AQ?

955 85 16
                                    


"christy?"

"jangan berani kamu main tangan ke saudari aku!" Suara yang biasanya lembut bagi setiap pendengarnya, kini mulai berubah menjadi pelan dan berat bahkan mampu membuat orang yang berada di sekitar menjadi diam tak berkutik.

Para murid yang memang mulai ramai memenuhi lapangan tercengang setelah mendengar ucapan christy. Mereka terkejut mendengar kata 'saudari' yang berarti bahwa selama ini chika adalah kakak christy.

Bukan tanpa alasan para penghuni sekolah atau siswa-siswi sekolahnya tidak mengetahui hubungan chika yang notabenenya adalah kakak dari christy karena yang mereka ketahui hanyalah chika adalah kakak tingkat yang akan selalu membully adik kelasnya terutama langganan korbannya merupakan adiknya sendiri yaitu christy. Jadi, wajar saja bukan kalau para murid tidak tau mengenai asal-usul anak dari pemilik sekolah ini.

"chris" ucap chika dengan pelan, dia bisa melihat wajah christy merah padam seperti orang tengah menahan marah.

"oh jadi ini orangnya"

Kali ini chika sudah seperti majikan yang membawa dua orang bodyguard. Setelah christy yang ntah muncul darimana untuk menahan tamparan keras tadi dan adapun disusul oleh zee, ia baru tiba langsung menghantamkan bokem keras ke wajah orang tersebut.

Semua terkejut melihat adegan dimana zee dapat melayangkan pukulan keras hingga orang itu jatuh terduduk di tanah.

"sial" orang tersebut berdiri berniat ingin membalas tapi sudah terlebih dahulu christy cegah dengan cara menolak bahu.

"chris? Lo belain saudara brengsek kayak mereka? Sadar chris!" kekehnya, tidak lupa senyuman remeh ditujukan kepada chika sembari menyekah darah yang sempat keluar akibat pukulan zee.

"cukup! Maksud lo apa hah? Berani lo ngatain saudari gua? Cukup del, jangan sampe gua yang bakalan ngehajar lo!"

Lagi dan lagi semua hening mendengar kalimat yang lolos begitu saja dari bibir anak polos itu.

Chika dan zee menatap tak percaya kepada adik bungsunya, christy ini seperti memiliki dua kepribadian.

Sikap lembut dan tegas itulah yang dapat dilihat secara nyata sekarang, adel tidak kalah terkejut pasalnya christy tidak pernah menggunakan kata 'lo atau gua' bahkan ia berpikir apakah dirinya sudah keterlaluan hingga membuat seorang gadis yang terlihat lemah lembut ini bisa murka.

"chris?"

"cabut" titahnya dengan intonasi nada yang sudah diubah menjadi lebih pelan atau tidak ngegas, kalo kata olla sih nyolot.

"gua bilang cabut ya cabut! Lo budeg apa gimana huh?" nah ini balik ke nyolot lagi, gegara adel malah diem doang.

Adel tidak bisa melakukan apapun selain diam dan langsung pergi sebelum christy kembali marah. Baru kali ini seseorang keras kepala seperti adel mengalah hanya demi christy, dia tidak tau penyebabnya padahal ia bisa saja melawan.

"dan buat lo pada ngapain masih disini? Bubar! Ngapain kerumunin kita hah? Dipikir kita mau main bola kali ya? Pengab tau gak sih?! Bau badan lo kayak ga mandi sebulan!"

Kini roh christy pindah ke olla.

Bagaimana olla tidak kesal, semua murid bahkan peserta lomba malah mengelilingi mereka layaknya orang yang sedang menonton sebuah konser besar itulah hal membuat olla jengah.

"tuh mulut kayaknya harus di filter dulu deh atau mau di sumpel pake kaos kaki" sargah chika dengan nada malas melihat kalimat olla yang begitu sarkas.

Sedangkan si jamet olla hanya cengengesan dan tangannya yang sengaja menggaruk pipi. "hehe gimana nggk kesel chik, cuaca panas eh malah mereka semua ngedesak kita. Emangnya kita lagi bagi bagi bansos apa hah?"

