Diva.

"Halusinasi tanpa aksi itu omong kosong." balas Ayyara.

"Mari kita buktikan!" ajak Bila sambil terkekeh kecil mendengar ucapan Keyra.

"Gass lah, nungggu apa lagi?" Bila, gadis itu paling bersemangat dalam pelanggaran aturan sekolah.

"Anjir tinggi amat nih tembok," Diva mendengus kecewa melihat tembok yang menjulang tinggi dihadapannya.

"Kayak gak pernah manjat aja lo!" Zia memutar matanya jengah.

*********

Setelah masuk lewat belakang, mereka berjalan menelusuri koridor untuk ke kelas. Awalnya Diva mengajak keempat temannya untuk ke kantin, setelah itu bolos. Semua menyetujui ajakan Diva, tapi tidak dengan Ayyara. Gadis itu menolak untuk bolos, dengan alasan sesekali belajar biar pinter, begitulah kira kira alasannya yang membuat teman temannya harus membatalkan niat bolosnya.

"Yakin nih kita mau belajar? Gak sekalian bolos aja?" timpal Diva.

Sejak tadi Diva tak henti hentinya merayu temannya untuk bolos bersama, spontan mendapat tatapan mematikan dari Buk Airin. Buk Airin adalah guru pelajaran Fisika. Mereka berpaspasan dengan buk Airin di ambang pintu.

"Aelah buk, saya kan cuma bercanda. Matanya kagak usah begitu juga buk. Ntar mata ibuk keluar lho! karena sering liatin saya begitu. Saya tahu kok buk secara kan saya cantik tapi cara ibuk liatinnya itu salah buk. Seharusnya dengan tatapan kagum, berbinar gitu buk!" balas Diva menyengir tidak jelas.

Ayyara yang tak ingin melihat aksi buk Airin selanjutnya pun melanjutkan langkahnya kedalam kelas tanpa mempedulikan ocehan buk Airin kepada dua curut alaynya itu. Diikuti oleh Zia dan Bila dibelakangnya.

"Pd amat lo!" ketus Zia.

"Masuk!" suruh buk Airin pada Diva dan Aca sambil menunjuk kedalam kelas.

"Tanpa ibu suruh juga saya masuk kok buk." monolog Aca.

Setelah semua siswa masuk Buk Airin langsung melanjutkan materi yang lalu. "Ay beneran nih kagak bolos? Udah dari jam pelajaran bahasa asing lho kita masuk. Mending bolos aja yuk!" timpal Aca duduk disamping Ayyara.

Marga AlvarezkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang