Sore hari di depan pintu masuk mension sudah ada sean yang berdiri, dia melirik jam tangan yang dikenakannya lalu kembali menatap ke arah depan.
Tepat hampir jam menunjukkan pukul 17.00 christy baru tiba dengan nafas tersengal.
Sean menatapnya dengan dingin
"bagus, sebelum jam lima kamu sudah sampai di rumah. Akhirnya saya gaperlu buang tenaga untuk mukul kamu"Setelah dengan berkata seperti itu sean mendahului untuk masuk ke dalam mension.
"huh semoga aja aku setiap hari bisa pulang tepat waktu. Andaikan aku punya kendaraan sendiri pasti gaperlu nunggu ojol lagi" gumamnya
"woi" ucap seseorang tiba-tiba membuat christy melonjak kaget.
Christy memegang dadanya sambil menatap orang yang telah membuatnya terkejut. "astaga kak chika ngagetin aku"
"siapa suruh ngalangin jalan gua, bisa gak sih gausah berdiri didepan pintu. Mana tu badan kayak tiang listrik" ketus chika yang ingin pergi masuk.
"dasar, padahal dia lebih tinggi dari aku" ucap christy dengan pelan yang masih bisa didengar oleh chika.
Chika berbalik dan mendekat ke arah adiknya itu "lo ngomong apa tadi?"
"hah? emang aku ngomong, perasaan gak ada deh" kikkuk christy yang berusaha pura-pura tidak tau padahal dalam hati takut.
"huh pintar banget sih bohongnya, mau gua jitak apa tu jidat hah? Kalo ngomong itu minimal langsung." Chika memegang pipi christy sambil menoelnya dengan gemas lalu melepasnya dan pergi begitu saja meninggalkan christy yang tengah mematung.
"ini ga mimi kan? Eh mimpi kan?? Itu beneran kak chika? Bukan setan qorin kan?"
Dikamar chika:
"kenapa gua jadi megang pipi dia sih anj" kesal chika yang sedang duduk di tepi ranjang miliknya.
"ntar dia kepedean lagi kalo gua udah mau baikan sama dia, anj juga"
Saat sedang menggerutu sendirian tiba-tiba terdengar suara pintunya yang diketuk dengan kencang.
"kak chikaa" teriak zee dari luar
Chika membuang nafasnya dengan kasar dan berjalan ke arah pintu untuk membukakan adiknya itu.
Terpampang jelas wajah zee yang begitu sumringah menatap dirinya membuat chika paham apa maksud dari adiknya ini.
"kamu mau apa? Cepet ngomong""Minggu depan aku mau ngajak buat ke mall"
"gabis-" ucap chika yang menggantung saat dia melihat mata zee yang berbinar seakan memohon.
Helahan nafas keluar begitu saja dari bibir chika lalu tersenyum "oke minggu depan"
zee melompat seperti anak kecil lalu memeluk tubuh chika dengan erat
"makasih kak tapi__""tapi apa?"
"aku ajak christy juga ya ya? Bolehh yaa please" lagi dan lagi zee memohon kepada chika dengan memasang wajah imutnya.
"hadeh terserah kamu aja deh zee" chika kali ini benar-benar pasrah agar zee tidak marah lagi kepadanya.
Tanpa menunggu balasan dari sang adik chika langsung mendahului masuk kembali ke dalam kamar miliknya dan menutup pintu dengan rapat atau menguncinya.
"ih kak chika orang belum selesai juga ngomongnya" kesal zee yang langsung mengetuk pintu chika dengan brutal.
"astaga ni anak bar bar banget perasaan, bisa rubuh tu pintu" kesal chika memijit dahinya yang terasa pusing dengan ketukan pintu diluar kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehidupan Ch2
Romancemenceritakan seorang christy yang harus setiap hari menahan siksa dari ayahnya, dan cinta tumbuh seiringnga waktu namun.. Sean sebagai ayah selalu saja tidak adil dalam memperlakukan ketiga anaknya (Chika,Zee,Christy) lebih tepat dia membenci anak b...