"hah udah lah mendingan kita ngadem"

"cepio sini!" teriak zee dengan kencang memanggil sang crush yang tidak jauh dari tempatnya. Sedangkan olla merasa kesal akibat suara zee seolah menggema tepat di gendang telinganya.

"kalau bukan adiknya chika, udah gua jadiin umpan jelly lo" gerutu olla.
(Jelly itu anjing peliharaannya olla ygy)

"sirik ae ni tua jomblo" balas zee yang langsung di tatap tajam oleh olla.

"ih ner bener lo ya, gua comot juga tuh bibir biar gak ngomong lagi baru tau lo"

"nyenye"

"anj-" umpatan olla terpotong kala chika membengkap mulutnya.

"diem jamet berisik tau gak?"

"awokwowkw mang ea?" ejek zee

"mang ea mang ea, gua tempeleng juga lo"

"udahlah daripada ladenin jomblo mendingan ngebucin dulu, bye" setelah berucap seperti itu, zee secepat kilat mencium pipi chika dan christy lalu lari begitu saja sebelum olla mengamuk.

"anj kesel gua tuh, heh gua kagak mau di cium juga nih?" teriak olla

"sini gua cium" ucap seorang gadis berkulit putih dengan rambut panjang yang diurai.

Olla menoleh ke arah sumber suara, saat sudah melihat seketika wajahnya berubah 100%.

"najis gua Jes Jes"

"dih gua juga gamau sama jamet kayak lo"

"bkn lo doang kali, gua juga gmau sama org fomo kayak lo" nyolot olla ke jessi

"kak chika, fomo itu emangnya apaan?" Christy sedari tadi diam kini bertanya mengenai ucapan olla, ia bingung melihat perdebatan sahabat kakaknya ini yang tidak ada habisnya.

Mulut chika belum terbuka, olla sudah lebih dulu menjawabnya.
"dengerin gua chris, fomo itu orang yang selalu mau ikut-ikutan. Misalnya ada trend baru nih di tekotok nah tuh orang juga mau ikut-ikutan biar gak ketinggalan update jaman sekarang jadi, itu fomo! Pokoknya lo jangan kayak gitu deh chris!" Nasehat sekaligus sindiran olla dengan mata melirik tajam ke arah jessi.

"gua Jambak juga lo la"

"Jambak balik"

"astaga bisa ga sih gausah berantem?? Capek gua! Gak di kelas sampe ke lapangan lo berdua kudu debat mulu? Heran gua ajg" umpat chika

"nih salahin si onoh"

"lo yang mulai"

"ntar jodoh mampus lo" kesal chika

"amit amit tujuh turunan empat belokan lima tanjakan"

"dih Jes segitunya banget lu" kesal olla mendengar kalimat jessi.

"cailah gitu doang baper lo anjr"

"terserah gua lah"

Perdebatan olla dan jessi berlangsung, chika yang sudah kelimpungan karena pusing mendengar celotehan mereka berdua langsung menarik tangan christy untuk menjauh dari tempat tersebut.
















"kamu ga capek berdiri? sini duduk"

"kita ngapain di perpus kak? kan festivalnya di lapangan bukan disini"

"emangnya kenapa? mendingan kita nyantai disini! lagian zee belum tampil kan?"

"iyasih"

"mau?"

"nggak, kan rotinya aku beli buat kakak!"

"yaudah tapi kamu harus cobain deh chris"

"gamau nanti kak chika gak kenyang!"

"ck beneran gamau nih? Rugi loh kalo kamu gamau"

"bukannya gamau kak, tapi kalo makan roti kebanyakan aku tuh enek jadinya"

"kali ini kamu gabakalan enek justru ketagihan deh!"

"hah?"

"cara makannya bakalan beda dan kamu gabakalan bosen kitty" bisik chika

Karena chika tidak mendapatkan respon dari christy mau tidak mau dia harus mengeluarkan kata kata cukup vulgar kepada adiknya yang super polos.

"kamu bakalan makan lewat bibir aku"







Kepencet update.

Kehidupan Ch2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang