Keesokan paginya
Ara Pov
Dreet
Bunyi getaran hp yang terus memberikan notifikasi hingga mengganggu tidur nyenyak sang empu.
" Anjir bego udah jam segini lagi " Ucapku yang terbangun dan melihat jam hp yang menunjukkan setengah 8.
" Ah elah mana ada upacara" Kesal ku sambil berlari tergesa-gesa ke kamar mandi.
10 menit kemudian
" Halo ji " Ucapku saat mengangkat telfon dari Zee.
" Lo dimana anjir " Ucapnya di sebrang sana.
" 10 menit lagi gua nyampe " Ucap ku sambil memakai kaos kaki.
"Tapi upacaranya udah mau mulai bego " Kesalnya.
" Jangan mulai upacaranya sebelum gua dateng " Tegas ku yang setelahnya langsung mematikan sambungan teleponnya.
" Huft ternyata kalo ngga ada Mami di rumah susah juga ya " Ucapku sambil mengambil kunci motorku.
Ara Pov End
Di sebrang sana
Author Pov
" Udah sampe mana tuh anak ?" Ucap Oniel yang kebetulan berbaris di samping Zee dan Adel.
" Baru mau berangkat" Ucap Zee sambil memasukkan kembali hp nya ke dalam saku.
" Buset tuh anak kesiangan pasti . Terus kenapa nih upacara belum di mulai juga sih ?" Ucap Adel yang sudah merasa kepanasan.
"Upacaranya ngga bakal di mulai sebelum Ara dateng bro " Ucap Zee sambil menepuk pundak Adel.
" Njirlah serius ? Emang dia pikir nih kampus punya bokap nyokap nya apa ?" Ucap Oniel yang merasa sedikit kesal.
" Lah kan emang " Ucap Zee dan Adel bersamaan.
" Iya juga ya . Gua lupa hehe" Ucap Oniel sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Ke barisan Chika Cs
" Aduh udah panas gini kenapa belum di mulai sih ?!" Kesal Ashel yang sudah merasa kepanasan
" Yes and it feels like the skin on my face is burning " Keluh Marsha saat warna wajahnya sudah memerah karna panasnya sinar matahari pagi ini.
"Halo everyone" Sapa Ara santai kepada semua orang.
" Ahahaha siap-siap aja lu buat di hukum bocah!" Ucap salah satu siswa.
" Mang eak " Ucap Ara tengil.
" Zahra " Panggil Jinan.
" Pagi Bu Jinan " Sapa Ara sambil menyalami Jinan.
" Siap-siap jadi tukang gosok wc dah lo haha" Ucap Gita dengan logat Inggrisnya yang khas .
"Keributan apa lagi yang mau dia buat " Ucap Chika dalam hati sambil terus memperhatikan Ara.
"Zahra silahkan masuk ke barisan teman kamu ya " Ucap Jinan lembut .
" Terimakasih Bu" Ucap Ara yang setelahnya berjalan menuju barisan teman sekelasnya.
" Lah kok ? Tapi syukurlah" Ucap Chika dalam hati yang merasa bingung sekaligus lega.
" Bye-bye Monyet " Ucap Ara mengejek Gita.
" Damn " Kesal Gita sambil mengepalkan tangannya.
5 menit kemudian
Saat upacara berlangsung dengan khidmat. Kalau tak jail maka bukan Ara Cs namanya
Di saat inilah mereka melancarkan aksinya.
