Bab 7

2.1K 136 1
                                    

"apaan sih?! ga lucu, gw capekk Fen gw butuh istirahaattt" geram Gracia

"hahaha, iya maap.. yaudah sana, lo bilang sama cwo lo kalo lagi cape, langsung minta pulang aja, gw juga mau pulang nih lagi di jalan, habis main dari apart nya Shani, dah ya gw matiin, bye!"

tut

saran Feni sekaligus memutuskan panggilan sepihak

"Shani?" batin Gracia, ia langsung menepis pikirannya lalu bergegas untuk kembali menuju ke meja makan nya tadi

sesampainya Gracia di meja makan, ia duduk di depan Henri kekasihnya, Henri yang sedang memainkan ponselnya pun dengan cepat meletakkan ponselnya diatas meja, melipat tangannya, menatap penuh pada Gracia sang pujaan hati

Gracia merasakan sesuatu yang aneh di hatinya saat Henri melakukan itu, bukankah Henri memang selalu seperti itu selama bersamanya?

"kek Shani" ucap Gracia tanpa sadar dengan suara yang sangat kecil bahkan hampir seperti bisikan

"gimana?" tanya Henri mengerutkan keningnya karena tidak mendengar apa yang diucapkan Gracia

Gracia tersentak, ia tersadar dari lamunannya sekarang, dengan cepat Gracia penepis pikirannya jauh-jauh

"a-aku cape, b-boleh ga kalo kita.. pulang sekarang aja?" tanya Gracia berhati-hati

mendengar itu Henri merasa sedikit kecewa tapi ia tidak boleh egois mengingat kekasihnya memang sama sekali tidak ada istirahat setelah ia menjemputnya tadi

"mau istirahat di apart aku?" tanya Henri, bukan apa-apa, hanya saja dirinya memang sangat-sangat merindukan Gracia nya, rasanya ia ingin menghabiskan waktu seharian ini bersama gadis kesayangannya, bahkan ia sudah menunda semua jadwal meeting di kantor hanya untuk kekasihnya

Gracia menunduk dan menggeleng lemah

"aku mau pulang ke rumah" jawab Gracia pasrah

kalaupun Henri tetap mengajaknya untuk beristirahat di apartemen miliknya, maka mau tidak mau Gracia akan menerimanya, jujur saja Gracia merasa sedikit tidak enak karena sudah banyak menolak permintaan Henri hari ini, termasuk kencan makan malam sekarang

"kangen ayah bunda ya?" tanya Henri dengan senyum miris, Henri berusaha tetap sabar untuk menghadapi gadisnya, Gracia benar-benar menguji kesabarannya

mendengar itu Gracia dengan cepat menatap Henri dengan mata yang berbinar, mengangguk semangat, menunjukkan jika dirinya memang sedang merindukan orang tuanya

Henri yang melihat itu pun pasrah, baiklah jika itu yang dapat membuat Gracia bahagia sekarang, maka Henri akan berusaha untuk melakukan apapun demi kebahagiaan kekasihnya

✧⁠✧⁠✧

"LO HUTANG CERITA SAMA KITA" kata Desy dan Jinan bersamaan

"yaa" jawab Shani sambil membereskan sisa-sisa camilan dan sampah-sampah yang berserakan di ruang tengah

"Shan serius laahhh.. masa lo gamau bagi cerita sama kita berdua sih?" desak Jinan memelas yang disusul oleh Desy

"bantu beresin ini dulu" Shani

"SIAP KOMANDAN" Desy dan Jinan

✧⁠✧⁠✧

23.45

hari sudah malam, kini ketiganya sedang berdiri di pembatas balkon kamar Shani, menikmati dinginnya angin malan yang berhembus sambil sesekali menyeruput minuman hangat milik masing-masing

Only You - GreShan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang