CHAPTER 20

1.2K 109 28
                                        

Author Pov

Waktu istirahat

"Kantin gas ?" Ucap Zee kepada Ara Cs.

" Skuy lah " Ucap Ara sambil meregangkan otot-ototnya.

"Ay-"

" Kalian duluan aja " Ucap Ashel sambil menahan lengan Adel.

" Ah oke . Yok " Ucap Marsha yang kemudian berjalan keluar bersama yang lainnya.

"Del lo- "

" To the point aja lo ada perlu apa ?" Ucap Adel cuek.

"Del lo kenapa sih ?" Kesal Ashel kepada Adel.

"Kenapa ? Lo yang kenapa ? Lagian gua biasa aja " Ucap Adel dengan wajah datarnya.

"Lo selama ini ngga pernah kayak gini Del ! " Ucap Ashel sambil menggenggam tangan Adel .

" Apaan sih ! Aneh lo !" Ucap Adel sambil melepaskan genggaman tangan Ashel.

"Aneh ? Sekarang lo malah ngatain gua aneh ?" Ucap Ashel dengan mata berkaca-kaca.

"YA TERUS MAU LO APA !" Bentak Adel dengan nada tingginya yang membuat Ashel gemetar ketakutan.

" Shel g-gua" Ucap Adel yang tak enak hati kepada Ashel .

"Gua cuma mau ngasih lo ini !" Ucap Ashel sambil meletakan obat di tangan Adel dan setelahnya langsung berlari pergi keluar kelas.

"Jadi dia yang ..."Ucap Adel saat melihat obat apa yang diberikan Ashel tadi .

"Shel maafin gua " Ucap Adel dalam hati sambil merutuki ucapannya tadi.

Skip

Sepanjang jam pelajaran setelah istirahat tadi . Baik Ashel maupun Adel , keduanya terlihat lebih diam dan terlihat murung.

Pulang kampus

"Ji " Ucap Ara kepada Zee.

" Apa ?" Ucap Zee lirih.

" Kenapa ?" Ucap Ara sambil melirik Delshel.

" Ngga tau " Ucap Zee sambil menggelengkan kepalanya.

"Guys balik yok " Ucap Zee kepada Chikara Cs.

"Kerja kelompok dulu Zee " Tegur Marsha kepada Zee.

"Ah iya hampir aja lupa . Kita duluan ya guys " Ucap Zee berpamitan kepada Chikara Cs.

" Hati-hati " Ucap Ara .

"Shel gua min-"

" Yok Ra langsung pergi aja" Ucap Ashel yang memilih pergi tanpa mendengarkan ucapan Adel .

"Gua cabut dulu " Ucap Ara sambil terus mengikuti tarikan tangan Ashel .

Di parkiran

"Nih Ra kuncinya" Ucap Ashel sambil memberikan kunci motornya kepada Ara .

"Shel maaf tapi tangan aku lagi sakit " Ucap Ara sambil menunjukkan tangannya.

"Seriusan ?! Kenapa ngga bilang ? Maaf ya aku tarik tadi tangan kamu " Ucap Ashel sambil mengusap lembut tangan Ara.

"Ngga papa kok . Lagian ngga se sakit itu " Ucap Ara dengan senyum manisnya.

"Maaf ya aku ngga tau" Lirih Ashel sambil menundukkan kepalanya.

" Aku ngga papa kok serius . Udah ya jangan minta maaf mulu " Ucap Ara sambil mengangkat dagu Ashel dan mengusap lembut wajahnya.

"Iya " Ucap Ashel bak anak kecil.

Tetangga Rada Gelo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang