CHAPTER 7

1.5K 130 3
                                        

Keesokan paginya

Ara Pov

Dreet

Bunyi getaran hp yang terus memberikan notifikasi hingga mengganggu tidur nyenyak sang empu.

" Anjir bego udah jam segini lagi " Ucapku yang terbangun dan melihat jam hp yang menunjukkan setengah 8.

" Ah elah mana ada upacara" Kesal ku sambil berlari tergesa-gesa ke kamar mandi.

10 menit kemudian

" Halo ji " Ucapku saat mengangkat telfon dari Zee.

" Lo dimana anjir " Ucapnya di sebrang sana.

" 10 menit lagi gua nyampe " Ucap ku sambil memakai kaos kaki.

"Tapi upacaranya udah mau mulai bego " Kesalnya.

" Jangan mulai upacaranya sebelum gua dateng " Tegas ku yang setelahnya langsung mematikan sambungan teleponnya.

" Huft ternyata kalo ngga ada Mami di rumah susah juga ya " Ucapku sambil mengambil kunci motorku.

Ara Pov End

Di sebrang sana

Author Pov

" Udah sampe mana tuh anak ?" Ucap Oniel yang kebetulan berbaris di samping Zee dan Adel.

" Baru mau berangkat" Ucap Zee sambil memasukkan kembali hp nya ke dalam saku.

" Buset tuh anak kesiangan pasti . Terus kenapa nih upacara belum di mulai juga sih ?" Ucap Adel yang sudah merasa kepanasan.

"Upacaranya ngga bakal di mulai sebelum Ara dateng bro " Ucap Zee sambil menepuk pundak Adel.

" Njirlah serius ? Emang dia pikir nih kampus punya bokap nyokap nya apa ?" Ucap Oniel yang merasa sedikit kesal.

" Lah kan emang " Ucap Zee dan Adel bersamaan.

" Iya juga ya . Gua lupa hehe" Ucap Oniel sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Ke barisan Chika Cs

" Aduh udah panas gini kenapa belum di mulai sih ?!" Kesal Ashel yang sudah merasa kepanasan

" Yes and it feels like the skin on my face is burning " Keluh Marsha saat warna wajahnya sudah memerah karna panasnya sinar matahari pagi ini.

"Halo everyone" Sapa Ara santai kepada semua orang.

" Ahahaha siap-siap aja lu buat di hukum bocah!" Ucap salah satu siswa.

" Mang eak " Ucap Ara tengil.

" Zahra " Panggil Jinan.

" Pagi Bu Jinan " Sapa Ara sambil menyalami  Jinan.

" Siap-siap jadi tukang gosok wc dah lo haha" Ucap Gita dengan logat Inggrisnya yang khas .

"Keributan apa lagi yang mau dia buat " Ucap Chika dalam hati sambil terus memperhatikan Ara.

"Zahra silahkan masuk ke barisan teman kamu ya " Ucap Jinan lembut .

" Terimakasih Bu" Ucap Ara yang setelahnya berjalan menuju barisan teman sekelasnya.

" Lah kok ? Tapi syukurlah" Ucap Chika dalam hati yang merasa bingung sekaligus lega.

" Bye-bye Monyet " Ucap Ara mengejek Gita.

" Damn " Kesal Gita sambil mengepalkan tangannya.

5 menit kemudian

Saat upacara berlangsung dengan khidmat. Kalau tak jail maka bukan Ara Cs namanya
Di saat inilah mereka melancarkan aksinya.

Tetangga Rada Gelo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang