Bab 22

2.9K 173 1
                                    

"trust me Gee.. gw bakal jelasin kalo udah lo cerita semuanya" ucap Shani meyakinkan Gracia, mengusap lembut tangan yang masih ia genggam dengan erat

Gracia pun menceritakan semuanya kepada Shani, Shani setia mendengarkan semua cerita Gracia sampai saat ia mendengar kalimat Gracia yang begitu tidak nyaman di dengarnya

"pas aku buka pintunya, ternyata dia lagi berhubungan badan gitu sama cwe lain yang aku ga kenal" ucap Gracia yang membuat Shani mengerutkan keningnya

"Berhubungan badan?" batin Shani yang mulai teralihkan sementara Gracia terus melanjutkan ceritanya

sekelebat bayangan saat Gracia berkata jika dirinya tidak pernah melakukan apapun saat bersama Henri bahkan selalu menolak pun muncul di kepala Shani

dan kini bayangan itu bersambung pada saat dimana Gracia yang mencium dirinya dengan sangat tiba-tiba tadi membuat Shani terkekeh kecil, hal itu tak lepas dari pandangan Gracia walaupun ia sedang sibuk menceritakan semuanya pada Shani

"kok ketawa? ada yang lucu?" tanya Gracia terheran yang dijawab gelengan kepala oleh Shani

"serius gapernah ngapain²in sama Henri?" tanya Shani pada Gracia sambil menyipitkan matanya

Gracia menggeleng cepat

"ga ga aku ga pernah ngapa²in sama dia, tapi.. kok kamu tau sama Hen-"

"kalo gapernah ngapa²in, kok jago banget sih cium akunya?" tanya Shani dengan suara yang memberat dan ibu jarinya yang sudah mengusap lembut dan sedikit menekan bibir bawah Gracia

mendengar itu, Gracia hanya diam membeku, menantikan apa yang dilakukan oleh Shani selanjutnya. Shani memejamkan matanya, perlahan wajahnya mendekati wajah Gracia, kini hembusan nafas Shani dapat terasa di wajah Gracia, ia pun juga ikut menutup matanya, perlahan Shani mencium bibir Gracia.

kini bibir keduanya bertemu, Shani mulai melumat lembut bibir atas dan bawah Gracia secara bergantian, bibirnya manis sekali itulah yang Shani rasakan sekarang

decakan demi decakan terdengar berisik mengisi kamar ini. Shani memegang tengkuk Gracia, memperdalam ciuman mereka. membuat nafas Gracia memburu, tanpa sadar ia mengalungkan kedua tangannya di leher Shani.

perlahan Shani mendorong tubuh Gracia agar dapat berbaring dengan posisi nyaman di atas kasur, kemudian jemarinya mengusap-usap leher Gracia, seolah itu adalah target selanjutnya. dan benar saja, ciuman Shani kini turun ke leher jenjang Gracia, ia mengecup-kecup singkat hingga jalan buntu menghentikan kecupannya karena tertutup baju.

Shani membuka satu persatu kancing piyama Gracia hingga terlihat kedua payudara milik Gracia yang masih terbungkus oleh bra berwarna hitam, kembali Shani mengecup-kecup dada Gracia juga menghisap dada Gracia hingga meninggalkan bekas kemerahan, tangannya meraba-raba punggung Gracia

Gracia yang paham pun mengangkat sedikit tubuhnya agar mempermudah Shani untuk melepaskan pengait bra miliknya, dengan mudah Shani melepaskan bra milik Gracia tanpa menghentikan ciumannya pada tubuh Gracia, kemudian ia melemparkan bra itu dengan asal, Gracia sudah half-naked sekarang

kini Shani benar-benar dapat melihat kedua payudara milik Gracia, tidak terlalu besar namun pas digenggaman tangan Shani, Shani menatap tubuh Gracia dengan kagum, Gracia yang merasa Shani melihat tubuhnya seperti itu pun menutup payudaranya dengan tangan

"ngeliatinnya jangan gitu, aku malu" ucap Gracia dengan wajah yang memerah

Shani yang mendengar itu pun terkekeh, lalu memindahkan kedua tangan Gracia agar tidak menutupi payudaranya, dengan cepat Shani pun mengulum payudara Gracia dengan tangan yang meremas payudara sebelahnya

Only You - GreShan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang