Ac

1.3K 100 3
                                    


Minggu pagi hari yang cerah tepatnya dikamar pemilik gadis gummy smile.
Tampak kamar berantakan itu terlihat akibat cahaya sinar matahari yang berhasil masuk dari celah gorden putihnya.

Siapa lagi kalo bukan chika sang pemilik gummy smile.

Sepi, berantakan hanya ada suara dengkuran halus dari balik selimut, pemilik kamarnya masih saja tertidur.

Kilauan pantulan cahaya matahari itu tidak sama sekali membuatnya terganggu tetapi dia semakin nyenyak untuk memejamkan matanya.

Hingga pada akhirnya ada suara seseorang  mampu membuatnya terusik.

"kak chika" panggil seseorang dengan pelan.

"engh"  chika menggeliat dengan mata yang masih terpejam dan ingin melanjutkan tidurnya namun panggilan namanya kembali terdengar.

"kak chika bangun"

Mata chika membuka secara perlahan dan menatap orang yang berada di depannya.

Ntah kenapa suara orang tersebut membuat hatinya mendadak menghangat namun setelah beberapa saat dia terdiam dalam keadaan memandangi wajah yang begitu sempurna, dengan cepat dia tersadar lalu merubah mimik wajahnya.

"Heh lo ngapain di kamar gua hah? Keluar christy" sentaknya.

"maaf kak, tapi aku kesini cuman disuruh ayah buat bangunin kak chika"
Balasnya sambil menunduk karena takut dengan chika.

Chika memutar mata malas lalu mengeluarkan suaranya namun tidak sekasar tadi "ck udah deh, sekarang gua udah bangun, jadi lo mendingan keluar dari kamar gua" usirnya

Dia lantas mengangkat wajahnya untuk menatap chika sambil tersenyum
"iya kak, maaf ya sekali lagi"

Setelah christy keluar dari dalam kamarnya, kelihatan chika mengusap wajahnya dengan kasar.

Tidak tau apa yang sedang ia pikirkan tapi gusaran gelisahnya tercetak begitu jelas.





"pagi ayah" sapa chika yang langsung duduk di depan sean yang tengah membaca koran.

Sean langsung meletakkan majalah yang sempat di pegangnya, dia menatap chika sambil tersenyum manis.

"gimana? Kamu mau kan nerima perjodohan dengan anak temen ayah?"

Belum sempat chika menjawab sudah ada suara pecahan gelas di dekat mereka berdua.

"m-maaf ayah, aku bakalan bersihin pecahan gelasnya" ucap christy yang tidak sengaja menjatuhkan gelas yang sempat ia pegang untuk diberikan kepada chika.

Sean menatap sekilas ke arahnya lalu kembali menatap chika.
"kamu mau kan Chika?"

Tidak ada jawaban

Chika bukannya fokus kepada ucapan ayahnya melainkan dia terus memandangi wajah adik bungsunya yang kini tengah membersihkan keping pecahan gelas.

"chika kamu denger ayah nggak?"
Suara tegas sean membuatnya tersadar lalu menatap ke arah sean.

Dia menghela nafas dengan berat sambil menunjukkan senyum manisnya
"maaf tapi kali ini aku gabisa nurutin permintaan ayah"

Setelah dengan ucapan itu chika langsung pergi begitu saja tanpa mau menunggu jawab dari ayahnya.

Christy yang dari tadi menguping pembicaraan itu hanya bisa diam hingga tidak sadar tangannya mengenai pecah belahan gelas tersebut.

"aduh shh"

Mendengar ringisan christy membuat sean membuka suara "lain kali jangan suka nguping pembicaraan saya dengan anak saya. Kamu tidak sopan"

Kata-kata yang keluar dari dari mulut sean lagi dan lagi membuat hatinya sakit.
Bagaikan di tusuk seribu jarum, itulah yang christy rasakan.

Kehidupan Ch2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang