Bagian 2

1.9K 171 5
                                    

Anak sialan!

Kenapa tidak mendapat Juara satu Huh? kau ingin mommy bunuh?

Bisa kau menghilang dari hidupku? aku muak melihatmu

Aku sangat-sangat menyesal melahirkan beban seperti mu

Hidupku menjadi Sial setiap bersamamu Lisa

Mommy maafkan Lisa

Mommy lisa kesakitan, tolong lisa

mommy jangan tinggalkan Lisa, disini gelap dan menyeramkan, Lisa takut

"hentikan" Pekik jennie

Jennie terbangun dari tidurnya, nafasnya memburu "apa itu tadi?" Gumamnya

Jennie menyatukan alisnya dia mengingat sesuatu "tunggu? bukannya aku sudah meninggal?"

Jennie menatap sekitarnya "apa aku menjadi arwah gentayangan di mansion ku  karna sudah menyakiti putriku sendiri?"

Jennie langsung melihat ke sulur badannya, apa dia baik-baik saja atau tidak

"aku baik-baik saja? jadi tadi mimpi? kenapa seram sekali Lisa membunuhku"

Mata Jennie tak sengaja melihat ponselnya dia langsung menyambarnya dan membukanya

"WHAT!? 2019? apa ini semua, astaga aku tak mengerti semua ini"

Jennie menjatuhkan ponselnya, dia memegangi kepalanya sambil menggelengkannya

" Aku kembali ke masa lalu? 2019? ini mimpi pasti mimpi"

7 tahun sebelum Jennie di bunuh oleh anaknya sendiri

plak

" aduh sakit" ucap Jennie sambil mengusap pipinya yang barusan dia tampar

" Miss Jennie"  Panggil Maid memanggil namanya di luar kamar

Jennie turun ranjang dia melangkahkan kakinya ke pintu kamarnya, namun semuanya terhenti saat mata Jennie tak sengaja menatap Piala yang hancur di lantainya, disana juga Jennie melihat ikat pinggang

"Miss Jennie" Panggilnya kembali

"ah....iya tunggu sebentar"

Jennie segera membukanya " ada apa?"

"nona lisa badannya sangat panas, apa perlu kita membawanya ke rumah sakit?"

Jennie terdiam sejenak dia masih mencoba mengingat-ingat kenapa ikat pinggang dan piala berserakan di kamarnya, beberapa detik kemudian Jennie mengingatnya

"Dimana Lisa?"

"Di kamar Miss Jennie, nona__"

Belum sempat Maid selesai, Jennie langsung berlari ke kamar Lisa dia membuka langsung pintunya

Clak

Mata Lisa langsung menatap Jennie dia menekuk kakinya saat Jennie mendekati nya, mata Lisa menyorot kan ketakutan yang besar pada Jennie
"Lisa?"

Lisa menggelengkan kepalanya dia menangis

"Lisa tidak melakukannya mommy, maafkan Lisa, Lisa akan memperbaikinya. Tolong jangan sakiti Lisa" Lirih Lisa

Hati Jennie merasa sakit mendengar nya, bagaimana bisa dia menyakiti anak selucu Lisa. Jennie menatap Lisa dengan sendu Jennie menggerakkan tangannya perlahan sedangkan Lisa dia memejamkan matanya air matanya menetes, bibirnya bergetar

"Maaf kan Lisa, Lisa akan memperbaikinya. Tolong ampuni Lisa mommy"

Jennie menggigit bibirnya, dia merasa sangat bodoh karena dia menyia-nyiakan anak seperti Lisa

Lisa membuka matanya saat Jennie mengusap kepalanya, itu pertama kalinya pada Lisa

"Lisa sakit?"

Lisa mengangguk "sakit" Liriknya tanpa melihat Jennie

"Mommy antar ke rumah sakit ya?"

Lisa menggelengkan kepalanya "mommy akan membuang Lisa kembali kan? Lisa.... Tak mau Lisa ingin disini dengan mommy"

"Apa mommy pernah membuang Lisa?"

Lisa mengangguk "Lisa ingin disini dengan mommy jangan buang Lisa kembali, walau mommy menyakiti Lisa jangan pernah membuang Lisa"

Lisa mencengkram erat selimutnya

"Lisa minta maaf Mommy, tolong jangan sakiti Lisa, ini perih"

Apa aku seburuk ini menjadi seorang ibu baginya batin Jennie

"Mommy panggilkan dokter ne? Biar Lisa di obati"

Lisa perlahan mengangguk, Jennie segera menelfon dokter untuk ke rumahnya setelah itu Jennie menatap kanya kembali, dia mengingat perilaku buruknya pada Lisa, dia bertekat akan merubah nasib nya dan putrinya di masa lalu dan masa depan

"Tunggu sebentar lagi"

Lisa mengangguk pelan

Jennie memandangi wajah Lisa dia perlahan duduk di depannya, tangannya mengusap kembali kepala Lisa sedangkan Lisa terkejut dengan tangan Jennie

"Boleh mommy memeluk Lisa?"

Lisa kembali mengangguk dengan Lembut Jennie memeluk Lisa sementara Lisa dia memejamkan matanya dia tersenyum manis 6 tahun dia hidup baru sekarang dia merasakan hangatnya tubuh Jennie

"Miss Jennie dokter sudah disini"

Jennie melepaskan pelukannya dia berdiri mempersilahkan dokter memeriksa tubuhnya

"Apa nona sering mendapatkan pukulan? Tulang kaki nona Lisa bergeser sedikit dan seluruh badan nona terdapat luka lebam"

Lisa hanya terdiam saja mendengar nya

"Apa bisa di obati sekarang dokter?"

"Maaf Miss Jennie, saya tidak mempunyai alat operasi, saya bisa mengobatinya jika kita membawa nona Lisa ke rumah sakit"

Jennie mengangguk

"Lisa mau ne? Ke rumah sakit"

Lisa mengangguk "ne"

Jennie tersenyum mendengar nya

"Saya akan mempersiapkannya"

Dokter mengangguk "baik, saya akan menunggunya"

Jennie mengangguk, dokter meninggalkan ruangan segera Jennie menutup pintunya karena dia akan mengganti baju putrinya

"Mommy" Panggil lirih Lisa

"Ne?"

"Maaf" Ucapnya menunduk

Jennie menggelengkan kepalanya dia menghampiri Lisa dengan pakaian di tangannya

"Mommy yang minta maaf, sayang"

Mendengar nada Lembut Jennie yang selama ini dia dambakan membuatnya menangis

"Lisa, ingin mommy"

Tangan Jennie terulur memegang dagu Lisa untuk menatapnya

"Mommy untuk Lisa hanya milik Lisa" Balas Jennie lembut

Lisa menangis sangat keras, dia memeluk Jennie erat

"Jangan berubah tetap seperti ini mommy"

Jennie merasakan basah pada pakaiannya dia mengabaikannya, dia memeluk Lisa dan mengusap kepalanya

"Maafkan mommy ne"

Lisa mengangguk mantap "ne"

Lisa melepaskan pelukannya dia menatap Jennie "mommy tidak terbentur kan?"















Jadi yang belum mengerti sebenarnya Jennie ini meninggal di bunuh Lisa tapi Jennie balik ke masa lalu dan bertekat merubah semuanya



Future's Gonna Be okay (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang