Di dalam mansion seorang laki-laki dewasa tengah memeluk seorang anak perempuan, itu adalah Lim dan Lisa.Sejak di bandara entah kenapa Lisa selalu menempel pada Lim dan Liam pun tak keberatan dia juga ikut menempel pada Jennie
Jennie menemani Liam untuk tidur di kamar tamu, dia membaringkan dirinya menghadap Liam, Jennie memperhatikan wajah Liam setelah di rasa Liam tertidur pulas Jennie keluar dari kamar
Di lantai dua dia melihat Lim yang bersandar sambil mengusap kepala Lisa, Lisa tertidur di pangkuan Lim dia memeluk leher Lim, Jennie menghampiri mereka
"Lim, apa sudah tertidur?"
Lim sedikit terkejut dia mengangguk "ne, lumayan lama"
Jennie mengambil ahli Lisa secara perlahan
"Aku akan menidurkan nya di kamar, apa kau mengantuk?"
"Tidak juga, aku ingin bicara dengan mu disini"
"Ne tunggu sebentar"
Lim memainkan ponselnya sebentar sambil menunggu Jennie. Jennie membaringkan Lisa dengan Lembut lalu dia menarik selimut tebalnya menutupi semua badan Lisa
Jennie mengusap pipi putrinya "jangan lagi nak, mommy takut kehilangan baby"
Jennie menunduk mencium kedua pipinya lalu dia pergi menemui Lim
"Lim"
Lim menoleh dia segera menyimpan ponselnya
"Soal Lisa, putriku kenapa?"
Lim menghembuskan nafasnya "Lisa tidak bernafas saking takutnya"
"Maksudnya?"
"Paniknya kambuh dan dia merasa terancam sehingga dia sulit bernafas"
"Aku sangat takut dia meninggalkanku, wajahnya masih teringat dalam ingatanku"
"Mungkin jika Kino tak segera membawanya dia akan...."
Jennie menggeleng "tidak tidak tidak Lim, jangan berkata seperti itu aku tidak suka"
"Maaf, aku tak bermaksud"
"Tadi Liam berkata bahwa gadis itu menyebut Lisa buta dan bisu, katanya Liam Lisa tak sengaja menabrak dan menumpahkan kopinya, Liam sudah beberapa kali minta maaf tapi dia terlihat tak peduli"
Lim mengangguk "Kino juga berkata yang sama, kemungkinan besar Lisa akan menjadi lebih waspada dan lebih sering meminta maaf walaupun dia tidak salah"
Jennie menyenderkan kepalanya di sofa "ini salahku, jika aku__"
"Sudah jangan bahas hal itu, yang terpenting sekarang ialah bagaimana kau membahagiakan nya"
Jennie mengangguk "itu benar aku akan berusaha"
Beberapa detik terdiam Jennie teringat sesuatu
"Aku minta maaf"
"Kenapa?"
"Lisa memanggilmu daddy tadi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Future's Gonna Be okay (END)
Teen FictionDi masa depan, Jennie kim di bunuh oleh putri semata wayangnya karena perbuatan nya dulu waktu dia masih kecil. Jennie di beri kehidupan lagi, dia kembali ke masa lalunya untuk mengubah takdirnya dan takdir putrinya