Bab 24

2.7K 180 6
                                    

✧⁠✧⁠✧

"gimana kalo kita main ke rumah Gracia?" ajak Feni pada Jinan dan Desy karena sedari tadi Feni merasa bosan karena Jinan dan Desy sibuk bermain game bersama

"aelah, disana sepi pada sibuk sendiri-sendiri, ya ga Des?" jawab Jinan masih fokus dengan game nya

"ya terus apa bedanya lo pada pindah tempat kesini?" tanya Feni yang hanya dijawab gedikan baju oleh Jinan

"gw ga ngerasa mereka sibuk sendiri-sendiri sih" Desy tiba²

"maksudnya?" tanya Feni yang penasaran

"eum.. gw liat mereka makin hari makin deket, Gracia juga tingkahnya mulai random, dan Shani keknya fine² aja, ngeladenin malah" jawab Desy menghentikan game nya

Feni yang mendengar itu pun mengerutkan keningnya

"Gracia? mulai random? random gimana?" Feni

"yaa gitu.. kalo makan selalu minta disuapin Shani, kalo keliling komplek sore² juga gandengan tangan mulu, kalo Shani baru dateng dari luar juga Gre pasti langsung meluk shani, terakhir pas gw nyari Gre buat minjem motor waktu itu juga ternyata Gre lagi dikamar Shani dan bilang kalo dia udah disana dari kemaren malem" Desy panjang lebar

"tidur dikamar Shani maksudnya?" tanya Jinan

"mungkin" jawab Desy

mendengar cerita Desy tentang Gracia membuat Feni menyunggingkan senyumnya, untuk pertama kalinya Feni mendengar tingkah Gracia yang seperti itu, Feni merasa bahwa Gracia menyukai Shani, dan Feni rasa itu adalah kabar baik

✧⁠✧⁠✧

17.58

matahari mulai terbenam, memberikan kilauan cahaya yang begitu indah, dengan udara yang mulai dingin menerpa wajah gadis yang sedang berdiri di balkon kamarnya menggenggam pembatas balkon

"udah hari kelima, aku gasiap kalo kamu harus pergi ninggalin aku Shan" lirihnya seorang diri

rasanya ia ingin selalu bersama Shani, mengingat momen²nya bersama Shani yang begitu dekat dalam waktu singkat membuat kupu-kupu berterbangan menggelitik perutnya, inikah cinta? Gracia tidak pernah merasakan ini sebelumnya

rasa dimana setiap perkataan dan perlakuan Shani yang sederhana selalu dapat membuat dirinya senang, rasa dimanapun dirinya berada jika itu bersama Shani ia akan merasa aman dan nyaman

dan kini Gracia benar-benar merasa aman dan nyaman kala dua tangan tiba-tiba melingkar diperutnya, kepala yang bersandar pada pundak Gracia sesekali mencium dan menarik nafas dalam-dalam untuk mencium aroma tubuhnya, memeluk dirinya dari belakang

"Gee, ga kedinginan?" tanya Shani yang masih menciumi pundak Gracia, Gracia menggelengkan kepalanya

"sekarang udah ga" jawab Gracia sambil mengusap lembut kedua tangan Shani yang melingkar diperutnya

"Shan.." panggil Gracia

"hmm?" jawab Shani

"aku masih ga percaya sama apa yang udah pernah kita lakuin waktu itu, titik dimana aku ngerasa aku rela ngasi apa aja buat kamu termasuk mahkota yang udah aku jaga seumur hidup aku, asalkan kamu selalu sama aku, itu kah yang namanya cinta Shan?" tanya Gracia

Only You - GreShan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang