Bab 28

2.3K 198 14
                                    

05.39

udara pagi terasa begitu dingin, terlihat dari beberapa ranting dan daun pepohonan yang basah, sepertinya hujan turun saat mereka tengah tidur tadi malam

seorang wanita yang sudah sejak tadi bangun dari tidur nya kini sedang duduk di kursi yang ada di balkon, menikmati sejuknya udara pagi dengan segelas kopi hitam yang sudah tersisa setengah, melihat beberapa anak kecil berlarian di pagi hari minggu ini tentu membuat dirinya teringat masa kecil nya yang indah

kenangan-kenangan yang terukir indah dalam ingatannya bersama kembarannya tak akan pernah ia lupakan. bagaimanapun, mereka tetaplah saudara, mereka tetaplah saling berteman, dan mereka tetaplah saling menyayangi semasa kecil, tapi kini semua sudah berubah..

"lo dah ngasi gw trauma yang dalem banget Henri, tapi gw akan selalu maafin lo" gumamnya seorang diri, tak terasa ujung matanya mengeluarkan air mata membuatnya cepat-cepat menghapus jejak air matanya

dengan cepat Shani menepis semua ingatan-ingatan buruknya, ia harus mencari pengalihan agar tidak memikirkan masa lalu buruknya itu. kini Shani melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam kamar dan bersiap untuk mandi tanpa ingin menggangu kekasihnya yang masih betah di alam mimpi. terdengar rajin jika harus mandi pagi di hari libur, tapi untuk Shani itu adalah hal yang sangat biasa apalagi hari ini adalah hari meeting besar yang ia tunggu-tunggu

Shani mulai membuka lemari untuk memilih pakaian rumahan mana yang akan ia pakai hari ini, dan pilihannya jatuh pada kaos oblong coklat dan hotpants hitam, saat ia ingin mengambil hotpants nya tiba-tiba sebuah paper bag berukuran sedang jatuh ke lantai

ternyata ini paperbag yang sengaja ia bawa dari Jogja, dirinya benar-benar tak membiarkan paperbag ini jauh dari dirinya saat perjalanan menuju Jakarta saat itu, hingga sampai di rumah Gracia ia pun menyimpannya di lemari ini

"ck, gw lupa ngasi ini ke Gracia" Shani berdecak kesal pada dirinya sendiri, bisa-bisanya ia melupakan ini?

baiklah, ia akan memberikan ini pada Gracia hari ini juga, kalau bisa tepat saat kekasihnya itu terbangun nanti. kini Shani mulai melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kamar mandi dan siap melakukan ritual mandinya yang lama pada pagi yang santai ini

06.44

semerbak aroma floral menyeruak dari kamar mandi saat Shani usai dari mandinya, ia mendapati Gracia yang tengah bersandar di headboard kasur dengan kondisi rambut yang sedikit acak dan mata yang terlihat dipaksakan untuk terbuka, usaha yang baik untuk bangun di pagi hari yang libur seperti ini.

"pagii Ci Shaaniii hoaammm" sapa Gracia dengan lambaian tangannya yang lemah ditambah dengan senyuman khas bangun tidur nya membuat Shani gemas,  ingin sekali ia menggigiti pipi kekasihnya ini

"Ci Shani?" batin Shani yang sadar dengan panggilan Gracia barusan

"pagi jugaa Gee, tumben bangun pagi?" tanya Shani, sebab tidak biasa Gracia bangun di jam seperti ini, biasanya Gracia akan bangun paling cepat pada jam setengah 8 pagi

"ituuhhh, aanu.. tadiii Mumuchang nelpoonnn" jawab Gracia dengan suara lemas nya, jujur saja ia sedang berjuang untuk benar-benar sadar dari tidurnya, ditambah lagi dengan rasa malas untuk bangun pagi yang mendominasi membuat Gracia bertambah sulit untuk berjuang kali ini

"Mumuchang? maksudnya Muthe??" tanya Shani untuk memperjelas maksud Gracia, sambil merapihkan helaian rambut Gracia yang berantakan dan sedikit menghalangi wajah cantik kekasihnya ini

"huum" jawab Gracia mengangguk pelan dan mulai menutup matanya untuk kembali ke alam mimpi

"Muthe tadi telpon, terus? ngomong apa dia?" sengaja Shani menanyai Gracia, padahal dirinya tau jika gadisnya ini sudah tak lagi sanggup untuk berbicara

Only You - GreShan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang