Sore hari menjelang malam hari di mansion Jennie terlihat sangat ramai, Teman-teman Lisa berkunjung ke sana mereka melakukan persiapannyaSesuai permintaan putrinya Jennie dengan sabar mengajari mereka, mereka anak yang pandai dan aktif bertanya membuat Jennie merasa senang berada di tengah-tengah mereka
Selesai menjelaskan Jennie memberi latihan soal pada mereka, soal matematika dengan jawaban yang berbeda jadi mereka tidak bisa mencontek satu sama lain
Jennie duduk di sofa memperhatikan mereka terutama putrinya, mereka mengerjakannya dengan serius sesekali bercanda
"Auntie sudah" Ucap Mina
Mina memberi bukunya untuk Jennie periksa
"Mina jika kamu menggunakan cara seperti ini, ini memakan waktu lama"
Jennie mulai memberi rumus baru pada anak itu, rumus singkat dan mudah di mengerti
"Bagaimana? Lebih cepat ini kan?"
Mina mengangguk "Mina tidak tahu jika ada rumus ini"
"Auntie kasih latihan lagi ya?"
"Ne auntie tapi jangan sulit-sulit"
"Tidak ini mudah, nah sudah"
Mina mengerjakannya kembali
"Mommy periksa punya Lisa"
"Kemari"
Lisa berdiri di samping Jennie, Jennie menariknya untuk duduk di pangkuannya, Jennie mengoreksi sambil memeluk anaknya dari belakang
"Lihat sayang, baby salahnya seperti biasanya"
"Baby tidak bisa" Lesu Lisa
"Bisa, mommy jelaskan lagi pelan-pelan"
Jennie menjelaskan nya kembali sesekali matanya melirik Lisa
"Faham by?"
Lisa mengangguk "baby bingung yang ini" Tunjuk Lisa
"Oh ini, ini dapatnya dari sini, mereka di kalikan lalu di taruh disini dan hasilnya ini"
Lisa terdiam melihat kertasnya otaknya berfikir lalu dia mengangguk
"Ada lagi yang baby belum mengerti?"
Lisa menggeleng "tidak mom semuanya jelas, terimakasih"
"Sama-sama, mommy kasih latihan lagi ya sampai baby bisa"
"Ne mommy"
Jennie menulis beberapa angka di buku latihan Lisa
"Nah sudah, kerjakan dengan teliti dan jangan ragu-ragu"
Lisa mengangguk, Jennie mencium kedua pipi putrinya
"Baby bisa jangan menyerah" Bisiknya
Lisa tersenyum "thank you, mommy"
Beberapa menit kemudian mereka selesai, kini mereka menyegarkan kembali otak mereka dengan bermain bersama, Liam dan bambam bermain ps sedangkan Lisa dan Mina sedang bermain dokter-dokterran
"Yang mana yang sakit"
Lisa menunjukkan lututnya, Mina berjongkok untuk melihatnya, Mina menggunakan palu mainan untuk mengetuk lutut Lisa
"Ini harus di oprasi ini"
"Wae dok? Saya hanya jatuh tadi"
Mina menggelengkan kepalanya "tidak bisa tidak bisa, ini gawat ini harus di oprasi"
"Liam-ah, kau harus mengalah dengan ku jika tidak aku akan memakan bekalmu besok"
"Wae!? Jika kau memakan bekalku aku makan apa nanti?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Future's Gonna Be okay (END)
Teen FictionDi masa depan, Jennie kim di bunuh oleh putri semata wayangnya karena perbuatan nya dulu waktu dia masih kecil. Jennie di beri kehidupan lagi, dia kembali ke masa lalunya untuk mengubah takdirnya dan takdir putrinya